Rabu, 23 Oktober 2013

Diperkosa Teman kontol

Hidup ini kadang sungguh tidak adil , mengapa aku diciptakan?, mengapa
aku dilahirkan kalau aku akhirnya mengingkari kodrat yang telah engkau
berikan padaku,
Aku tak tahu kapan semua ini terjadi padaku,aku sungguh ingin berubah
tapi semakin aku mencoba melawan ,rasa itu semakin besar padanya ,dan
mungkinkah aku menjadi seperti ini selamanya,atau aku bisa berubah dan
berkata ,semakin aku mencintaimu semakin aku harus melepasmu dari
kehidupanku
Dan dari sinillah kisah cintaku bersamanya bermulai:


Hari ini sekolahku pulang agak pagi karena bapak dan ibu guru melakukan
rapat di kantor dinas pendidikan ,aku merasa sangat senang sekali karena
hari ini aku pulang agak pagi ,namaku Rian umurku 18 tahun anak anak
smak di sekolah katolik ,tubuhku termasuk tubuh seorang cowok yang
atletis dengan badan sixspack diikuti kulit putih dan rambut pirangku
membuat para gadis menjadi tergila gila padaku ,namun apa dayaku aku
sama sekali tidak bisa menyukai mereka sama sekali ,bukan karena mereka
itu jelek melainkan karena aku sama sekali tidak tertarik sedikitpun
dengan kaum perempuan,aku sungguh tak mengerti mengapa semua ini terjadi
padaku ,sampai kelas 3 sma aku belum pernah mengalami apa yang dinamakan
pacaran ,bahkan teman temanku sering berkata padaku kalau aku itu tolol
,mengapa ? karena aku sudah ganteng,tinggi 170 lebih ,kaya dan pintar
sampai sekarang belum memiliki seorang cewek sekalipun,aku hanya focus
ke basket basket dan basket ,karena aku merupakan kapten dari team
basket yang ada disekolahku,namun semua itu sama sekali tak membuatku
minder ,aku terlanjur terlalu cuek dan tidak peduli sama sekali dengan
semua kata kata mereka,bagiku mereka semua terlalu iri dengan keadaanku
saat ini ,dan itulahyang terjadi.
Aku mempunyai 5 sahabat yang sangat pengertian dan perhatian padaku
,sehingga aku memberi nilai lebih kepada mereka dibandingkan dengan
teman temanku yang lain.Dia ialah Rio orang yang sama memiliki wajah
tampan namun masih dibawahku,Roby orang yang memberi motivasi
padaku,Wendi orang yang setia menemaniku disaat aku membutuhkanya ,dan
sueng dan Dian orang yang sangat gokil dengan kekayaan dan kepintaranya
"yan kita renang yuk aku udah lama banget pingin renang nih " kata Wendi
"ide yang bagus ,aku juga BT kalau pagi gini udah langsung kerumah"
"tapi lok kita berlima aja kagak seru ,aku,dian sueng ,dan robi bawa
pacar kami juga ya,loe gimana rio ,yan?"
"gue gak punya pacar euyyyyyyyy"kata rio
"gue juga gak punya pacar , udah lah terserah kalian,kalian bawa mobil
kalian masing masing yaw "
"mobil gue gy di bawa bokap ke kantor yan gue ma loe ya ,gue kan friend lo"
"dasar…… ya udah aku ganti baju dulu ke rumah n bawa persiapanya u
langsung ikut gue pa ntik q jemput yo?"kataku
"q ikut kamu aja yan dirumah sepi Cuma ada pembantu"
"yau dah, mari kita berangkat tunggu q disana ya temen temen"
Aku pun segera menuju parkiran sekolahku dan langsung ambil mobil
Rio ternyata sudah menunggu di gerbang sendirian ,dan setelah aku sampai
ke mobil langsung saja kami berangkat ke rumahku dulu….
15 menit kemudian kami nyampe rumahku disana pak tarno selaku satpan
rumahku langsung membukakan pintu dan menyuruhku masuk ,aku dan rio
langsung memasuki rumahku yang relative agak besar dibanding rumah
temanku yang lain.
Rio melihat sekeliling ,melihat foto fotoku ketika masih kecil,melihat
koleksi film ku ,dan tanpa sengaja rio menemukan koleksi bokep pribadi
milikku dan langsung memanggilku
"Ysatpan rumahku langsung membukakan pintu dan menyuruhku masuk ,aku dan
rio langsung memasuki rumahku yang relative agak besar disbanding rumah
temanku yang lain
Rio melihat sekeliling ,melihat foto fotoku ketika masih kecil,melihat
koleksi film ku ,dan tanpa sengaja rio menemukan koleksi bokep pribadi
milikku dan langsung memanggilku
"Yan rumah kamu sepi banget ,dan u punya koleksi bokep lagi enak nih lok
ma pacar u kelak mbokep disini "
"ya beginilah rumahku yo agak sepi ,semua kan kerja ,jadi aku sendirian
disini"kataku sambil menutup pintu kulkas karena q baru aja ngambil minum
"gue mau ke kamar u donk " kata rio sedikit memaksa
"gue kan mau ganti yo"
"sama cowoknya juga ,q juga mo pinjem baju kamu ya ,masak pakai seragam
gini bisa di omelin satpol PP nih"
"q gak biasa gantu ma cowok yo soalnya " kataku berusaha menolak
"alah udahlah jangan banyak bicara"
Kami pun segera masuk kamar ,dan aku tak tahu apa motif rio tiba tiba
aja dia mengunci pintu kamarku,aku sempat kaget namun dengan lekas aku
udah tenang kembali.
Aku pun dengan sedikit melu segera membuka kaos seragam putih abu abuku
dan celananya juga
Kini aku hanya mengenakan boxer biru yang agak ketat dan mungkin
kontolku bakal kelihatan menonjol jika kontolku ngaceng
Aku mlihat kearah Rio sesuatu yang berbeda terjadi padanya ,ia
memandangiku tajam ,pandanganya terasa lain bukan memandang layaknya
cowok biasa memandang temanya ganti , melainkan pandangan penuh nafsu
yang menggelora dari anak se usia sma sepertiku
"yan….."kata rio sambil berusaha menelan ludahnya dengan menatapku tajam
"kenapa, kenapa loe ngeliatin gue gitu "
"yan badan kamu sexy banget kalau tidak memakai seragam ,sungguh
terlihat kotak kotak dan menarik sekali yan,apalagi kalau kamu…….."kata
rio tak melanjutkan
Entah kenapa aku merasa takut dengan pandangan rio seperti itu apalagi
setelah ia bilang ia tertarik padaku itu sangat membuatku takut,
"loe kenapa sih yo ,suer loe buat aku takuut tau "
"yan aku mau Tanya boleh kagak "
"boleh kenapa ndak Tanya aja ,"kataku berusaha berpikiran positif
"loe pernah ngocok belum yan "
"apa ……!"aku sungguh kaget dengan pertanyaan rio
"coli ngocok yan onani pernah apa gak "
"loe ngapain Tanya begitu"
"yan sepertinya gue nafsu liat kamu telanjang yan kita ngocok bareng yuk
yan"
Aku sungguh bener bener seperti terkena petir tak menyangka dengan apa
yang aku dengar ternyata orang yang selama ini ku percaya adalah seorang
Gay.Astaga !!!
"yo gue kebawah dulu yaw gue mau ambil minum gue haus lagi nih"kataku
cepat dan ingin segera meninggalkan kamarku jauh jauh
Namun ia bukanya mengijinkan ku ia malah tiba tiba mendorongku ke
kasurnya ,karena badan ia lebih besar sedikit di banding q aku jadi
terjatuh "mati gue " pikirku secara tiba tiba
Gue pun langsung mendorong rio hingga jatuh ,aku pun segera memukul muka
rio dengan sekuat tenaga ,
Rio pun juga membalas pukulanku dengan mengayunkan bogemnya tepat di
perutku
Aku pun terjatuh karena tak kuat menahan rasa sakit
Rio mendekatiku perlahan
Perlahan ia menyingkirkan tanganku dari perutku yang aku pegang karena
sakit dan aku menatapnya tajam ,ia tersenyum dan perlahan menidurkanku
,entah apa yang terjadi aku merasa terkena hipnotis ,aku tak bisa
melawanya ,entah kenapa itu terjadi
Kini aku telah tidur di kasurku
Rio pun segera melepaskkan perlahan kaos yang aku pakai,dan menurunkan
boxer yang aku pakai ,aku pun hanya menurut,kini aku dalam keadaan
telanjang bulat ,tanpa sehelai kain pun ia tersenyum kepadaku dan
perlahan ia membuka seragam yang ia pakai dan Tshirt yang ia pakai dan
juga celananya
Kini ia juga dalam keadaan telanjang bulat dengan kontol yang hitam dan
agak besar mulai mengacung untuk segera dihisap oleh seseorang
Ia pun meniduriku ,aku merasa badanku setelah ditindihnya begitu hangat
aku pun lemas ,lalu dengan santai ia mendekatkan mukanya ke
mukaku,perlahan mulutnya menyerang bibirku,ia mencium mulutku dengan
ganas ,ia membuka mulutnya dan berusaha memasukkan lidahnya ke mulutku
,aku pun demikian ,inilah ciuman pertamaku dengan manusia selain orang
tuaku,sungguh hangat dan nyaman
Aku terus diserang dengan ciuman itu ia semakin melumat lidahku
dihisapnya air ludah dari lidahku ,tak mau ketinggalan aku juga melumat
bibirnya ,ia semakin nafsu kepadaku ia pun melepas ciumanya
Kini ia menciumi leherku ,rasanya nikmat sekali bagai menerima
kehangatan sendiri,leherku dicumnya dan di jilat sesekali sambil
memberikan sedikit hisapan di leherku ,aku pun menghela nafas kenikmatan
Ia semakin turun ke putingku lidahnya dengan sakti mempermainkan pucuk
putingku ,aku merasa geli geli kenilmatan ia turun lagi ke perutku namun
tanganya dengan cepat mempermainkan putingku,aku merasa sangat nikmat
sekali air ludahnya sudah membasahi putingku rasanya sungguh terbang
seperti mimpi
"Rio enak yo terus yo"
Kini kontolku mulai ngaceng dan mulai tegang ,ukuranya kurang lebih
sudah 15 cm an ,rio pun semakin berambisi ia menurunkan lagi ciumanya
yang kini tepat di bagian kontolku
Rio segera menjilat kontolku owhhhhhhhhhhh anjing rasanya nikmat sekali
,ia langsung memegang kontolku dan langsung menghisapnya ,mulutnya ia
buka dan kontolku pun dimasukkan ke mulutnya …. Owhhhhhhhhhh yeahhhh
iamenghisap maju mundur maju mundur
Aku terasa semakin kenikmatan…….owhhhhhhh yeahhhhhhhh terus isepin
yoooooo isep terussss,ia mempercepat menyedot kontolku kontolku di masuk
keluarkan dari mulutnya ,sesekali ia pun mempermainkan ujung kontolku
yang masih merah ,owhhhhhhhh yeahhhh
Clupppppppp….cluppppppppppp.cluoooooooooooop]
Yeahhhhhhhh enak yooooo aku pun semakin memanas, apa lagi ketika tangan
rio yang kiri mempermainkan putingkan dan yang kanan memegang kontolku
untuk di hisep di mulutnya ,kontolku pun mulai bergetar setelah 5
menitan owhhhhhh
Yeahhhhhhhh yo enak yooo kau temanku yang berharga
Tangan kirinya sesekali mencubit pentil atau putingku sehingga aku
sesekali merintih kesakitan dan kenikmatan ,owh yeaahhhhhh ria pun
setelah mengetahui kontolku semakin bergetar karena pejuhku mau keluar
,segera mempercepat hisapanya dan menyedotnya dengan nikmat dan owhhhh]
Yeahhhhhhhhh
Crottttttttttttttttttt]
Crot
Crottttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt
Pejuh itu keluar dari kontolku ,rio pun menghisapnya dan
menelanya,tubuhku menggeliat menerima luncuran pejuhku tadi ohhhhhhh
Enak yooooooo
Enak yyyyyyyyyyyyooooooooooooo
Aku pun sekarang berdiri demian pula rio,lalu aku perlahan menyuruh rio
untuk tidur,rio pun sekarang gentian aku tindih ,aku menempel di tubuh
riooooooooo ,rio pun menggesek gesek kan kontolnya ke kontolku yang
penuh akan pejuhhhhhh lalu aku mencium kembali mulut rio
Mulut rio yang masih ada sedikit pejuh dariku langsung saja aku jilat
sehingga pejuh itu masuk ke mulutku
Rasanya asin asin gimana begitu ……
Aku pun berdiri dan ,rio pun serasa dapat code ,ia kini tengkurap dan
pantatnya sedikit di naikkan ke atas aku pun menghusap kontolku
Dan dengan perlahan aku dengan tanganku memassukkan kontolku ke pantat Rio
Rio pun menjerit karena merasa kesakitan
Ohhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh,awwwwwwwwwwwww,
Jeritanya pun semakin keras tat kala aku mulai memassukkan sedikit demi
sedikit kontolku ke pantatnya
Owhhhhhhhhhh sakit yan owhhhhhhh
Sku pun mrmsdukksn kontolku perlahan hingga akhirnya kontolku masuk
semuanya
Owhhhhhhhhhh blessssss
Aku lalu menyodokkan kontolku pelan pelan owh yeahhh
Mmmmmmmmm uhmmmmmm
Aku memaju mundurkan kontolku ke pantat Rio ,rio pun berusaha menikmati
"rio rasanya nikmat yo"
Oh yeahhhhhh
Kontolku pun aku sodokkan sekali lagi ,maju mundur tepat di pantat rio
hingga dalam,yeahhhhh uhmmmmmm ahh
Mmmmmmmmmmm aku menambah kecepatan menyodok kontolku ke pantatnya
Ia semakin merintih kesakitan
Owhhhh yeahhhhhhhh ohhhhhhh enak yan
Ia semakin memerah mukanya ,akupun semakin menggila
Ku sodokkan kontolku berkali kali
Ia hanya kesakitan owhhhhhhhh yeahhhhhhhh
Owhhhhhhhhh
Tubuhnya yang sexy begitu mempesona ,aku pun menganggapnya ia seorang cewek
Lalu aku berganti posisi kini aku berbaring dan dengan sigap rio paham
dan ia memaju dan turunkan pantatnya
Terlihat ia sangat menikmati kontolku ini
Aku pun menyodoknya lagi kini ia terlihat begitu mempesona ,aku pun
memegang kontolnya dan mengocoknya sambil ia menaik turunkan pantatnya
dari kontolku
Kontolnya terasa begitu hangat aku semakin cepat mengocoknya
Dan ia semakin cepat menaik turunkan pantatnya hingga kontolku mulai
akan keluar
Yooooooooooooo kontolku mau keluar yooooooo
Kamu keluarin aja yang owhhhhhhhhhhh
Yeahhhhhhhhhhhhhhhh owhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
Akhirnya aku tak kuasa lagi menahan pejuhku
Crottttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt
Crot
Crotttttttttttttttttttttttt
Owhhhhhhhhhhhh yeahhhhhhhhhhhhhhh mmmmmmmmmmmmmmmmm ohhhhhhh
Aku pun menyodokkan kontolku
Yeahhhhhhhhhh
Fuck yo fucking ass hole
Aku pun akhirnya ngencrettttttttt di pantat rio terasa begitu nikmat
,begitu sempit dan begitu asyikkkkkkk
Yeahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm ,tak beberapa gentian rio yang ngencret karena
kontolnya terus aku kocokkk
Yeahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh yan enak yan mmmmmmmmmmmmmm
Crot
Aku pun melepas kontolku dari pantat riooooooooo
Aku pun menggelepar di samping rio rio pun capek dan demikian pula aku
,aku memandang rio mia meandangiku juga
Aku tak menyangga kami melakukan semua ini
Aku mendekatkan mulutku ke rio
Rio punnnnn menciumku
"yan aku senang dan cinta padamu ,aku rela kau jadikan pelampiasan
nafsumu,maukah kau jadi pacarku yan"
"makasih banyaka yo ya pagi ini aku benar benar puas sekali ini kali
pertama aku ngentot ma kamu"
"I love u" rio pin segera memelukku sehingga kontolkami bergesekkan lagi
"I love u too" aku pun kembali mencium rio
Kami berdua akhirnya tidak jadi berenang
Aku terlanjur tidur bersama rio sampai sore
Sejak saat itu rio menjadi pelampiasaanku
Aku sangat mencintai rio

