"Hisapin donk kontol gue, seperti di film-film. Hisap yang kuat dan buat gue ngecret di mulut loe. Ayo donk sayang," bujuknya, menjelajahi dadaku dengan jarinya.
Saya pun tunduk padanya. Dengan menggenggam batang kenikmatan milik Budi, saya mulai memasukkannya ke dalam mulutku yang lapar. Mm.. Hangat dan nikmat. Seperti memakan sosis! Dengan lembut, kontol itu kujilat dan kuhisap. Aahh.. Budi pun semakin terangsang, terdengar dari erangannya.
Semakin dia mengerang, semakin saya bersemangat. Tak kusangka menyepong kontol bisa senikmat ini. SLURP! SLURP! Sementara itu, Budi semakin menjadi-jadi. Erangannya terdengar keras sekali, seperti banteng yang sedang menggerutu.
"HHOOHH.. AAHH.. OOHH.. AAHH.. HHOOSSHH.."
Tangannya menggapai-gapai
"OOHH.. Enak sekali.. AAHH.. Sedot terus.. AAHH.. Hisap kontol gue.. UUHH.. Enak banget.. AAHH.. Dihisap homo.. AAHH.."
Semakin mendengar erangannya, saya menjadi semakin bersemangat. Kontol itu terus saja kusedot-sedot. Mm.. SLURP! Sampai akhirnya kontol itu pun berdenyut-denyu
CCRROOTT!! CCRROOTT!! CCRROOTT!! CCRROOTT!! Mash memegangi kepalaku, Budi mengangkat pinggulnya agar kontolnya lebih masuk ke dalam mulutku seraya menjerit kenikmatan.
"AARRGGHH..!! UUGGHH!! AAHH!! OOHH!! AAHH!!" Dengan panik, saya berusaha menelan semua pejuhnya, namun terlalu banyak yang masuk ke dalam mulutku sedangkan mulutku kecil. Tumpahlah sebagian pejuh itu dan turun melumuri leher dan dadaku.
Setelah orgasme Budi selesai, dia membungkuk dan menciumiku. Di dalam mulutku masih terdapat sisa pejuhnya, tapi dia tidak peduli. Dengan laparnya, dia menjilati rongga mulutku, mencari pejuhnya. Mm.. Seksi sekali. Kami pun kembali saling berciuman dan berbagi pejuh. Harus kuakui, pejuh Budi terasa sangat enak. Sambil menciumiku, tangan Budi dengan sensual menjalari dadaku. Cairan pejuh yang sempat tertumpah ke tubuhku diusap-usapnya agar menyebar merata. Aahh..
Kontolku berkedut-kedut,
"Budi, ngentotin gue donk. Gue butuh kontol loe di pantat gue. Ayolah, ngentotin gue."
Budi agak terkejut mendengar kataku. Baginya oral seks merupakan hal biasa, namun anal seks masih asing. Selama ini dia selalu ngentot dengan cewek. Belum pernah sekalipun dia menusukkan kontolnya ke dalam anus seseorang, apalagi anus seorang pria. Saya sendiri juga belum pernah dianal, tapi saya bernafsu sekali padanya. Saya harus memiliki kontolnya di dalam pantatku.
Budi nampak ragu-ragu.
"Entahlah. Apa loe yakin, loe mau kontol gue nancap di dalam situ? Gue sih belum pernah nyoba. Sepertinya kotor sekali jika kontol gue ditusuk ke situ."
"Kan bisa dicuci, Bud," jawabku.
"Ayolah, kumohon. Lagipula loe 'kan udah gue bayar untuk mengentotin gue. Jangan ragu, Bud. Tancapkan aja kontol loe dalam-dalam. Buat gue kesakitan dengan kontol super milik koe. Ayolah, Bud," saya terus memohon-mohon.
"Baiklah. Kelihatannya gue gak bisa melawan keinginan loe. Oke deh, sesuai perjanjian, gue bakal ngentotin loe. Tapi ingat, apa pun yang terjadi, loe gak boleh kabur di tengah acara ngentot Oke? Loe mesti bersedia gue ngentotin sampai gue ngecret di dalam pantat loe."
