Rabu, 23 Oktober 2013

Diperkosa Teman kontol

Hidup ini kadang sungguh tidak adil , mengapa aku diciptakan?, mengapa
aku dilahirkan kalau aku akhirnya mengingkari kodrat yang telah engkau
berikan padaku,
Aku tak tahu kapan semua ini terjadi padaku,aku sungguh ingin berubah
tapi semakin aku mencoba melawan ,rasa itu semakin besar padanya ,dan
mungkinkah aku menjadi seperti ini selamanya,atau aku bisa berubah dan
berkata ,semakin aku mencintaimu semakin aku harus melepasmu dari
kehidupanku
Dan dari sinillah kisah cintaku bersamanya bermulai:


Hari ini sekolahku pulang agak pagi karena bapak dan ibu guru melakukan
rapat di kantor dinas pendidikan ,aku merasa sangat senang sekali karena
hari ini aku pulang agak pagi ,namaku Rian umurku 18 tahun anak anak
smak di sekolah katolik ,tubuhku termasuk tubuh seorang cowok yang
atletis dengan badan sixspack diikuti kulit putih dan rambut pirangku
membuat para gadis menjadi tergila gila padaku ,namun apa dayaku aku
sama sekali tidak bisa menyukai mereka sama sekali ,bukan karena mereka
itu jelek melainkan karena aku sama sekali tidak tertarik sedikitpun
dengan kaum perempuan,aku sungguh tak mengerti mengapa semua ini terjadi
padaku ,sampai kelas 3 sma aku belum pernah mengalami apa yang dinamakan
pacaran ,bahkan teman temanku sering berkata padaku kalau aku itu tolol
,mengapa ? karena aku sudah ganteng,tinggi 170 lebih ,kaya dan pintar
sampai sekarang belum memiliki seorang cewek sekalipun,aku hanya focus
ke basket basket dan basket ,karena aku merupakan kapten dari team
basket yang ada disekolahku,namun semua itu sama sekali tak membuatku
minder ,aku terlanjur terlalu cuek dan tidak peduli sama sekali dengan
semua kata kata mereka,bagiku mereka semua terlalu iri dengan keadaanku
saat ini ,dan itulahyang terjadi.
Aku mempunyai 5 sahabat yang sangat pengertian dan perhatian padaku
,sehingga aku memberi nilai lebih kepada mereka dibandingkan dengan
teman temanku yang lain.Dia ialah Rio orang yang sama memiliki wajah
tampan namun masih dibawahku,Roby orang yang memberi motivasi
padaku,Wendi orang yang setia menemaniku disaat aku membutuhkanya ,dan
sueng dan Dian orang yang sangat gokil dengan kekayaan dan kepintaranya
"yan kita renang yuk aku udah lama banget pingin renang nih " kata Wendi
"ide yang bagus ,aku juga BT kalau pagi gini udah langsung kerumah"
"tapi lok kita berlima aja kagak seru ,aku,dian sueng ,dan robi bawa
pacar kami juga ya,loe gimana rio ,yan?"
"gue gak punya pacar euyyyyyyyy"kata rio
"gue juga gak punya pacar , udah lah terserah kalian,kalian bawa mobil
kalian masing masing yaw "
"mobil gue gy di bawa bokap ke kantor yan gue ma loe ya ,gue kan friend lo"
"dasar…… ya udah aku ganti baju dulu ke rumah n bawa persiapanya u
langsung ikut gue pa ntik q jemput yo?"kataku
"q ikut kamu aja yan dirumah sepi Cuma ada pembantu"
"yau dah, mari kita berangkat tunggu q disana ya temen temen"
Aku pun segera menuju parkiran sekolahku dan langsung ambil mobil
Rio ternyata sudah menunggu di gerbang sendirian ,dan setelah aku sampai
ke mobil langsung saja kami berangkat ke rumahku dulu….
15 menit kemudian kami nyampe rumahku disana pak tarno selaku satpan
rumahku langsung membukakan pintu dan menyuruhku masuk ,aku dan rio
langsung memasuki rumahku yang relative agak besar dibanding rumah
temanku yang lain.
Rio melihat sekeliling ,melihat foto fotoku ketika masih kecil,melihat
koleksi film ku ,dan tanpa sengaja rio menemukan koleksi bokep pribadi
milikku dan langsung memanggilku
"Ysatpan rumahku langsung membukakan pintu dan menyuruhku masuk ,aku dan
rio langsung memasuki rumahku yang relative agak besar disbanding rumah
temanku yang lain
Rio melihat sekeliling ,melihat foto fotoku ketika masih kecil,melihat
koleksi film ku ,dan tanpa sengaja rio menemukan koleksi bokep pribadi
milikku dan langsung memanggilku
"Yan rumah kamu sepi banget ,dan u punya koleksi bokep lagi enak nih lok
ma pacar u kelak mbokep disini "
"ya beginilah rumahku yo agak sepi ,semua kan kerja ,jadi aku sendirian
disini"kataku sambil menutup pintu kulkas karena q baru aja ngambil minum
"gue mau ke kamar u donk " kata rio sedikit memaksa
"gue kan mau ganti yo"
"sama cowoknya juga ,q juga mo pinjem baju kamu ya ,masak pakai seragam
gini bisa di omelin satpol PP nih"
"q gak biasa gantu ma cowok yo soalnya " kataku berusaha menolak
"alah udahlah jangan banyak bicara"
Kami pun segera masuk kamar ,dan aku tak tahu apa motif rio tiba tiba