Diperkosa Ayah Bejat

"Aaaakkhhh… Ayah
kumohon hentikan aaahkk…" erangnya dengan suara yang memilukan. Namun benda
asing itu terus menyodoknya tanpa ampun, keringat berkucuran dari tubuh pria
paruh baya yang menungganginya itu sehingga butiran bening itu menetes
ke tubuh
mungil seorang pemuda manis yang berumur 17 tahun yang bernama Regi.

"Diam kau anak
sialan! Salahkan ibumu yang selalu sibuk bekerja hahaha… emmmhh…."
Bentar pria
berumur 35 tahun itu sambil terus menusuknya penuh nafsu. Regi sudah tidak
mampu lagi membendung air matanya saat benda keras yang memasuki lubangnya
serasa mengoyak-ngoyak tubuhnya.

Kasur bergetar hebat
seiring dengan pompaan yang diberikannya pada Regi, dengan bringas dia
melumat
bibir dan kuping Regi, dia hanya dapat menutup rapat mata dan bibirnya serta
menerima dengan pasrah perbuatan orang yang telah mengotorinya itu.

Pria paruh baya itu
menahan tangan Regi yang berusaha menghalanginya dan menghisap dan
menggigiti
tubuhnya dengan kasar sehingga menimbulkan banyak bercak merah di leher,
dada,
perut maupun selangkangannya, "Aaaahhh…. Oooohhh… sa-sakit!! Hentikan
kumohon
aaaaakkhhh," jeritnya kesakitan namun pria itu tidak juga menghentikannya,
terus mengenjot penuh nafsu dan egois melahap tubuh anak satu-satunya dari
istri barunya itu.

"Diam bocah!!!"
bentaknya dengan mencekik leher Regi dan terus memompa lubangnya dengan
cepat
dan semakin cepat sehingga…. Crooottt… Croooott… Crooott… cairan kental dan
putih itu melesat masuk seluruhnya di dalam lubang Regi, sehingga lubangnya
basah dan licil, "Eeekkhhhh eemmmhhh kerja ya bagus nak, bahkan lubangmu
jauh
lebih nikmat dibanding ibumu," lanjut pria paruh baya itu kemudian
merebahkan
tubuh di samping Regi.

"Ukkhhh… Eeekkhhh…
Hikhh…" Regi hanya terisak pelan merasakan tubuhnya serasa remuk dan
terkoyak
karena harus melayani nafsu ayah tiri bejadnya itu. Ditariknya selimut untuk
menutupi tubuhnya yang dinodai darah dan sperma, mencoba memejamkan mata dan
tertidur malam itu dengan tubuh yang teramat sakit.