Saya langsung tersenyum; akhirnya Budi ingin juga menyodomiku. Dengan bernafsu, Budi mengusap-ngusap
Berbaring telentang dan telanjang di situ membuatku makin terangsang saja. Budi kemudian naik ke sofa dan memposisikan kontolnya di depan anusku. Kedua kakiku diletakkan di atas bahunya yang bidang. Ah, saya merasa begitu rawan untuk dikerjain. Tapi saya memang mengharapkan agar Budi mau mengerjain anusku.
Saat kepala kontol Budi mulai memaksa masuk, saya mencengkeram sofa itu sekuat-kuatnya.
"AARRGGHH!!" erangku. Tak kusangka rasa sakit pertama kali dianal akan sebegini sakinya.
"AARRGGHH!!" erangku lagi.
PLOP! Kontol itu pun akhirnya masuk. Napasku terengah-engah,
"AARRGGHH!!"
Keringat mulai membasahi tubuhku sementara kepalaku kugoyang-goyang
"Hhoohh.. Ternyata.. Anus cowok.. Aahh.. Lebih enak.. Hhoohh.. Gue suka ngentotin loe.. Aahh.. Hhoosshh.." komentar Budi, terus menerus menyodokkan kontolnya.
Kulihat dadanya yang bidang juga sudah mulai tertutup butiran-butiran
"Hhoohh.. Ngentot loe.. Aahh.. Hhoohh.. Ngentot.. Aahh.."
Sodokan kontol Budi mulai terasa nikmat. Pelan-pelan rasa sakit itu memudar dan digantikan rasa nikmat yang tak terkatakan. Seperti seorang pelacur yang sedang 'kepanasan', saya menggeliat-geli
"Hhoohh.. FUCK ME! aahh.. Bud, kontol loe.. Aahh.. Gede banget.. Hhohh.. Gue suka.. Aahh.. Ngentotin gue, Bud.. Hamilin gue.. Aahh.. Pake anus gue.. Aahh.. Pake bodi gue.. Aarrghh.."
Tak kuasa menahan kenikmatan yang semakin lama menjadi semakin besar, saya segera menggenggam kontolku dan mulai mengocoknya.
"Hhohh.. Hhooshshh.. Aahh.. Uuhh.."
Kami berdua menaiki puncak orgasme dan kini telah berdiri di tepi jurang orgasme. Yang harus kami lakukan hanyalah melompati jurang itu.
"AARRGGHH!!" Budi mengerang kuat-kuat, tangannya menggenggam pinggulku. Dapat kurasakan kepala kontolnya membesar dan kemudian menembakkan pejuh bertubi-tubi.
CCROOTT!! CCRROOTT!! CCRROOTT!! Kontan saja, badanku dibanjiri pejuh.
"AARRGGHH!! UUGGHH!! OOHH!! AARRGGHH!!"
Tubuh Budi yang perkasa menghentak-hent
"Hhoohh.." desahnya dan dia pun melemas. Namun semua belum tuntas sebab saya belum mendapatkan orgasmeku.
"Hhoohh.. Gue ngecreett.." Erangku dan memperkuat remasan kontolku. Dan.. CCRROOTT!! CCRROOTT!! CCROOTT!
"AARRGGHH..!!" Dengan satu erangan panjang, pejuhku muncrat ke atas seperti air mancur.
Lelehan pejuhku turun membasahi dada dan perutku, dan juga batang kontolku. Rasanya hangat dan licin di kulitku. CCRROOTT!! CCRROOTT!
"UUGGHGH!! HOOHH!! AAHH!! UUHH!!"
Sementara badanku mengejang-ngeja
"AAHHh.." Saya mendesah panjang saat sudah tidak ada lagi pejuh yang keluar.
Budi menundukkan kepalanya dan menciumiku lagi. Spermaku yang menempel di badanku digosok-gosokka
"Ini, gue kembali'in duit loe. Gue gak pantas mengambilnya. Lagian gue tau loe gak kaya. Gue cukup enjoy berhomoseks ama loe. Jadi berhubung gue juga enjoy dan gak merasa dipaksa, gue gak pantas ambil duit loe."
Jarang sekali menemukan pria seperti Budi: tampan, jujur, dan juga horny. Kami pun berciuman kembali sambil berangkulan. Kurasa lain kali, jika saya sedang butuh pelampiasan seksual, saya akan menemui Budi-ku yang tampan dan berotot agar dia ngentot pantatku dengan kontolnya......