aja dia mengunci pintu kamarku,aku sempat kaget namun dengan lekas aku
udah tenang kembali.
Aku pun dengan sedikit melu segera membuka kaos seragam putih abu abuku
dan celananya juga
Kini aku hanya mengenakan boxer biru yang agak ketat dan mungkin
kontolku bakal kelihatan menonjol jika kontolku ngaceng
Aku mlihat kearah Rio sesuatu yang berbeda terjadi padanya ,ia
memandangiku tajam ,pandanganya terasa lain bukan memandang layaknya
cowok biasa memandang temanya ganti , melainkan pandangan penuh nafsu
yang menggelora dari anak se usia sma sepertiku
"yan….."kata rio sambil berusaha menelan ludahnya dengan menatapku tajam
"kenapa, kenapa loe ngeliatin gue gitu "
"yan badan kamu sexy banget kalau tidak memakai seragam ,sungguh
terlihat kotak kotak dan menarik sekali yan,apalagi kalau kamu…….."kata
rio tak melanjutkan
Entah kenapa aku merasa takut dengan pandangan rio seperti itu apalagi
setelah ia bilang ia tertarik padaku itu sangat membuatku takut,
"loe kenapa sih yo ,suer loe buat aku takuut tau "
"yan aku mau Tanya boleh kagak "
"boleh kenapa ndak Tanya aja ,"kataku berusaha berpikiran positif
"loe pernah ngocok belum yan "
"apa ……!"aku sungguh kaget dengan pertanyaan rio
"coli ngocok yan onani pernah apa gak "
"loe ngapain Tanya begitu"
"yan sepertinya gue nafsu liat kamu telanjang yan kita ngocok bareng yuk
yan"
Aku sungguh bener bener seperti terkena petir tak menyangka dengan apa
yang aku dengar ternyata orang yang selama ini ku percaya adalah seorang
Gay.Astaga !!!
"yo gue kebawah dulu yaw gue mau ambil minum gue haus lagi nih"kataku
cepat dan ingin segera meninggalkan kamarku jauh jauh
Namun ia bukanya mengijinkan ku ia malah tiba tiba mendorongku ke
kasurnya ,karena badan ia lebih besar sedikit di banding q aku jadi
terjatuh "mati gue " pikirku secara tiba tiba
Gue pun langsung mendorong rio hingga jatuh ,aku pun segera memukul muka
rio dengan sekuat tenaga ,
Rio pun juga membalas pukulanku dengan mengayunkan bogemnya tepat di
perutku
Aku pun terjatuh karena tak kuat menahan rasa sakit
Rio mendekatiku perlahan
Perlahan ia menyingkirkan tanganku dari perutku yang aku pegang karena
sakit dan aku menatapnya tajam ,ia tersenyum dan perlahan menidurkanku
,entah apa yang terjadi aku merasa terkena hipnotis ,aku tak bisa
melawanya ,entah kenapa itu terjadi
Kini aku telah tidur di kasurku
Rio pun segera melepaskkan perlahan kaos yang aku pakai,dan menurunkan
boxer yang aku pakai ,aku pun hanya menurut,kini aku dalam keadaan
telanjang bulat ,tanpa sehelai kain pun ia tersenyum kepadaku dan
perlahan ia membuka seragam yang ia pakai dan Tshirt yang ia pakai dan
juga celananya
Kini ia juga dalam keadaan telanjang bulat dengan kontol yang hitam dan
agak besar mulai mengacung untuk segera dihisap oleh seseorang
Ia pun meniduriku ,aku merasa badanku setelah ditindihnya begitu hangat
aku pun lemas ,lalu dengan santai ia mendekatkan mukanya ke
mukaku,perlahan mulutnya menyerang bibirku,ia mencium mulutku dengan
ganas ,ia membuka mulutnya dan berusaha memasukkan lidahnya ke mulutku
,aku pun demikian ,inilah ciuman pertamaku dengan manusia selain orang
tuaku,sungguh hangat dan nyaman
Aku terus diserang dengan ciuman itu ia semakin melumat lidahku
dihisapnya air ludah dari lidahku ,tak mau ketinggalan aku juga melumat
bibirnya ,ia semakin nafsu kepadaku ia pun melepas ciumanya
Kini ia menciumi leherku ,rasanya nikmat sekali bagai menerima
kehangatan sendiri,leherku dicumnya dan di jilat sesekali sambil
memberikan sedikit hisapan di leherku ,aku pun menghela nafas kenikmatan
Ia semakin turun ke putingku lidahnya dengan sakti mempermainkan pucuk
putingku ,aku merasa geli geli kenilmatan ia turun lagi ke perutku namun
tanganya dengan cepat mempermainkan putingku,aku merasa sangat nikmat
sekali air ludahnya sudah membasahi putingku rasanya sungguh terbang
seperti mimpi
"Rio enak yo terus yo"
Kini kontolku mulai ngaceng dan mulai tegang ,ukuranya kurang lebih
sudah 15 cm an ,rio pun semakin berambisi ia menurunkan lagi ciumanya
yang kini tepat di bagian kontolku
Rio segera menjilat kontolku owhhhhhhhhhhh anjing rasanya nikmat sekali
,ia langsung memegang kontolku dan langsung menghisapnya ,mulutnya ia
buka dan kontolku pun dimasukkan ke mulutnya …. Owhhhhhhhhhh yeahhhh
iamenghisap maju mundur maju mundur
Aku terasa semakin kenikmatan…….owhhhhhhh yeahhhhhhhh terus isepin
yoooooo isep terussss,ia mempercepat menyedot kontolku kontolku di masuk
keluarkan dari mulutnya ,sesekali ia pun mempermainkan ujung kontolku