-0-0-0-0-0-

Matahari semakin naik
dan memancarkan sinar yang terik di sela-sela lubang angin dan menyinari
wajah
Regi sehingga membuatnya terbangun dari tidur nyenyaknya. Dia mencoba
membuka
mata cantik itu perlahan dengan tatapan sayu dia menatap orang yang
tertidur di
sebelahnya. Tercium bau menyengat khas alkohol dari pria yang terbaring di
sebelahnya itu, dan tatapannya langsung berubah menjadi garang dan penuh
kebencian. Dia mencoba bangkit dari tidurnya kemudian menoleh ke sebelah
kiri,
dia menatap sebuah lampu tidur yang penumpunya terbuat dari keramik.
Perlahan
dia meraih lampu tidur itu kemudian menoleh ke arah kanan, sebelumnya dia
tersenyum sinis terlebih dahulu kemudian…

PRAANG!!

Dengan keras Regi
membanting lampu itu ke kepala ayah tirinya, "Aaaakhh anak sialan apa
yang kau
lakukan hah?!!!" teriak pria itu dengan geram dan memegangi kepalanya yang
berdarah. Regi begitu shock melihat ayahnya itu sadarkan diri, matanya
tampak
cemas, dia melompat dari kasur berusaha kabur, "Mau lari ke mana hah??
Rupanya
kau masih ingin 'dihukum'?" lanjut pria itu.

Dengan panik Regi
melemparkan semua benda yang ada di kamar itu dan dia berusaha membuka pintu
namun terkunci! Pria paruh baya itu tersenyum licik dan menangkap tubuh
mungil
Regi dari belakang, dia berusaha lepas dari pelukan itu tapi tubuhnya
terlalu
lemah. Tapi tidak jauh dari tubuhnya terdapat sebuah gunting dan dengan
cepat
meraih gunting itu tanpa perkiraan sebelumnya dia langsung mengarahkan ke
belakang punggungnya…

Creek!

Seketika bahu Regi
bersimbah darah dari mata ayahnya itu, "Aaaarghh sialan aakh kau berani
main-main hah!" bentak ayahnya yang masih sanggup sadarkan diri.

Orang itu kembali
menangkap Regi dan berusaha mencekiknya, "Mati kau anak sialan!"
geramnya.

"Uh...
Uhuk..." dengan susah payah Regi yang terbatuk meraih gunting yang
menancap di mata ayahnya, mencabutnya kemudian menancapkan gunting itu
dengan
geram ke perut ayah tirinya yang bejad itu.

Pria setengah baya
itu melemaskan cekikannya kemudian terjatuh berlutut dan pada akhirnya
terkapar
tidak berdaya. Regi duduk bersendar di dinding, menatap lurus jasad yang
tengkurap itu. Tubuhnya yang bersimbah darah terus bergetar, air matanya
mengalir, rasa takut dan puas membaur menjadi satu.

-0-0-0-

Hari di mana tepat
saat Regi membunuh ayahnya aku berniat berkunjung ke rumahnya. Namaku
Franly,
teman seangkatan Regi sekaligus tetangganya. Saat itu aku berjalan ke arah
rumah Regi, di depan pintu aku menemui ibu Regi yang baru saja pulang
bekerja,
"Pagi, tante," sapaku sesopan mungkin.

"Pagi juga, nak
Franly. Mau main sama Regi ya? Ayo masuk," balas ibunya Regi tak kalah
ramah.

Kami berjalan masuk,
aku cari Regi di kamarnya tapi tidak kutemui namun tidak lama kemudian
terdengar jeritan histeris, "AAAAAAA!" aku menebak itu suara tante
dan dengan segera aku berlari ke arah suara.

"Tante, ada
ap-" suaraku langsung terputus saat melihat kondisi di kamar itu. Banyak
tumpahan darah di mana-mana, tante mengguncang-guncang tubuh mayat itu
sedangkan Regi terdiam dengan tatapan kosong. Dengan cepat aku menghampiri
Regi, "A-ada apa ini Regi?" tanyaku gugup.

Regi menatapku lurus,
"Aku membunuhnya..." ucapnya datar dan menunjuk mayat itu.

Dengan air mata
berkucuran tante membentak Regi, "Dasar anak sialan! Tega sekali kau
membunuh suami ibu! Sebenci apapun kau dengan ayah tirimu tidak
seharusnya kau
begini anak durhaka!"

"Tante tenang
dulu! Biarkan Regi menjelaskan!" bujukku. Aku menatap tubuh Regi yang
polos tanpa sehelai benang pun, kemudian memeluknya, "Regi kenapa kau
membunuh?" tanyaku khawatir.

Dia hanya diam dan
menangis. Aku mengambil selimut yang ada di kasur kemudian menutupi
tubuh polos
Regi.

"Aku akan
melaporkanmu ke polisi agar kau dapat ganjarannya anak sialan!" bentak
tante dengan terisak.

"Tante jangan
gegabah! Dengarkan penjelasan Regi dulu!" aku kembali membujuk namun
percuma, telepon ke kantor polisi telah tersambung.

"Regi, ayo kita
pergi dari sini!" bujukku dengan sangat khawatir.

Dia hanya diam
bagaikan mayat hidup, bahkan tangannya sangat dingin. Aku mencoba
menggendongnya dengan susah payah. Seluruh tenaga kukerahkan sehingga
butiran
keringat berkucuran di pagi itu. Aku berjalan pelan, sangat pelan karena
ukuran
tubuhku hampir sama dengan Regi, apalagi arah pintu begitu jauh.
Berkali-kali
aku terjatuh namun kembali bangkit, Regi memeluk erat leherku.

Setelah bersusah
payah sampai di depan pintu aku kembali terkejut...

"Apa ini
kediaman Regi?" tanya polisi itu yang diiringi 2 polisi lain di belakang.
Aku terdiam, tubuhku dingin karena gugup.

"Iya pak polisi!
Dia pembunuhnya!" teriak suara wanita dari belakang sambil menarik Regi
sehingga terjatuh dari gendonganku.

Tanpa banyak
basa-basi para polisi itu langsung menangkap Regi, "Silakan dijelaskan di
kantor polisi," dan aku pun ikut bersama polisi itu.

-0-0-0-

Mati-matian aku dan
polisi bertanya apa faktor Regi membunuh, tapi dia hanya diam. Hanya satu
kalimat yang selalu terucap dari bibir pink itu, 'Aku pembunuhnya.'

Karena tidak ada
pembelaan bahkan aku pun tidak dapat membantu, akhirnya Regi difonis menjadi
tersangka pembunuhan dan dipenjara selama 15 tahun karena ayahnya meninggal.

Sebelum Regi dibawa
ke penjara aku meminta waktu untuk mengobrol dengannya, "Maaf, aku belum
bisa membantumu. Tapi aku berjanji, aku akan bekerja keras untuk
menebusmu agar
kau bebas," kataku dengan wajah prihatin.

Senyum tipis namun
dingin, tersungging di bibir indahnya, "Tunggu aku," katanya singkat,
kemudian mendekat dan mengecup bibirku dengan lembut dan penuh cinta. Aku
membatu, hatiku serasa diserbu ribuan kupu-kupu cantik. Namun sosok
indah itu
pergi jauh meninggalkanku, dan merasakan kejamnya bui.

-0-0-0-

Dan sekarang, setelah
dua tahun berlalu, aku tau semua yang terjadi antara Regi dan ayahnya.
Hatiku
sangat tersayat dan merasakan kepiluan yang Regi rasakan. Namun penderitaan
segera berakhir, sekarang aku datang ke penjara untuk menebus Regi setelah
kerja kerasku 2 tahun.

"Kau begitu
perduli padaku?" tanya Regi setelah kami berada di dalam mobilku.

"Tentu!"
balasku bersamaan dengan senyuman merekah.

"Kenapa?"

"Karena aku
mencintaimu dari dulu," ucapku pelan dan tersenyum lembut.

Wajah putih pucatnya
langsung berubah menjadi merona. Aku tersenyum jahil, kutarik lembut dagunya
dan mengecup bibir manisnya.

"Aku juga
mencintaimu."

Kisah Cinta PHP

*Daniel POV*


"Aaakhh… sudah Ris… stop!" teriakku.


"Sabar Niel, sedikit lagi keluar!"


"Gak! Sakit, bodoh! Hentikan… aaaarghh gue gak tahan!"


Risky menjitakku dengan keras, "Siapa suruh punya jerawat
hah? Gue paling gak suka sama yang namanya J-E-R-A-W-A-T meski pun adanya di
muka lo," kata Risky ketus sambil memencet hidungku dengan penuh nafsu *?*
ingin mengeluarkan cairan putihnya.


"Sialan banget sih lo Ris, wajah wajah gue napa lo yang
sewot???"


"Karena lo makluk yang paling sering gue liat, Daniel
bodoh."


Risky pun akhirnya berhasil membuat hidungku berdarah dan
mengelap wajahku dengan tissue, aku hanya merengut karena hidungku yang
kesakitan. Tega sekali pemuda 20 tahun, kece kaya emo yang tinggal satu kost
denganku yang bernama Risky ini memencet hidungku sampai pesek begini, dia
fikir Daniel pemuda 19 tahun ini yang sangat tampan rupawan dan cute
pisan ini
rela hidungnya diperkosa heh?


Kurang kerjaan memang.. tapi ada saja rutinitas aneh yang
kami lakukan bersama tiap harinya. Semenjak lulus SMA kami hidup bersama
dalam
sebuah tempat kost yang luar biasa besar dan banyak penghuninya. Pemuda
pintar
dan kaya raya yang bernama Risky itu melanjutkan kuliahnya di UNLAM, ya dia
sangat beruntung bisa masuk ke universitas negri di sini, sedangkan aku
sudah
bodoh, miskin pula. Jadi aku memutuskan bekerja untuk menanggung
kehidupanku,
kasihan orang tuaku yang renta masih saja membiayai aku.


Meski pun status sosial kami berbeda namun kami bersahabat
sejak SMP. Dia pemuda yang murah hati yang selalu ada buatku apalagi
ketika aku
membutuhkannya. Aku sangat mencintainya.


Lah loh? Bingung kenapa seorang Daniel yang tampan bagaikan
Zac Efron ini bisa jatuh cinta dengan Risky yang bagaikan Chef Juna itu?
Aku gay,
lebih nyaman sama sosok cowok terutama sosok Risky yang membuatku aman.


Aku suka nebak-nebak sebenarnya Risky ini normal kaga sih?
Kalau gak normal kenapa dia gak bilang dan kalau normal kenapa dia suka
banget
bikin aku geer?


Okay, mari aku ingat-ingat sedikit betapa baiknya dia
padaku. Dulu zaman SMP aku itu bahan bully, nasib lah cowok tampan punya
badan
kecil mungil dan pembawaan lemah bikin aku terlihat seperti cewek, tapi
sorry
sorry saja bro, aku tidak gemulai, seenaknya saja menjudge orang dari
luarnya.
Nah saat 3 cowok ngebully aku di WC dulu datanglah sosok Risky bak Kamen
Rider
pake sempak di luar kaya superman, eh gak ding… Risky datang dengan gagahnya
dan tatapan tajamnya itu membuat sapi gelundungan (sumpah ini gak
nyambung banget).



"Jangan gangguin dia, dia milik gue. Ganggu dia sama saja lo
cari mati," kata Risky dingin sambil ngeluarin kaki Barbie, aku pun bingung
buat apa dia bawa-bawa kaki Barbie disaat-saat yang menegangkan ini? Apa
buat
nyolokin hidung tuh para preman supaya hidung mereka kehilangan
keperawanannya?
Entahlah, yang pasti saat itu Risky telah membuat mereka takluk hanya dengan
gertakannya.


Dulu juga saat perkemahan, aku dan Risky kesasar. Kami
bermalam di hutan, tepatnya dalam sebuah pohon yang memiliki lubang.
Malam itu
hujan sangat lebat dan belum juga ada yang menemukan kami. Aku menggigil
kedinginan, Risky memelukku dari belakang, menggesek-gesekkan tubuhnya
agar aku
hangat dan meniup hangat pundakku. Semalaman dia memelukku dan itu cukup lah
membuatku geer badai…


Waktu SMA aku selalu membawa bekal karena makanan di kantin
terlalu mahal tapi saat aku membawa kotak bekalku yang niatnya akan aku
makan
di belakang sekolah, tiba-tiba anak-anak di sekolah berlarian dan menabrakku
alhasil makananku berhamburan di lantai. Dengan wajah murung aku memunguti
makananku namun dia datang, tanpa izin dia menarik lenganku… oh rupanya dia
paham sekali aku kelaparan dan mentraktirku di kantin. Hmm makanan disini
sangatlah enak, andai aku bisa selalu merasakannya, gak heran harganya mahal
(buat aku).


Dibalik semua kebaikannya yang aku ingat dia memiliki satu
sifat yang membuatku muak. Dia sangat terobsesi akan popularitas,
katanya sih,
"Aku harus popular dengan bakat atau pun sensasiku, semua cara patut dicoba
karena hidup itu adalah perjuangan… banyak lovers banyak rezeky."


Ya begitulah, sok-sokan kaya artis, fans page dia di FB
sudah dua ratus ribu dan follower di twitter dia ada dua jutaan, orang-orang
mungkin nanya apa dia artis? Siapa sih Risky? Apa bakatnya? Dia gak punya
bakat, dia hanya cowok ganteng yang pandai cari muka dengan fans. Orangnya
memang kadang ketus dan mahal senyum namun pandai tebar pesona dengan
cewek-cewek. Ini dia yang membuatku ragu akan feelingku, dia pecinta wanita
mungkinkah menyukaiku?


-0-0-0-


"Eh Niel lo tau gak kalau cewek-cewek di kosan dan di kampus
banyak yang fujoshi?" tanya Risky yang memecahkan lamunanku. Oh ya, kami
tinggal di kosan yang campur aduk cewek dan cowok, lalai nih pendirinya,
asal
laku doang kosannya, banyak free sex deh jadinya.


Sedangkan fujoshi itu adalah cewek-cewek yang suka dengan
gay, namun ada juga pendapat lain mengatakan fujoshi hanya suka anime
jejepangan yang gay yang disebut yaoi? Yang pasti mereka para cewek yang
suka
melihat boy x boy yang mereka anggap fans service. Aneh memang kok ada cewek
yang suka gay?? Namun species yang baru aku temukan setahun terakhir ini
membuatku cukup berdecak kagum, ternyata masih ada para cewek yang mau
menerima
kondisi para kaum pelangi dengan bahagia.


"Oh ya? Asik dong… gue baru nemu satu tuh si Dina.." jawabku
ke Risky. Kami asik dengan laptop masing-masing, Risky duduk di kursi
belajar
sedangkan aku tengkurap di kasur.


"Banyak tuh… cewek-cewek di kosan heboh ngomongin super
junior yang ciuman, mereka gay ya?"


Aku mendengus, "Mereka gak gay kali, tradisi cowok korea tuh
kalau mereka sangat akrab dengan sahabat yang dianggap kaya sodara ya mereka
ciuman buat ungkapan rasa sayang. Bisa juga buat mendongkrak popularitas
dengan
fans service," kataku panjang lebar.


"Nah ini dia topik yang gue incar, mendongkrak popularitas
dengan fans service?" tanyanya dengan tatapan antusias. Aku menatapnya
ngeri.


"Ya kan para cewek fujo bakal seneng kalau lihat pasangan
yaoi…" kataku datar.


Dia tersenyum penuh arti dengan mengelus-elus dagu, "Ayo
kita bikin FS dan bikin cewek-cewek pada histeris!"


"Gila lo, sama aja cari mati namanya… gue gak sudi…" ya aku
sebagai real gay malu lah mengumbar kemesraan yang namanya FS.


Tanpa persetujuan Risky langsung menarik tanganku agar
keluar kamar, aku berusaha memberontak namun genggamannya lebih kuat.
Terlihat
para cewek-cewek berkumpul depan TV, kayanya lagi ngegosib.


Mereka tersenyum merekah melihat dua cowok kece mendatangi
mereka. Sengaja Risky duduk di kerumunan mereka dan menggenggam erat
tanganku.
Terlihat tuh cewek-cewek mulai histeris, aku cuma tersenyum risih.


Terlihat Risky main mata denganku seolah memberikan kode,
dia menatap mataku bergantian dengan menatap pahanya. Apa maksudnya coba?
Saking gilanya dia minta aku hisap penisnya depan cewek-cewek? Oh aku memang
menyukainya namun aku tak segila itu. Aku menggeleng keras.


Dia menatap ketus dan menarik kepalaku, aku terbaring di
atas pahanya.


"KYAAA~ kok so sweet banget sih kalian?" tanya Anisa, salah
satu Fujo sepertinya.


"Iya dong… gue kan sayang banget sama Daniel…" kata Risky
yang kemudian membungkuk dan menciumi wajahku. Aku terpaku dengan wajah
memerah.


"Cerita dong? Sayang yang bagaimana? Kalian ngapain aja?"
mereka melemparkan pertanyaan beruntun.


Risky mengelus wajahku dengan lembut, dia mengangkat tubuhku
yang lebih kecil kemudian memangkuku sedangkan tangannya melingkar di
pinggangku, "Ya gitu deh… bibir Niel adalah candu buat gue dan tubuhnya itu
hmm.. yummy…"


"Hahaha iya sih, Niel itu uke banget… tapi Risky juga uke…"
(Uke= bot sedangkan seme= top)


"Gak ah… Risky seme kok, dia kan lebih cool dan sangar…"


Dan banyak lagi pujian dari para fujo itu yang membuat
kepala Risky semakin melayang… lelah dengan drama karangan Risky aku pun
pamit
masuk kamar duluan.


-0-0-0-


Aku mengetuk-ngetuk jari di atas meja, kelihatannya Risky
bukan type orang yang membully kaum pelangi, apa baiknya aku mengaku? Dan
menyatakan cinta dengannya? Tapi aku gak tau kata-kata apa yang harus aku
ucapkan. Aku menarik nafas sejenak kemudian menatap laptopku dan mengetik
boyzforum.com salah satu jejaring social khusus gay yang paling sering
membuatku tersenyum. Aku masuk dalam room boyslove dan menemukan sebuah
postingan yang tepat sekali buatku yaitu tentang cara menyatakan cinta
dengan
cowok straight. Aku baca dengan jeli dan sangat percaya diri setelah
terhipnotis akan postingan itu.


KREAK…


Risky masuk ke dalam kamar, "Ahahaha puas banget gue, mereka
jadi antusias sama cerita cinta kita."


Aku mendekat dan berdiri berhadapan dengan Risky, kuraih
tangannya, "Ris… gue cinta lo… dari dulu, sejak SMP gue cinta lo…"


Risky terdiam, tatapannya kosong. Bibirku bergetar, aku
tidak sanggup lagi melanjutkan kata-kataku untuk meyakinkannya seperti
yang ada
dalam tips.. ternyata teory beda halnya dengan praktek, tenggorokanku
tercekat
aku takut dengan responnya bagaimana jadinya, "Hahaha…" dia tertawa sinis
kemudian membalikkan tubuh membelakangiku. Aku semakin khawatir dan mataku
berkaca-kaca.