yang masih merah ,owhhhhhhhh yeahhhh
Clupppppppp….cluppppppppppp.cluoooooooooooop]
Yeahhhhhhhh enak yooooo aku pun semakin memanas, apa lagi ketika tangan
rio yang kiri mempermainkan putingkan dan yang kanan memegang kontolku
untuk di hisep di mulutnya ,kontolku pun mulai bergetar setelah 5
menitan owhhhhhh
Yeahhhhhhhh yo enak yooo kau temanku yang berharga
Tangan kirinya sesekali mencubit pentil atau putingku sehingga aku
sesekali merintih kesakitan dan kenikmatan ,owh yeaahhhhhh ria pun
setelah mengetahui kontolku semakin bergetar karena pejuhku mau keluar
,segera mempercepat hisapanya dan menyedotnya dengan nikmat dan owhhhh]
Yeahhhhhhhhh
Crottttttttttttttttttt]
Crot
Crottttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt
Pejuh itu keluar dari kontolku ,rio pun menghisapnya dan
menelanya,tubuhku menggeliat menerima luncuran pejuhku tadi ohhhhhhh
Enak yooooooo
Enak yyyyyyyyyyyyooooooooooooo
Aku pun sekarang berdiri demian pula rio,lalu aku perlahan menyuruh rio
untuk tidur,rio pun sekarang gentian aku tindih ,aku menempel di tubuh
riooooooooo ,rio pun menggesek gesek kan kontolnya ke kontolku yang
penuh akan pejuhhhhhh lalu aku mencium kembali mulut rio
Mulut rio yang masih ada sedikit pejuh dariku langsung saja aku jilat
sehingga pejuh itu masuk ke mulutku
Rasanya asin asin gimana begitu ……
Aku pun berdiri dan ,rio pun serasa dapat code ,ia kini tengkurap dan
pantatnya sedikit di naikkan ke atas aku pun menghusap kontolku
Dan dengan perlahan aku dengan tanganku memassukkan kontolku ke pantat Rio
Rio pun menjerit karena merasa kesakitan
Ohhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh,awwwwwwwwwwwww,
Jeritanya pun semakin keras tat kala aku mulai memassukkan sedikit demi
sedikit kontolku ke pantatnya
Owhhhhhhhhhh sakit yan owhhhhhhh
Sku pun mrmsdukksn kontolku perlahan hingga akhirnya kontolku masuk
semuanya
Owhhhhhhhhhh blessssss
Aku lalu menyodokkan kontolku pelan pelan owh yeahhh
Mmmmmmmmm uhmmmmmm
Aku memaju mundurkan kontolku ke pantat Rio ,rio pun berusaha menikmati
"rio rasanya nikmat yo"
Oh yeahhhhhh
Kontolku pun aku sodokkan sekali lagi ,maju mundur tepat di pantat rio
hingga dalam,yeahhhhh uhmmmmmm ahh
Mmmmmmmmmmm aku menambah kecepatan menyodok kontolku ke pantatnya
Ia semakin merintih kesakitan
Owhhhh yeahhhhhhhh ohhhhhhh enak yan
Ia semakin memerah mukanya ,akupun semakin menggila
Ku sodokkan kontolku berkali kali
Ia hanya kesakitan owhhhhhhhh yeahhhhhhhh
Owhhhhhhhhh
Tubuhnya yang sexy begitu mempesona ,aku pun menganggapnya ia seorang cewek
Lalu aku berganti posisi kini aku berbaring dan dengan sigap rio paham
dan ia memaju dan turunkan pantatnya
Terlihat ia sangat menikmati kontolku ini
Aku pun menyodoknya lagi kini ia terlihat begitu mempesona ,aku pun
memegang kontolnya dan mengocoknya sambil ia menaik turunkan pantatnya
dari kontolku
Kontolnya terasa begitu hangat aku semakin cepat mengocoknya
Dan ia semakin cepat menaik turunkan pantatnya hingga kontolku mulai
akan keluar
Yooooooooooooo kontolku mau keluar yooooooo
Kamu keluarin aja yang owhhhhhhhhhhh
Yeahhhhhhhhhhhhhhhh owhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
Akhirnya aku tak kuasa lagi menahan pejuhku
Crottttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt
Crot
Crotttttttttttttttttttttttt
Owhhhhhhhhhhhh yeahhhhhhhhhhhhhhh mmmmmmmmmmmmmmmmm ohhhhhhh
Aku pun menyodokkan kontolku
Yeahhhhhhhhhh
Fuck yo fucking ass hole
Aku pun akhirnya ngencrettttttttt di pantat rio terasa begitu nikmat
,begitu sempit dan begitu asyikkkkkkk
Yeahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm ,tak beberapa gentian rio yang ngencret karena
kontolnya terus aku kocokkk
Yeahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh yan enak yan mmmmmmmmmmmmmm
Crot
Aku pun melepas kontolku dari pantat riooooooooo
Aku pun menggelepar di samping rio rio pun capek dan demikian pula aku
,aku memandang rio mia meandangiku juga
Aku tak menyangga kami melakukan semua ini
Aku mendekatkan mulutku ke rio
Rio punnnnn menciumku
"yan aku senang dan cinta padamu ,aku rela kau jadikan pelampiasan
nafsumu,maukah kau jadi pacarku yan"
"makasih banyaka yo ya pagi ini aku benar benar puas sekali ini kali
pertama aku ngentot ma kamu"
"I love u" rio pin segera memelukku sehingga kontolkami bergesekkan lagi
"I love u too" aku pun kembali mencium rio
Kami berdua akhirnya tidak jadi berenang
Aku terlanjur tidur bersama rio sampai sore
Sejak saat itu rio menjadi pelampiasaanku
Aku sangat mencintai rio

Diperkosa Ayah Bejat

"Aaaakkhhh… Ayah
kumohon hentikan aaahkk…" erangnya dengan suara yang memilukan. Namun benda
asing itu terus menyodoknya tanpa ampun, keringat berkucuran dari tubuh pria
paruh baya yang menungganginya itu sehingga butiran bening itu menetes
ke tubuh
mungil seorang pemuda manis yang berumur 17 tahun yang bernama Regi.

"Diam kau anak
sialan! Salahkan ibumu yang selalu sibuk bekerja hahaha… emmmhh…."
Bentar pria
berumur 35 tahun itu sambil terus menusuknya penuh nafsu. Regi sudah tidak
mampu lagi membendung air matanya saat benda keras yang memasuki lubangnya
serasa mengoyak-ngoyak tubuhnya.

Kasur bergetar hebat
seiring dengan pompaan yang diberikannya pada Regi, dengan bringas dia
melumat
bibir dan kuping Regi, dia hanya dapat menutup rapat mata dan bibirnya serta
menerima dengan pasrah perbuatan orang yang telah mengotorinya itu.

Pria paruh baya itu
menahan tangan Regi yang berusaha menghalanginya dan menghisap dan
menggigiti
tubuhnya dengan kasar sehingga menimbulkan banyak bercak merah di leher,
dada,
perut maupun selangkangannya, "Aaaahhh…. Oooohhh… sa-sakit!! Hentikan
kumohon
aaaaakkhhh," jeritnya kesakitan namun pria itu tidak juga menghentikannya,
terus mengenjot penuh nafsu dan egois melahap tubuh anak satu-satunya dari
istri barunya itu.

"Diam bocah!!!"
bentaknya dengan mencekik leher Regi dan terus memompa lubangnya dengan
cepat
dan semakin cepat sehingga…. Crooottt… Croooott… Crooott… cairan kental dan
putih itu melesat masuk seluruhnya di dalam lubang Regi, sehingga lubangnya
basah dan licil, "Eeekkhhhh eemmmhhh kerja ya bagus nak, bahkan lubangmu
jauh
lebih nikmat dibanding ibumu," lanjut pria paruh baya itu kemudian
merebahkan
tubuh di samping Regi.

"Ukkhhh… Eeekkhhh…
Hikhh…" Regi hanya terisak pelan merasakan tubuhnya serasa remuk dan
terkoyak
karena harus melayani nafsu ayah tiri bejadnya itu. Ditariknya selimut untuk
menutupi tubuhnya yang dinodai darah dan sperma, mencoba memejamkan mata dan
tertidur malam itu dengan tubuh yang teramat sakit.

-0-0-0-0-0-

Matahari semakin naik
dan memancarkan sinar yang terik di sela-sela lubang angin dan menyinari
wajah
Regi sehingga membuatnya terbangun dari tidur nyenyaknya. Dia mencoba
membuka
mata cantik itu perlahan dengan tatapan sayu dia menatap orang yang
tertidur di
sebelahnya. Tercium bau menyengat khas alkohol dari pria yang terbaring di
sebelahnya itu, dan tatapannya langsung berubah menjadi garang dan penuh
kebencian. Dia mencoba bangkit dari tidurnya kemudian menoleh ke sebelah
kiri,
dia menatap sebuah lampu tidur yang penumpunya terbuat dari keramik.
Perlahan
dia meraih lampu tidur itu kemudian menoleh ke arah kanan, sebelumnya dia
tersenyum sinis terlebih dahulu kemudian…

PRAANG!!

Dengan keras Regi
membanting lampu itu ke kepala ayah tirinya, "Aaaakhh anak sialan apa
yang kau
lakukan hah?!!!" teriak pria itu dengan geram dan memegangi kepalanya yang
berdarah. Regi begitu shock melihat ayahnya itu sadarkan diri, matanya
tampak
cemas, dia melompat dari kasur berusaha kabur, "Mau lari ke mana hah??
Rupanya
kau masih ingin 'dihukum'?" lanjut pria itu.

Dengan panik Regi
melemparkan semua benda yang ada di kamar itu dan dia berusaha membuka pintu
namun terkunci! Pria paruh baya itu tersenyum licik dan menangkap tubuh
mungil
Regi dari belakang, dia berusaha lepas dari pelukan itu tapi tubuhnya
terlalu
lemah. Tapi tidak jauh dari tubuhnya terdapat sebuah gunting dan dengan
cepat
meraih gunting itu tanpa perkiraan sebelumnya dia langsung mengarahkan ke
belakang punggungnya…

Creek!

Seketika bahu Regi
bersimbah darah dari mata ayahnya itu, "Aaaarghh sialan aakh kau berani
main-main hah!" bentak ayahnya yang masih sanggup sadarkan diri.

Orang itu kembali
menangkap Regi dan berusaha mencekiknya, "Mati kau anak sialan!"
geramnya.

"Uh...
Uhuk..." dengan susah payah Regi yang terbatuk meraih gunting yang
menancap di mata ayahnya, mencabutnya kemudian menancapkan gunting itu
dengan
geram ke perut ayah tirinya yang bejad itu.

Pria setengah baya
itu melemaskan cekikannya kemudian terjatuh berlutut dan pada akhirnya
terkapar
tidak berdaya. Regi duduk bersendar di dinding, menatap lurus jasad yang
tengkurap itu. Tubuhnya yang bersimbah darah terus bergetar, air matanya
mengalir, rasa takut dan puas membaur menjadi satu.

-0-0-0-

Hari di mana tepat
saat Regi membunuh ayahnya aku berniat berkunjung ke rumahnya. Namaku
Franly,
teman seangkatan Regi sekaligus tetangganya. Saat itu aku berjalan ke arah
rumah Regi, di depan pintu aku menemui ibu Regi yang baru saja pulang
bekerja,
"Pagi, tante," sapaku sesopan mungkin.

"Pagi juga, nak
Franly. Mau main sama Regi ya? Ayo masuk," balas ibunya Regi tak kalah
ramah.

Kami berjalan masuk,
aku cari Regi di kamarnya tapi tidak kutemui namun tidak lama kemudian
terdengar jeritan histeris, "AAAAAAA!" aku menebak itu suara tante
dan dengan segera aku berlari ke arah suara.

"Tante, ada
ap-" suaraku langsung terputus saat melihat kondisi di kamar itu. Banyak
tumpahan darah di mana-mana, tante mengguncang-guncang tubuh mayat itu
sedangkan Regi terdiam dengan tatapan kosong. Dengan cepat aku menghampiri
Regi, "A-ada apa ini Regi?" tanyaku gugup.

Regi menatapku lurus,
"Aku membunuhnya..." ucapnya datar dan menunjuk mayat itu.

Dengan air mata
berkucuran tante membentak Regi, "Dasar anak sialan! Tega sekali kau
membunuh suami ibu! Sebenci apapun kau dengan ayah tirimu tidak
seharusnya kau
begini anak durhaka!"