Setelah beberapa detik dia membalikkan tubuh, "Gue juga
cinta lo, Niel…"


DEG…


Aku tidak percaya dengan apa yang aku dengar tapi dia meraih
rahangku kemudian melumat bibirku, aku terbelalak. Tangannya menekan
tengkukku
kemudian memperdalam ciuman, "Eummhh… emmmhh… I love you beib… ummhh.."
ucapnya
disela-sela ciuman.


Aku sesak, rasanya tidak percaya dia benar-benar mencumbuku
sekarang… dia menerima cintaku persis seperti mimpiku. Dia menciumiku dengan
ganas, menyerang leherku dan melucuti pakaianku.


"Aaaakhh… eummhhh.. Ris… ahkhhh.." aku mendesah saat dia
memainkan nippleku sedangkan mulutnya bermain di leherku.


Aku tak mau kalah, aku pun mendorongnya, menindihnya
kemudian menciumi lehernya, dia menatapku aneh… penisku sudah sangat tegang
akan cumbuan-cumbuan yang kurang lebih setengah jam itu, aku mau lebih,
kuraba
selangkangannya namun aku terkejut. Dia tidak tegang sepertiku.


"Ri-ris… lo kenapa…" kataku menggantung dan turun dari
badannya.


"Kenapa tidak tegang sepertimu hm? Ayo Niel, mari kita
lanjutkan haha… mumpung gue dirasuki setan…"


"Lo bukan gay ya?!!" tanyaku dengan sedikit membentak.


Dia mendekatkan wajah ingin menciumku kembali namun aku
membuang muka, "Lo kenapa sih??? Bukankah badan gue yang lo pengen,
dasar gay?"
tanyanya sinis.


Aku tersentak, "Lo anggap gue apa Ris? Lo fikir gue maniak
yang cuma ngincar badan lo hah?"


"Emang itu kan yang dicari para gay?" tanyanya sinis.


"Gak Ris! Gue gak kaya gitu! Gue sayang lo, gue cinta lo…
kenapa lo tega merendahkan gay kaya gini sih Ris???"


"Apa sih yang lo harapin dari dunia gay hah? Cinta? Mimpi
lo… gue gak doyan cowok, tapi karena gue sayang lo sebagai sahabat gue kasih
nih badan gue!"


"Diam lo! Lo gak ngerti perasaan gue Ris… gue butuh cinta
lo…" kali ini aku terisak dan menunduk.


Risky tersenyum dia mengangkat daguku dan mendekatkan wajah,
"I love you…"


"Lo tuh cuma PHP ris! (pemberi harapan palsu)… lo cuma
bohong sama gue, mata lo gak bilang begitu."


"Terus kalau gue berhasil kaya lo gimana? Apa yang lo
harapkan dari dunia gay kalau pada akhirnya kita married sama cewek
hah??? Lo
mau makin sakit hati… gue sayang lo, Niel. Gue sayang lo kaya sodara gue
sendiri.. gue kecewa ternyata lo itu bisa terjerumus.. gak bisa jaga diri ya
lo?"


"Gue benci lo Ris… gue benci lo… kalau lo gak sama dengan
gue harusnya lo jangan baikin gue kaya gini.."


"Jangan childish, Niel. Masa lo gak bisa terima kalau gue
gak bisa cinta lo, perasaan kan gak bisa dipaksa."


"Gue marah bukan hanya karena lo nolak gue Ris, tapi karena
lo hina dunia gue! Lo pikir gay cuma mikirin sex hah? Tarik kata-kata lo!"
teriakku dengan penuh tekanan.


Risky menghela nafas, "Jangan semakin jauh… lo mau sama
siapa? Si Tiwi? Andin atau siapa? Gue punya banyak kenalan yang cantik Niel
asal lo jangan kaya gini… tapi ya kalau lo bahagia kaya gini gue nyerah deh…
seperti yang gue bilang di awal, silakan pakai badan gue. Itu kan yang
sangat
lo harapkan?"


Aku hanya terisak sambil meremas sprei..


Aku bangkit dari dudukku di atas kasur kemudian berlari ke
kamar mandi, kunyalakan shower. Aku masih menyesali hal barusan. Betapa
terhinanya aku jika dia mengecap dunia gay seburuk itu. Kenapa seorang Risky
bisa bermulut sebusuk itu. Aku benci dia, sungguh aku benci dia… dia
sentuh aku
namun dia sendiri tak menikmati, apa baginya aku hanya mainan.


Aku duduk dibawah shower, membiarkan butiran air dari atas
menerpa tubuhku dan menyembunyikan tangisku. Aku menangis perih karena
sangat
terhina dengan semua ini.


Setelah keluar dari kamar mandi Risky langsung menghampiriku
sedangkan aku hanya menatap dingin, "Maaf Niel, ya gue kenal banget sama
lo..
ya gue percaya lo bukan gay yang suka main sex… Niel, gue sayang lo, jangan
benci gue karena masalah ini please?"


Aku mengambil koper dan membereskan pakaianku, "Niel… Niel
lo mau apa hah?"


"Gue pamit Ris, gue mau balik sama ortu gue…"


"Apa-apaan sih lo Niel, gue gak ceraikan lo… kaya lagu jaman
dulu aja lo yang pulangkan saja aku pada ibuku atau ayahku~"


Aku tertawa disela-sela tangisku karena melihat tingkah
Risky, "Sorry Ris… eumm kebetulan gue kangen sama ortu gue…"


Aku terus memasukkan pakaianku dalam koper namun Risky kembali
mengeluarkannya, "Hargai keputusan gue Ris… hati gue sakit banget dan
gue perlu
waktu buat nenangin diri…"


Terlihat Risky menatap sayu dan memandangku penuh kasih
sayang, "Maafin gue kalau bikin lo kecewa… maaf gue gak bisa jadi
sahabat yang
baik buat lo…" katanya memelukku kemudian mengecup keningku. Selesai
perpakaian
dan memberesi barang aku melangkah keluar ditemani Risky yang membantu
angkat
koperku. Aku berpamitan dengan pemilik kost dan juga teman-teman kost.
Mereka
sangat kecewa terutama para fujo yang baru saja berharap akan dapat FS
setiap
hari.


Aku tersenyum getir, sebelum masuk taxi aku membalikkan
tubuh. Kutatap sosok-sosok akrab yang aku kenal 2 tahun ini. Kutatap Risky,
kutatap pintu, taman, gerbang.. bayang-bayang kegilaanku bersama Risky
terlihat
di sana. Mataku kembali berkaca-kaca, sebelum menangis aku melambaikan
tangan
dan masuk ke dalam taxi.


-epilog-


Lima tahun kemudian


Aku berada di pelaminan sekarang, menyalami tiap undangan
yang datang. Aku memutuskan menikahi sahabatku di desa setelah usahaku
sebagai
pengusaha kuliner sangat melesat 3 tahun terakhir, aku mapan. Perlahan tapi
pasti dunia pelangi menjauhiku karena kesibukanku, karena keluargaku, tak
sempat lagi aku berfikir untuk menyelami dunia ini. Kita memang gay, tapi
inilah takdir kita. Pria terlahir untuk wanita.


Bagaimana dengan Risky? Kami cukup sering kirim-mengirim
email untuk melepaskan kerinduan kalau aku sempat, aku pun mengundangnya ke
acara pernikahanku ini. Namun aku cemas karena sudah jam 2 dia belum juga
datang.


Namun senyumku merekah saat menemukan sosok itu, Risky.. dia
semakin gagah saja, tapi siapa yang ada di sampingnya? Apa itu tunangan yang
benama Nia yang sering Risky ceritakan di email?


"Selamat ya bro… tega banget lo ngeduluin gue haha…"


"Lo sih berbelit-belit… kapan nih nyusul?" tanyaku ceria.


"Tahun ini juga lah, ya kan beb?" tanyanya sambil melirik
gadis di sampingnya. Gadis itu hanya tersipu malu.


"Gue tunggu undangannya.."


"Sipp… langgeng ya.." kata Risky sambil memberikan kado
kemudian menyalami kami secara bergantian.


-0-0-0-


Selesai resepsi aku pun ke kamar pengantin, tak sabar ingin
membuka hadiah apa yang Risky berikan? Kubuka tergesa-gesa dan aku menemukan
album besar. Kubuka halaman demi halaman, terlihat wajah-wajah polos
anak SMP
yang bahagia di sana, saat SMA juga dan saat-saat hidup bersama di kost. Aku
dan Risky memang sangatlah narsis dan terlihat sangat bahagia di foto,
paling
tidak aku punya bukti perjalanan persahabatan kami. Aku masih mencintai
Risky
sangat dalam, mungkin hanya bisa kupendam dan kukenang.


"Apa itu Kak?" tanya Istriku.


"Album persahabatan terindah."