"Tante tenang
dulu! Biarkan Regi menjelaskan!" bujukku. Aku menatap tubuh Regi yang
polos tanpa sehelai benang pun, kemudian memeluknya, "Regi kenapa kau
membunuh?" tanyaku khawatir.

Dia hanya diam dan
menangis. Aku mengambil selimut yang ada di kasur kemudian menutupi
tubuh polos
Regi.

"Aku akan
melaporkanmu ke polisi agar kau dapat ganjarannya anak sialan!" bentak
tante dengan terisak.

"Tante jangan
gegabah! Dengarkan penjelasan Regi dulu!" aku kembali membujuk namun
percuma, telepon ke kantor polisi telah tersambung.

"Regi, ayo kita
pergi dari sini!" bujukku dengan sangat khawatir.

Dia hanya diam
bagaikan mayat hidup, bahkan tangannya sangat dingin. Aku mencoba
menggendongnya dengan susah payah. Seluruh tenaga kukerahkan sehingga
butiran
keringat berkucuran di pagi itu. Aku berjalan pelan, sangat pelan karena
ukuran
tubuhku hampir sama dengan Regi, apalagi arah pintu begitu jauh.
Berkali-kali
aku terjatuh namun kembali bangkit, Regi memeluk erat leherku.

Setelah bersusah
payah sampai di depan pintu aku kembali terkejut...

"Apa ini
kediaman Regi?" tanya polisi itu yang diiringi 2 polisi lain di belakang.
Aku terdiam, tubuhku dingin karena gugup.

"Iya pak polisi!
Dia pembunuhnya!" teriak suara wanita dari belakang sambil menarik Regi
sehingga terjatuh dari gendonganku.

Tanpa banyak
basa-basi para polisi itu langsung menangkap Regi, "Silakan dijelaskan di
kantor polisi," dan aku pun ikut bersama polisi itu.

-0-0-0-

Mati-matian aku dan
polisi bertanya apa faktor Regi membunuh, tapi dia hanya diam. Hanya satu
kalimat yang selalu terucap dari bibir pink itu, 'Aku pembunuhnya.'

Karena tidak ada
pembelaan bahkan aku pun tidak dapat membantu, akhirnya Regi difonis menjadi
tersangka pembunuhan dan dipenjara selama 15 tahun karena ayahnya meninggal.

Sebelum Regi dibawa
ke penjara aku meminta waktu untuk mengobrol dengannya, "Maaf, aku belum
bisa membantumu. Tapi aku berjanji, aku akan bekerja keras untuk
menebusmu agar
kau bebas," kataku dengan wajah prihatin.

Senyum tipis namun
dingin, tersungging di bibir indahnya, "Tunggu aku," katanya singkat,
kemudian mendekat dan mengecup bibirku dengan lembut dan penuh cinta. Aku
membatu, hatiku serasa diserbu ribuan kupu-kupu cantik. Namun sosok
indah itu
pergi jauh meninggalkanku, dan merasakan kejamnya bui.

-0-0-0-

Dan sekarang, setelah
dua tahun berlalu, aku tau semua yang terjadi antara Regi dan ayahnya.
Hatiku
sangat tersayat dan merasakan kepiluan yang Regi rasakan. Namun penderitaan
segera berakhir, sekarang aku datang ke penjara untuk menebus Regi setelah
kerja kerasku 2 tahun.

"Kau begitu
perduli padaku?" tanya Regi setelah kami berada di dalam mobilku.

"Tentu!"
balasku bersamaan dengan senyuman merekah.

"Kenapa?"

"Karena aku
mencintaimu dari dulu," ucapku pelan dan tersenyum lembut.

Wajah putih pucatnya
langsung berubah menjadi merona. Aku tersenyum jahil, kutarik lembut dagunya
dan mengecup bibir manisnya.

"Aku juga
mencintaimu."

Kisah Cinta PHP

*Daniel POV*


"Aaakhh… sudah Ris… stop!" teriakku.


"Sabar Niel, sedikit lagi keluar!"


"Gak! Sakit, bodoh! Hentikan… aaaarghh gue gak tahan!"


Risky menjitakku dengan keras, "Siapa suruh punya jerawat
hah? Gue paling gak suka sama yang namanya J-E-R-A-W-A-T meski pun adanya di
muka lo," kata Risky ketus sambil memencet hidungku dengan penuh nafsu *?*
ingin mengeluarkan cairan putihnya.


"Sialan banget sih lo Ris, wajah wajah gue napa lo yang
sewot???"


"Karena lo makluk yang paling sering gue liat, Daniel
bodoh."


Risky pun akhirnya berhasil membuat hidungku berdarah dan
mengelap wajahku dengan tissue, aku hanya merengut karena hidungku yang
kesakitan. Tega sekali pemuda 20 tahun, kece kaya emo yang tinggal satu kost
denganku yang bernama Risky ini memencet hidungku sampai pesek begini, dia
fikir Daniel pemuda 19 tahun ini yang sangat tampan rupawan dan cute
pisan ini
rela hidungnya diperkosa heh?


Kurang kerjaan memang.. tapi ada saja rutinitas aneh yang
kami lakukan bersama tiap harinya. Semenjak lulus SMA kami hidup bersama
dalam
sebuah tempat kost yang luar biasa besar dan banyak penghuninya. Pemuda
pintar
dan kaya raya yang bernama Risky itu melanjutkan kuliahnya di UNLAM, ya dia
sangat beruntung bisa masuk ke universitas negri di sini, sedangkan aku
sudah
bodoh, miskin pula. Jadi aku memutuskan bekerja untuk menanggung
kehidupanku,
kasihan orang tuaku yang renta masih saja membiayai aku.


Meski pun status sosial kami berbeda namun kami bersahabat
sejak SMP. Dia pemuda yang murah hati yang selalu ada buatku apalagi
ketika aku
membutuhkannya. Aku sangat mencintainya.


Lah loh? Bingung kenapa seorang Daniel yang tampan bagaikan
Zac Efron ini bisa jatuh cinta dengan Risky yang bagaikan Chef Juna itu?
Aku gay,
lebih nyaman sama sosok cowok terutama sosok Risky yang membuatku aman.