Sabtu, 11 Mei 2013

Andre, Anak Ibu Kos ku

hari ini.. minggu.. ah.. enak banget rasanya liburan... rasa males
banget bangun dari tempat tidur... tapi ingat kalo hari ini mesti ke
samsat buat bayar pajak kendaraan.
belum lagi bener bener buka mata, tiba tiba terdengar ada yang treak
treak manggil dari bawah...
oh ya.. aku ngekos... di salah satu wilayah di jaksel, dilantai 2 sebuah
rumah yang cukup nyaman, buru buru aku turun dari tempat tidur.. pengen
tahu siapa sih yang manggil.. sampe di teras kamar. aku liat si andre
anak ibu kos ku nyengir... ternyata dia yang dari tadi treak2..
ada apa?? panggil ku dari atas.. dia hanya ketawa... gak.. cuma iseng
ngebangunin!!!
masa kalah ma ayam???!! katanya sambil ketawa...
aku cuma senyum senyum aja.. emang km mau kemana?? tanya ku. ini kan
hari minggu, kok pake seragam sekolah... mang ada sekarang sekolah hari
minggu?? kata ku.'
mau ada latihan paskib kak"! jawab nya.. sambil senyum...
dalam hati aku sebenarnya tertarik sama anak ibu kos ku ini.. anak nya
lumayan cakep... dan yang paling membuat aku suka tubuh nya yang atletis
itu.. keliatan ngebentuk banget di pakaian seragam nya... tapi aku gak
ada niat apa apa sama dia.. maklum aku menghargai ibu kos ku.. yang baik
banget sama aku... lagian menurut ku si andre bukan gay.. kaliatan dari
gaya nya sama seperti anak cowok abg pada umum nya.. gonta ganti cewek...
kok ngelamun?? treak nya... eh.. aku kaget.. hehehe dia gak tahu kalo
aku ngelamunin dia...
udah sana berangkat!!! kataku... bilang aja km mau ngegodain cewek di
mall bukan nya mau ke sekolah...!! kata ku.. dia hanya tertawa..
tak lama kemudian dia dah narik gas motor nya... sambil senyum senyum...

setelah andre berangkat.. aku jadi gak ngantuk lagi...
pikiran ku jadi kacau.. keingat tubuh seksi andre tadi, hehehe...
ah.. mandi aja pikir ku.... sambil ngeloyor ke kamar mandi...
lagi segar nya mandi... tiba tiba terdengar suara si andre.. treak2 lagi
manggil sambil ngedor2 pintu.. ada apa lagi sih nih anak...!! pikirku
ganggu kesenangan orang saja....
buru buru .. aku kelarin mandi nya, sambil cuma pake handuk aja and
badan masih agak basah.. aku keluar kamar mandi... dan langsung ke pintu...

ketika aku buka pintu... nampak andre lagi berdiri.. sambil nyengir2,
sejenak kulihat dia menatap tubuuh ku yang hanya mengenakan handuk
sepinggang, matanya sedikit melotot, emang aku sadari kalo tubuh ku
lumayan bagus, putih dan dada bidang, lumayan enak dilihat kalo lagi gak
pake baju.. hehehehe
jangan jangan si andre suka cowok jg.. " bisik ku dalam hati.. ah tapi
gak mungkin ah,,, pikirku...


kok dah pulang???"", kataku...
gak jadi ke skul.. ah.. katanya, males... tadi temen satu geng gak ada
yang dateng..!!! tambah nya lagi....
oohh.. gt.,!"". sahut ku lagi.
aku langsung masuk kembali ke kamar... dan mau ganti baju..
andre ngikut masuk.. dan langsung duduk di pinggir tempat tidur ku...
tutup pintu nya,, !! aku mau ganti baju,, kataku...
andre beranjak menutup pintu lalu kembali ke posisi nya semula, duduk di
pinggir tempat tidur..

tanpa ba bi bu lagi.. aku langsung make celana dalam di depan andre,,
dan langsung melorotkan handuk ku... hingga aku cuma berdiri di depan
nya cuma pake celana dalam aja... aku liat di kaca.. si andre menatap
lekat tubuhku yang cuma pake cd aja... kulihat nafas nya jadi gak
beraturan... aku jadi semakin ingin menggoda nya.. gak terasa aku jadi
ikut terangsang ketika ngeliat nafas andre gak karuan kek gitu..
perlahan tapi pasti tonjolan didalam cd ku semakin besar karna kontol ku
semakin ngaceng....

kak.... gede banget tuh... !!! tiba tiba andre nyeletuk...
heheheh.. aku cuma ketawa.. ya gitu lah dek... kata ku... emang dari
sono nya...
emang punya km gak segede ini.. ??? tanya ku...
gak,,!! jawab nya sambil nyengir...
jangan diliat gitu dunk.. !! kataku.. entar pengen lho... goda ku lagi..
hehehe.. dia cuma ketawa...
kak.. aku penasaran sama isi di dalam nya...!!!! wekekekek.. dia ketawa...
ah.. km ada ada aja.. sahutku...!! kalo beneran mau lihat ya buka aja
sendiri... !!!
canda ku lagi.. !! sambil berdiri ngedekat tepat di depan nya...!!aku
memang cuma ingin bercanda, lagian pikir ku mana mungkin nih anak berani...
dia kembali ketawa.. aku masih berdiri mematung di depan nya.. aku mau
ngelihat apa benar dia gay apa bukan...

deg!!! aku sedikit kaget ketika tangan andre bergerak menyentuh
selangkangan ku yang udah membesar itu dengan telapak tangan nya.... aku
gak menyangka ternyata andre gak bercanda...
uhgh... aku melenguh ketika andre mengelus kontol ku dengan tangan
nya... trus dia mencoba menggenggam kontol ku dari luar cd ku... ah..
aku mendesah...
kak... boleh aku buka gak?? katanya sambil senyum...
tapi ada syarat nya... !! kataku.
apa?? katanya..
kalo dah km buka.. km harus isep kontol ku...!! kataku nyengir..
hehehe.. dia cuma ketawa... trus tangan nya bergerak menurun kan karet
cd ku..
hingga.. menjeplat lah kontol ku keluar.. sampe kena muka nya...
gede banget kak!! bisik nya..
aku cuma senyum2 aja...

karena km dah buka... ya udah.. ayo penuhi syarat nya tadi... !! kataku..
dia mengangguk.. tapi keliatan dia ragu ragu dan kikuk.. nampak nya dia
belum pernah ngisep kontol cowok... perlahan dia masukan kontol ku ke
dalam mulut nya...
ah... aku mendesah.. enak banget rasanya mulut andre...
hangat dan lembut... banget..
ditambah lagi dengan wajah nya yang cakep itu.. membuat ku semakin
keenakan...
perlahan andre.. mengeluar masuk kan kontol ku di dalam mulut nya..
aku semakin kelojotan...
bagaimana tidak... inilah yang aku inginkan dari dia selama ini...
ngeliat dia masih pake seragam sekolah sambil ngisep kontol ku...
ah... ada sekitar 10 menit andre ngoral kontol ku...
udah ndre..!! kataku...
dia lalu melapaskan kontol ku dari mulut nya...

sekarang kamu berdiri!! kata ku.
giliran ku... bisik ku di telinga nya.. sambil ku kecup lembut leher nya..
dia cuma senyum aja..
langsung ku cipok bibir tipis merah nya... ku lumat sambil lidah ku
menari di dalam mulut nya... dia ngebalas ciuman ku... rasanya ingin aku
memakan habis bibir nya... karena bibir nya lembut banget...
trus aku beralih ke leher.. nya.. ku cium bergantian kiri dan kanan
leher nya yang putih dan berotot...
lalu ku lepas satu persatu kancing kemeja seragam skul nya... lalu
kubuka baju nya kebelakang...
ah.. aku terkagum kagum ngeliat dada andre... putih mulus dan bidang
berotot...
tak menunggu lama aku langsung melahap kedua putihg susu nya bergantian..
argh... argh..... kak... enak... katanya sambil mengerang ...
tangan ku pun tak tinggal diam.. langsung ku remas remas kontol nya dari
luar celana seragam nya... sepertinya kontol andre lumayan gede bisik ku
dalam hati...
aku beralih menghisap perut nya.. sampai ke selangkangan nya...
perlahan ku lepas ikat pinggang nya.. lalu celana nya...
hingga dia cuma pake cd aja... yang juga langsung ku lepas..
lalu keluar lah kontol nya yang lumayan gede.. dengan bulu tipis di
pangkal nya...
kontol nya nampak sudah tegang sekali... ada sedikit percum bening yang
sudah keluar di ujung kontol nya...
perlahan aku lumat kontol nya ke dalam mulut ku...
andre mengerang ngerang..... keenakan... nampak nya dia belum pernah di
oral.. makanya reaksinya begitu...
sekitar 15 menit aku isep kontol nya...
lalu aku dorong dia ke tempat tidur.. sampe dia jatuh tertelentang..
lalu aku tindih tubuh atletis nya.. terasa hangat dan nyaman banget..
dia juga langsung memeluk tubuh ku...
kembali kami cipokan dengan ganas... sampai nafas kami tersengal sengal...
sambil tangan ku mengocok kontol nya dan dia juga ngocok kontol ku...
keringat kami mulai bercucuran.. hingga tubuh kami berdua menjadi licin..

lalu aku turun ke selangkangan nya lagi... kembali aku isep kontol nya..
sambil kutusuk tusuk jari ku ke dalam lobang pantat nya...... terasa
masih rapat banget... nampak nya si andre masih virgin.. bisik ku... aku
jadi semakin gak sabar ingin menikmati pantat nya yang sempit...
argh... ah... uh... ah... kaaaaaaaaaaaaakkkk.... erang andre..


ku ambil bantal.. lalu aku letak kan dibawah pinggul nya, aku mengambil
posisi di atas selangkangan nya.. kedua kaki nya ku letak kan di atas
bahu ku... sambil tangan kiri ku... masih mengocok kontol nya... aku
genggam kontol gede ku yang dan aku arah kan ke belahan pantat nya....
kak....!!! jangan kak...!!! katanya.
nanti pantat andre robek kak...!! kontol kakak gede banget kak!!
andre takut sakit kak!!! katanya lagi..
aku hanya diam... saja... sambil melanjut kan kegiatan ku...
sejenak aku melihat ke arah andre.. dia nampak menatap ku pasrah..

langsung aku tancapkan kepala kontol ku di belahan pantat nya,,,...
ahh....hhhhhh... dia mendesah lirih...
perlahan aku tusuk kan kontol ku ke pantat nya yang masih virgin....
ah...rghhhhhhh............ kakaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaakkkk.. sakit....
erang nya..
tahan ya sayang... sahut ku... nanti enak kok...
sejenak aku berhenti... lalu ku cium kening nya...
aku sayang sama kamu dek... bisik ku di kuping nya...
sayang banget.... !! tahan ya sayang... nanti juga enak...
dia menggangguk perlahan....

kembali aku menusuk kan kontol ku ke belahan pantat nya..
perlahan tapi pasti kontol ku masuk semakin dalam... sampai akhir nya..
bluzzzz...... kontol ku masuk semuanya ke dalam pantat andre.. diiringi
erangan nya...
sesaat kemudian aku mulai mengeluar masukan kontol ku... andre nampak
udah merem melek... keenakan..

ah.... uh... enak kaaaaaaaaaaakk.... terusin kaaaaaaaaaaakkk.. katanya
aku semakin bersemangat menggenjot.... sambil tangan ku terus mengocok
kontol nya...
ahhhhhh... erang ku.... gila pikirku... pantat andre enak banget... aku
sampai kelojotan...
kaaaakkkk.... entot andre kak..... dia mulai meracau gak karuan...
ya sayangggg... sahut ku sambil mengap mengap keenakan...

sekitar 15 menit kemudian... kaaaaaaaaaaaaaakkk... andre mau keluar kak...
sebentar sayang bisik ku.... bareng ya...
3 menit kemudian andre keliatan sudah mulai mengejang... aku pun juga...
arghhhhhhhhhhhhhh.... kakakkkk... teriak andre di susul sperma nya
muncrat... crot.. crot...
aku juga deeeeeeeekkk.... aku pun memuntahkan sperma ku kedalam pantat
andre....
rasanya sulit dilukiskan...
kemudian aku langsung ambruk diatas tubuh andre... nafas kami tersengal
sengal...
ku cium bibir nya....

kak.....!! aku sayang sama kakak... katanya...
aku juga dek... sahut ku...
kami berdua berpelukan sambil tersenyum....
dia memeluk ku erat banget seperti gak mau dia lepaskan lagi....

lalu kami berdua pun tertidur....