Aku suka nebak-nebak sebenarnya Risky ini normal kaga sih?
Kalau gak normal kenapa dia gak bilang dan kalau normal kenapa dia suka
banget
bikin aku geer?


Okay, mari aku ingat-ingat sedikit betapa baiknya dia
padaku. Dulu zaman SMP aku itu bahan bully, nasib lah cowok tampan punya
badan
kecil mungil dan pembawaan lemah bikin aku terlihat seperti cewek, tapi
sorry
sorry saja bro, aku tidak gemulai, seenaknya saja menjudge orang dari
luarnya.
Nah saat 3 cowok ngebully aku di WC dulu datanglah sosok Risky bak Kamen
Rider
pake sempak di luar kaya superman, eh gak ding… Risky datang dengan gagahnya
dan tatapan tajamnya itu membuat sapi gelundungan (sumpah ini gak
nyambung banget).



"Jangan gangguin dia, dia milik gue. Ganggu dia sama saja lo
cari mati," kata Risky dingin sambil ngeluarin kaki Barbie, aku pun bingung
buat apa dia bawa-bawa kaki Barbie disaat-saat yang menegangkan ini? Apa
buat
nyolokin hidung tuh para preman supaya hidung mereka kehilangan
keperawanannya?
Entahlah, yang pasti saat itu Risky telah membuat mereka takluk hanya dengan
gertakannya.


Dulu juga saat perkemahan, aku dan Risky kesasar. Kami
bermalam di hutan, tepatnya dalam sebuah pohon yang memiliki lubang.
Malam itu
hujan sangat lebat dan belum juga ada yang menemukan kami. Aku menggigil
kedinginan, Risky memelukku dari belakang, menggesek-gesekkan tubuhnya
agar aku
hangat dan meniup hangat pundakku. Semalaman dia memelukku dan itu cukup lah
membuatku geer badai…


Waktu SMA aku selalu membawa bekal karena makanan di kantin
terlalu mahal tapi saat aku membawa kotak bekalku yang niatnya akan aku
makan
di belakang sekolah, tiba-tiba anak-anak di sekolah berlarian dan menabrakku
alhasil makananku berhamburan di lantai. Dengan wajah murung aku memunguti
makananku namun dia datang, tanpa izin dia menarik lenganku… oh rupanya dia
paham sekali aku kelaparan dan mentraktirku di kantin. Hmm makanan disini
sangatlah enak, andai aku bisa selalu merasakannya, gak heran harganya mahal
(buat aku).


Dibalik semua kebaikannya yang aku ingat dia memiliki satu
sifat yang membuatku muak. Dia sangat terobsesi akan popularitas,
katanya sih,
"Aku harus popular dengan bakat atau pun sensasiku, semua cara patut dicoba
karena hidup itu adalah perjuangan… banyak lovers banyak rezeky."


Ya begitulah, sok-sokan kaya artis, fans page dia di FB
sudah dua ratus ribu dan follower di twitter dia ada dua jutaan, orang-orang
mungkin nanya apa dia artis? Siapa sih Risky? Apa bakatnya? Dia gak punya
bakat, dia hanya cowok ganteng yang pandai cari muka dengan fans. Orangnya
memang kadang ketus dan mahal senyum namun pandai tebar pesona dengan
cewek-cewek. Ini dia yang membuatku ragu akan feelingku, dia pecinta wanita
mungkinkah menyukaiku?


-0-0-0-


"Eh Niel lo tau gak kalau cewek-cewek di kosan dan di kampus
banyak yang fujoshi?" tanya Risky yang memecahkan lamunanku. Oh ya, kami
tinggal di kosan yang campur aduk cewek dan cowok, lalai nih pendirinya,
asal
laku doang kosannya, banyak free sex deh jadinya.


Sedangkan fujoshi itu adalah cewek-cewek yang suka dengan
gay, namun ada juga pendapat lain mengatakan fujoshi hanya suka anime
jejepangan yang gay yang disebut yaoi? Yang pasti mereka para cewek yang
suka
melihat boy x boy yang mereka anggap fans service. Aneh memang kok ada cewek
yang suka gay?? Namun species yang baru aku temukan setahun terakhir ini
membuatku cukup berdecak kagum, ternyata masih ada para cewek yang mau
menerima
kondisi para kaum pelangi dengan bahagia.


"Oh ya? Asik dong… gue baru nemu satu tuh si Dina.." jawabku
ke Risky. Kami asik dengan laptop masing-masing, Risky duduk di kursi
belajar
sedangkan aku tengkurap di kasur.


"Banyak tuh… cewek-cewek di kosan heboh ngomongin super
junior yang ciuman, mereka gay ya?"


Aku mendengus, "Mereka gak gay kali, tradisi cowok korea tuh
kalau mereka sangat akrab dengan sahabat yang dianggap kaya sodara ya mereka
ciuman buat ungkapan rasa sayang. Bisa juga buat mendongkrak popularitas
dengan
fans service," kataku panjang lebar.


"Nah ini dia topik yang gue incar, mendongkrak popularitas
dengan fans service?" tanyanya dengan tatapan antusias. Aku menatapnya
ngeri.


"Ya kan para cewek fujo bakal seneng kalau lihat pasangan
yaoi…" kataku datar.


Dia tersenyum penuh arti dengan mengelus-elus dagu, "Ayo
kita bikin FS dan bikin cewek-cewek pada histeris!"


"Gila lo, sama aja cari mati namanya… gue gak sudi…" ya aku
sebagai real gay malu lah mengumbar kemesraan yang namanya FS.


Tanpa persetujuan Risky langsung menarik tanganku agar
keluar kamar, aku berusaha memberontak namun genggamannya lebih kuat.
Terlihat
para cewek-cewek berkumpul depan TV, kayanya lagi ngegosib.


Mereka tersenyum merekah melihat dua cowok kece mendatangi
mereka. Sengaja Risky duduk di kerumunan mereka dan menggenggam erat
tanganku.
Terlihat tuh cewek-cewek mulai histeris, aku cuma tersenyum risih.


Terlihat Risky main mata denganku seolah memberikan kode,
dia menatap mataku bergantian dengan menatap pahanya. Apa maksudnya coba?
Saking gilanya dia minta aku hisap penisnya depan cewek-cewek? Oh aku memang
menyukainya namun aku tak segila itu. Aku menggeleng keras.


Dia menatap ketus dan menarik kepalaku, aku terbaring di
atas pahanya.


"KYAAA~ kok so sweet banget sih kalian?" tanya Anisa, salah
satu Fujo sepertinya.


"Iya dong… gue kan sayang banget sama Daniel…" kata Risky
yang kemudian membungkuk dan menciumi wajahku. Aku terpaku dengan wajah
memerah.


"Cerita dong? Sayang yang bagaimana? Kalian ngapain aja?"
mereka melemparkan pertanyaan beruntun.


Risky mengelus wajahku dengan lembut, dia mengangkat tubuhku
yang lebih kecil kemudian memangkuku sedangkan tangannya melingkar di
pinggangku, "Ya gitu deh… bibir Niel adalah candu buat gue dan tubuhnya itu
hmm.. yummy…"


"Hahaha iya sih, Niel itu uke banget… tapi Risky juga uke…"
(Uke= bot sedangkan seme= top)


"Gak ah… Risky seme kok, dia kan lebih cool dan sangar…"


Dan banyak lagi pujian dari para fujo itu yang membuat
kepala Risky semakin melayang… lelah dengan drama karangan Risky aku pun
pamit
masuk kamar duluan.


-0-0-0-


Aku mengetuk-ngetuk jari di atas meja, kelihatannya Risky
bukan type orang yang membully kaum pelangi, apa baiknya aku mengaku? Dan
menyatakan cinta dengannya? Tapi aku gak tau kata-kata apa yang harus aku
ucapkan. Aku menarik nafas sejenak kemudian menatap laptopku dan mengetik
boyzforum.com salah satu jejaring social khusus gay yang paling sering
membuatku tersenyum. Aku masuk dalam room boyslove dan menemukan sebuah
postingan yang tepat sekali buatku yaitu tentang cara menyatakan cinta
dengan
cowok straight. Aku baca dengan jeli dan sangat percaya diri setelah
terhipnotis akan postingan itu.


KREAK…


Risky masuk ke dalam kamar, "Ahahaha puas banget gue, mereka
jadi antusias sama cerita cinta kita."


Aku mendekat dan berdiri berhadapan dengan Risky, kuraih
tangannya, "Ris… gue cinta lo… dari dulu, sejak SMP gue cinta lo…"


Risky terdiam, tatapannya kosong. Bibirku bergetar, aku
tidak sanggup lagi melanjutkan kata-kataku untuk meyakinkannya seperti
yang ada
dalam tips.. ternyata teory beda halnya dengan praktek, tenggorokanku
tercekat
aku takut dengan responnya bagaimana jadinya, "Hahaha…" dia tertawa sinis
kemudian membalikkan tubuh membelakangiku. Aku semakin khawatir dan mataku
berkaca-kaca.


Setelah beberapa detik dia membalikkan tubuh, "Gue juga
cinta lo, Niel…"


DEG…


Aku tidak percaya dengan apa yang aku dengar tapi dia meraih
rahangku kemudian melumat bibirku, aku terbelalak. Tangannya menekan
tengkukku
kemudian memperdalam ciuman, "Eummhh… emmmhh… I love you beib… ummhh.."
ucapnya
disela-sela ciuman.


Aku sesak, rasanya tidak percaya dia benar-benar mencumbuku
sekarang… dia menerima cintaku persis seperti mimpiku. Dia menciumiku dengan
ganas, menyerang leherku dan melucuti pakaianku.


"Aaaakhh… eummhhh.. Ris… ahkhhh.." aku mendesah saat dia
memainkan nippleku sedangkan mulutnya bermain di leherku.


Aku tak mau kalah, aku pun mendorongnya, menindihnya
kemudian menciumi lehernya, dia menatapku aneh… penisku sudah sangat tegang
akan cumbuan-cumbuan yang kurang lebih setengah jam itu, aku mau lebih,
kuraba
selangkangannya namun aku terkejut. Dia tidak tegang sepertiku.


"Ri-ris… lo kenapa…" kataku menggantung dan turun dari
badannya.


"Kenapa tidak tegang sepertimu hm? Ayo Niel, mari kita
lanjutkan haha… mumpung gue dirasuki setan…"


"Lo bukan gay ya?!!" tanyaku dengan sedikit membentak.


Dia mendekatkan wajah ingin menciumku kembali namun aku
membuang muka, "Lo kenapa sih??? Bukankah badan gue yang lo pengen,
dasar gay?"
tanyanya sinis.


Aku tersentak, "Lo anggap gue apa Ris? Lo fikir gue maniak
yang cuma ngincar badan lo hah?"


"Emang itu kan yang dicari para gay?" tanyanya sinis.


"Gak Ris! Gue gak kaya gitu! Gue sayang lo, gue cinta lo…
kenapa lo tega merendahkan gay kaya gini sih Ris???"


"Apa sih yang lo harapin dari dunia gay hah? Cinta? Mimpi
lo… gue gak doyan cowok, tapi karena gue sayang lo sebagai sahabat gue kasih
nih badan gue!"


"Diam lo! Lo gak ngerti perasaan gue Ris… gue butuh cinta
lo…" kali ini aku terisak dan menunduk.


Risky tersenyum dia mengangkat daguku dan mendekatkan wajah,
"I love you…"


"Lo tuh cuma PHP ris! (pemberi harapan palsu)… lo cuma
bohong sama gue, mata lo gak bilang begitu."


"Terus kalau gue berhasil kaya lo gimana? Apa yang lo
harapkan dari dunia gay kalau pada akhirnya kita married sama cewek
hah??? Lo
mau makin sakit hati… gue sayang lo, Niel. Gue sayang lo kaya sodara gue
sendiri.. gue kecewa ternyata lo itu bisa terjerumus.. gak bisa jaga diri ya
lo?"


"Gue benci lo Ris… gue benci lo… kalau lo gak sama dengan
gue harusnya lo jangan baikin gue kaya gini.."


"Jangan childish, Niel. Masa lo gak bisa terima kalau gue
gak bisa cinta lo, perasaan kan gak bisa dipaksa."


"Gue marah bukan hanya karena lo nolak gue Ris, tapi karena
lo hina dunia gue! Lo pikir gay cuma mikirin sex hah? Tarik kata-kata lo!"
teriakku dengan penuh tekanan.


Risky menghela nafas, "Jangan semakin jauh… lo mau sama
siapa? Si Tiwi? Andin atau siapa? Gue punya banyak kenalan yang cantik Niel
asal lo jangan kaya gini… tapi ya kalau lo bahagia kaya gini gue nyerah deh…
seperti yang gue bilang di awal, silakan pakai badan gue. Itu kan yang
sangat
lo harapkan?"


Aku hanya terisak sambil meremas sprei..


Aku bangkit dari dudukku di atas kasur kemudian berlari ke
kamar mandi, kunyalakan shower. Aku masih menyesali hal barusan. Betapa
terhinanya aku jika dia mengecap dunia gay seburuk itu. Kenapa seorang Risky
bisa bermulut sebusuk itu. Aku benci dia, sungguh aku benci dia… dia
sentuh aku
namun dia sendiri tak menikmati, apa baginya aku hanya mainan.


Aku duduk dibawah shower, membiarkan butiran air dari atas
menerpa tubuhku dan menyembunyikan tangisku. Aku menangis perih karena
sangat
terhina dengan semua ini.


Setelah keluar dari kamar mandi Risky langsung menghampiriku
sedangkan aku hanya menatap dingin, "Maaf Niel, ya gue kenal banget sama
lo..
ya gue percaya lo bukan gay yang suka main sex… Niel, gue sayang lo, jangan
benci gue karena masalah ini please?"


Aku mengambil koper dan membereskan pakaianku, "Niel… Niel
lo mau apa hah?"


"Gue pamit Ris, gue mau balik sama ortu gue…"


"Apa-apaan sih lo Niel, gue gak ceraikan lo… kaya lagu jaman
dulu aja lo yang pulangkan saja aku pada ibuku atau ayahku~"


Aku tertawa disela-sela tangisku karena melihat tingkah
Risky, "Sorry Ris… eumm kebetulan gue kangen sama ortu gue…"


Aku terus memasukkan pakaianku dalam koper namun Risky kembali
mengeluarkannya, "Hargai keputusan gue Ris… hati gue sakit banget dan
gue perlu
waktu buat nenangin diri…"


Terlihat Risky menatap sayu dan memandangku penuh kasih
sayang, "Maafin gue kalau bikin lo kecewa… maaf gue gak bisa jadi
sahabat yang
baik buat lo…" katanya memelukku kemudian mengecup keningku. Selesai
perpakaian
dan memberesi barang aku melangkah keluar ditemani Risky yang membantu
angkat
koperku. Aku berpamitan dengan pemilik kost dan juga teman-teman kost.
Mereka
sangat kecewa terutama para fujo yang baru saja berharap akan dapat FS
setiap
hari.


Aku tersenyum getir, sebelum masuk taxi aku membalikkan
tubuh. Kutatap sosok-sosok akrab yang aku kenal 2 tahun ini. Kutatap Risky,
kutatap pintu, taman, gerbang.. bayang-bayang kegilaanku bersama Risky
terlihat
di sana. Mataku kembali berkaca-kaca, sebelum menangis aku melambaikan
tangan
dan masuk ke dalam taxi.


-epilog-


Lima tahun kemudian


Aku berada di pelaminan sekarang, menyalami tiap undangan
yang datang. Aku memutuskan menikahi sahabatku di desa setelah usahaku
sebagai
pengusaha kuliner sangat melesat 3 tahun terakhir, aku mapan. Perlahan tapi
pasti dunia pelangi menjauhiku karena kesibukanku, karena keluargaku, tak
sempat lagi aku berfikir untuk menyelami dunia ini. Kita memang gay, tapi
inilah takdir kita. Pria terlahir untuk wanita.


Bagaimana dengan Risky? Kami cukup sering kirim-mengirim
email untuk melepaskan kerinduan kalau aku sempat, aku pun mengundangnya ke
acara pernikahanku ini. Namun aku cemas karena sudah jam 2 dia belum juga
datang.


Namun senyumku merekah saat menemukan sosok itu, Risky.. dia
semakin gagah saja, tapi siapa yang ada di sampingnya? Apa itu tunangan yang
benama Nia yang sering Risky ceritakan di email?


"Selamat ya bro… tega banget lo ngeduluin gue haha…"


"Lo sih berbelit-belit… kapan nih nyusul?" tanyaku ceria.


"Tahun ini juga lah, ya kan beb?" tanyanya sambil melirik
gadis di sampingnya. Gadis itu hanya tersipu malu.


"Gue tunggu undangannya.."


"Sipp… langgeng ya.." kata Risky sambil memberikan kado
kemudian menyalami kami secara bergantian.


-0-0-0-


Selesai resepsi aku pun ke kamar pengantin, tak sabar ingin
membuka hadiah apa yang Risky berikan? Kubuka tergesa-gesa dan aku menemukan
album besar. Kubuka halaman demi halaman, terlihat wajah-wajah polos
anak SMP
yang bahagia di sana, saat SMA juga dan saat-saat hidup bersama di kost. Aku
dan Risky memang sangatlah narsis dan terlihat sangat bahagia di foto,
paling
tidak aku punya bukti perjalanan persahabatan kami. Aku masih mencintai
Risky
sangat dalam, mungkin hanya bisa kupendam dan kukenang.


"Apa itu Kak?" tanya Istriku.


"Album persahabatan terindah."