Rabu, 01 Mei 2013

Kak Satria yg hebat

Intermezzo: Kak Satria
Polisiku
Lagu jazz asik sedang berdendang di headset
ku. Sendirian dibawah pohon dekat parkiran,
memang salah satu kebiasaanku kalau
disekolah. Bukannya aku nggak punya temen
tapi nanti juga banyak yang nyamperin aku.
Siapa sih yang nggak mau deket-deket sama
orang secakep aku! Hahaha! Dasar sok
kecakepan! Tapi emang bener kok, awalnya aku
cuma sendiri nanti juga banyak yang datengin
aku disini, cewek-cewek dan cowok-cowok.
Kalau aku lagi mujur, kak Ridho juga ikut-ikutan
gabung diarea ini. Dia biasanya nggak ngobrol
ma aku tapi tetep aja aku tahu kalau dia kesini
cuma buat cari perhatianku saja.
"Hei!! Dengerin lagu apa sih sampai asyik
gitu?".
Aku membuka mata dan ternyata orang ini
adalah Juno. Juno adalah temen sebangku aku.
Dia orangnya putih, tinggi namun agak
kerempeng. Dagunya agak panjang apa lagi
kalau mulutnya mangap! Tapi, aku suka dengan
sikapnya yang baik dan nggak suka macem-
macem. Sumpah aku tidak terlalu mengenalnya
semasa SMP padahal kami satu sekolahan dan
satu angkatan. Aku mengenal Juno baru saja
setelah masuk SMA ini dan itupun karena Juno
sekelas denganku. Jujur, Juno memang anak
yang pendiam dan sangat sedikit mempunyai
teman. Bukannya apa-apa ya, semenjak Juno
temenan ama aku Juno sekarang sudah mulai
Pede dan mudah bergaul. Padahal jujur sewaktu
SMP dia mana ada punya temen. Ya, sudahlah.
Berarti aku memberikan dampak positive bagi
Juno.
"Mau tau aja! Ngapain ngagetin aku?", tanyaku
dingin. Satu yang aku suka dari Juno karena dia
ini pendiam dan tidak banyak melawan jadinya
aku sering menindas dia.
"Ke kantin yuk Bay".
Aku bangkit dari rebahanku dirumput dan
duduk mengahadap Juno. "Mau traktir aku ya?",
godaku.
"Nggak, aku mau ngajak kamu kekantin bukan
berarti aku mau mentraktir kamu. Bayar
sendiri-sendiri lah…".
"Biasa aja dong. Lagian siapa juga yang mau
nemenin kamu ke kantin. Males ah! Kayak anak
kecil aja pake ditemenin segala". Aku kembali
merebahkan tubuh keatas hamparan rumput
yang seperti karpet itu.
"Hehehe.. Ya udah aku nggak jadi juga deh…".
Ni anak manja banget sih. Kekantin aja pake
minta temenin, dasar anak mami.
Lagu jazz-ku terhenti karena ada sebuah sms
masuk. Aku melihat layar ponselku dan melihat
sms yang masuk. "kak Satria?". Tumben dia sms
pagi seperti ini.
Aku baca sms dari kak Satria. "Dek… Udah
istirahat belum?".
"Udah kak. Ini lagi rebahan dibawah poHon
ma temen. Tumben kakak sms aku jam segini".
"Temen? Cowok kah?".
Wah kayaknya kak Satria jealous nih. "Temen
sebangku kak,namanya Juno. Kakak lagi apa?",
tanyaku untuk mencairkan suasana.
Dia tidak menjawab sms-ku dan tak lama
kemudian malah Hp-ku berbunyi tanda
panggilan masuk. Waduh gawat nih, kalau
sampai dia manggil aku sayang bisa kedengeran
Juno. Kalau aku nggak jawab dia tambah curiga
lagi. Angkat? Nggak? Angkat? Nggak?
"Hallo kak? Ada apa?". Aku akhirnya
mengangkat telepon kak Satria. Wajah Juno
tampak bertanya-tanya siapakah orang yang
menghubungi aku tersebut.
"Lagi apa dek?".
"Lagi rebahan dirumput kak. Tumben nih.
Nggak tugas ya?".
"Tugas kok, tapi pas piket jadi nggak ada
kerjaan. Adek sama temennya?".
"Iya kak, sama Juno. Ni dia lagi duduk
disamping aku".
"Kamu jam berapa pulangnya?".
"jam setengah dua kak. Kakak tadi malam ada
sms aku ya? Aku lupa bales soalnya udah tidur".
Aku ngobrol beberapa menit dengan kak
Satria sampai aku memutuskan untuk
mengakhiri teleponnya karena jam istirahat
sudah hampir selesai.
"Siapa Bay? Pacar kamu ya? Hehehe". Walau
nada pertanyaan Juno bercanda tapi dibalik itu
tampaknya dia menyelidik.
"Waduh! Dia itu kakakku. Dia Polisi dan
kebetulan lagi gak sibuk-sibuk amat. Kalau
kamu mau mabil aja", serangku balik.
"Untuk kamu saja".
Aku tahu aja Juno itu 'sakit' alias gay juga. Tapi
dia sok jaim kayak aku jadi gak bakalan ngaku
deh meskipun dicongkel matanya. Untung saja
kak satria nggak ngomong yang mesra-mesra
jadi Juno nggak bisa nyerang aku. Huuh! Repot…
***
Gemericik air sungai menghanyutkan
lamunanku. Sore yang indah ditemani kail yang
masih lurus menandakan ikan belum tertarik
dengan umpan yang berada diujung kailku.
Kalau sore-sore begini aku memang suka
mancing. Itung-itung menenangkan diri dari
kesuntukan dirumah. Mau main kerumah temen
males, karena motorku lagi dipakai ibu buat
datang arisan. Jadinya aku santai dipinggir
sungai aja deh.
Kailku tampak merunduk dan diseret-seret
sesuatu. Pasti itu adalah ikan. Aku sentak kailku
dan seekor ikan berukuran sedang nampak
diujungnya. Hore!!! Dapet juga akhirnya
walaupun tidak besar-besar amat. Dari pada
nggak dapet sama sekali.
Hubungan aku dengan bang Wando masih
terus berjalan dan setiap malam selasa kami
sering bertemu. Pasti kalian udah tahu apa yang
kami lakukan saat bertemu. Tak lain dan tak
bukan pasti ML. Aku sayang banget sama bang
Wando. Namun hidupku semakin berwarna
dengan adanya kak Satria. Walaupun jarak kami
beda kabupaten, tetapi sebenarnya tidak terlalu
jauh kalau mau ketemu. Tiga jam perjalanan
menggunakan motorpun sampai tapi kami
masih mencari waktu yang tepat buat bertemu.
Nah, kali ini aku akan bercerita mengenai
pertemuanku dengan kak Satria.
Hari itu hari sabtu. Aku dan kak Satria sudah
berencana untuk bertemu. Kak Satria katanya
mau ketempatku malam ini. Aku sungguh nggak
sabar pengen peluk tubuhnya yang tinggi besar
itu. Pasti kontolnya besar juga kayak milik bang
Wando. Aku udah ngebayangin ngisep kontol
kak Satria sampai pejuhnya keluar dan meleleh
didalam mulutku. Pokoknya malam ini harus
sampai pagi! Titik nggak pake tanda tanya.
Aku mengendarai motorku untuk menuju
tempat kami janjian malam ini. Katanya sih
sebentar lagi dia udah mau nyampai juga ke
rumah makan yang kami sepakati.
Aku telah sampai di halaman rumah makan
tapi kak Satria belum dateng-dateng juga. Aku
asyik memandang layar Hp dan masih
diparkiran. Tak berapa lama, sebuah motor
sport hitam masuk kehalaman parkir. Aku tak
menyangka itu kak Satria karena aku nggak
nanya juga dia pake motor apa. Tapi tiba-tiba
dia mengeluarkan Hp dan terlihat akan
menelpon seseorang. Eh, dia nelpon aku. Tapi
beneran nggak sih itu dia? Aku berfikir untuk
melepas helm dan memandangi cowok keren
disana itu. Aku sms dia kalau aku sudah
diparkiran. Orang itu mencari kesegala arah
untuk mencariku dan setelah dia menatapku
akhirnya dia melepas helmnya dan turun dari
motor. OMG! Wow!!!! Wow! Itu nggak salah lagi!
Kak Satria…
Ngapain aku masih duduk dimotor maticku
ini. Saking terpakunya aku dengan sosok tinggi,
besar dan tampan itu aku sampai nggak sadar
kalau masih betah diatas motor. Aku buru-buru
bangkit dan mendatangi kak Satria.
"Bayu?", tanyanya gentle.
Aku harus menengadah sedikit keatas buat
menatap matanya. Habisnya aku sebahu kak
Satria aja tingginya. Huhuhu (T_T) sungguh
menyedihkan aku ini.
"Iya ini aku Bayu. Kak Satria kan?", tanyaku
mastiin.
"Ih adek cakep banget. Manis ih. Adek udah
lama nunggu kakak?".
"Baru aja kak. Kita masuk aja yuk. Aku udah
laper nih…".
"Boleh. Ayo", ajaknya.
Keren sekali kak Satria ini dengan baju kotak-
kotak crimson dan coklat berlengan panjangnya
yang sangat cocok dipadu jins hitam mampu
menyihir aku seperti didalam mimpi. Aku nggak
percaya kini aku nge-date dengan cowok perfect
yang sungguh tak pernah aku bayangkan
sebelumnya.
Makanan yang kami pesan sudah terhidang
dan siap disantap. Disepanjang acara makan,
kami banyak ngobrol dan semakin
mendekatkan diri antara satu sama lain. Dia
orangnya memang tampak pendiam namun
sebenarnya dia orangnya asyik asalkan kita
ngajakin dia ngobrol. Buktinya aku bisa akrab
dengan kak Satria meskipun kami masih tahap
perkenalan yang real.
Setelah makan, aku dan kak Satria cari
peginapan dan memutuskan untuk segera
istirahat saja. Aku tahu aja, kak Satria udah
nggak sabar pengen nikmatin tubuhku. Mana
ada pria yang tahan nggak nyium aku kalau
sekamar berdua. Aku nggak sabar deh jadinya.
Didalam kamar kak Satria tambah berani
denganku. Dia merangkul pinggangku dan kami
duduk diranjang.
"Adek Sayang nggak ama kakak?".
"Sayang kak. Kenapa?".
"Jujur ya Dek. Kakak begini karena sakit hati.
Dua kali sudah kakak dikhianati oleh
perempuan. Kakak nggak tahu kenapa mereka
bisa begitu dibelakang kakak. Padahal kakak
sudah sangat cinta sama mereka. Jujur kakak
kemaren pas inbox kamu itu nggak ada maksud
apa-apa, Cuma mau mencari temen aja tapi
kakak tahu kamu sebenarnya suka sama kakak
dan kakak juga sudah mulai suka ama kamu".
Ucapnya serius.
Bodoh! Dasar cewek-cewek bodoh! Cowok
sekeren kak Satria masih belum puas juga.
Kurang apa sih kak Satria dimata mereka?
"Iya kak, adek ngerti. Tapi kalau kakak belum
siap buat masuk kedunia ini, aku saranin kakak
keluar aja sebelum masuk terlalu dalam. Bayu
nggak mau kakak menyesal nantinya".
Hati ini berusaha meyakinkan diri kalau kak
Satria adalah pemula yang masih nol dalam
hubungan sejenis. Dia benar-benar masih ada
sedikit keraguan dalam hatinya. Beda dong
dengan aku yang versatil yang cenderung ke bot
ini. Aku membelai pipinya dan menatap
matanya yang indah. "Jika kakak masih ragu,
kakak masih belum terlambat buat ninggalin ini.
Aku nggak apa-apa kok".
Dia meletakkan dahinya di ubun-ubunku.
Matanya terpejam dan nafasnya terasa berat.
Aku masih membelai pipi kirinya dengan penuh
kasih sayang.
"Adek harus tahu. Kakak sudah merasa
nyaman dengan adek. Bayu punya sesuatu yang
kakak perlukan. Bayu seperti memberi warna
hidup yang benar-benar baru buat kakak. Kakak
sayang kamu dek. Mau nggak Bayu jadi bagian
dari hidup kakak dan jadi pacar kakak?".
Deg! Beneran nih? Aku nggak salah denger
kan?
"Kok diem dek? Mau nggak jadi pacar kakak?",
tanya kak Satria sekali lagi.
"A.. adek mau kak. Mau",jawabku seakan tak
percaya.
"Makasih ya Dek. Muaccchhhh". Dia mencium
pipiku.
Indah banget malam ini. Aku benar-benar
sedang berada di langit ketujuh rasanya. Kak
Satria memang masih nol besar dalam hubungan
sesama jenis tetapi dia ternyata sangat pendai
membuat aku senang. Pertama-tama kami
rebahan ditempat tidur dan tangan besarnya
memeluk perutku. Aku usap-usap pipi dan
lehernya lalu turun hingga dadanya yang bidang.
Ujung jariku sudah minta jatah pengen memilin
puting yang masih terbungkus baju kemeja kak
Satria. Aku rasakan seluruh permukaan dada
bidangnya sambil menatap mata kak Satria
dengan penuh cinta. Sesuatu yang mulai keras
menyentuh jariku. Ini pasti puting susu kak
Satria yang telah menegang. Aku cubit perlahan
lalu aku tarik-tarik dengan lembut puting susu
kak Satria. Kayanya kalau aku nggak lumat
bibirnya yang macho ini pasti dia nggak bakalan
cium aku. Maka akupun berinisiatif sendiri buat
nyium bibir kak Satria yang seksi itu. Bibirku
perlahan tapi pasti mendekat kearah bibirnya.
Walau kak Satria masih agak canggung dengan
tidak membalas ciumanku dan ini terlihat dari
kepasrahannya yang hanya diam menerima
sapuan bibirku pada bibirnya. Aku melepas satu
persatu kancing baju kemejanya hingga terbuka
seluruh dada dan perut kak Satria. Sungguh aku
suka dengan bentuk dadanya yang bidang dan
perutnya yang rata itu. Sekali lagi aku memilin
putting susunya dengan bibirku yang masih
memilin bibir kak Satria. Ih, kak Satria benar-
benar masih canggung banget. Nggak asik ah!
Masa aku cium dia diam aja. Seharusnya kan dia
bales ciuman aku biar liar gitu.
Aku lepas bibirku dari bibirnya kemudian aku
telanjangi tubuhnya dan tubuhku sampai nggak
ada sehelai benang pun yang melekat ditubuh
kami berdua.
Tubuh kak Satria sangat indah dan nyaris tidak
ada bulu ditubuhnya kecuali dibagian ketiak dan
sekitar kontolnya yang besar itu.
"Kakak beneran mau ngikutin mau adek?",
tanyaku meyakinkan sekali lagi.
Dia menatap mataku dalam lalu berkata sambil
tersenyum, "Iya sayang…".
Dia panggil aku sayang? Bug! Rasanya aku baru
saja ditimpa langit dan tertelan bintang. Kak
Satria sekarang berbaring dibawah dengan
kakinya yang terjuntai dilantai. Aku
mengangkangi perutnya lalu duduk disana. Ku
pandangi sekali lagi wajah kak Satria sebelum
aku rebahkan kepalaku didadanya yang bidang
itu. Hangat dan nyaman sekali rasanya. Kak
Satria kayaknya mulai bisa menerima aku
didalam jiwanya sehingga tangannya mulai
mengelus-elus kepala dan punggungku.
Aku hanya tersenyum senang dan ku nikmati
sentuhan kasih sayang kak Satria untuk
beberapa saat.
"Dek, kakak udah yakin ama adek. Kakak mau
jadi pacar adek. Tapi adek ajarin kakak untuk
jadi pacar adek ya…", pintanya.
Kata-kata inilah yang dari tadi aku tungu-
tungu. "Adek seneng dengernya. Pokoknya
kakak tenang aja. Adek akan bikin kakak enak
kok".
Jreb! Dia memegang kepalaku dengan kedua
tangannya kemudian dia mengangkat kepala
sedikit dan astaga… dia nyium aku. Nah kan,
sekarang giliran aku yang terkaget-kaget sampai
begong dan gak ngebales ciuman kak Satria.
Tadi aku yang protes gara-gara dia nggak
membalas ciuman aku. Tapi, aku segera sadar
dan nggak bakalan nyia-nyiain kesempatan ini.
Aku keluarkan semua pelajaran cium
menciumku. Mulai dari pilin, seruput, gigit, jilat,
sedot, sapuan hingga sedotan aku jabanin buat
nunjukin kehebatanku pada kak Satria dan
ternyata kak Satria juga membalasnya.
Pokoknya aku bisa rasain lembutnya lidah kak
Satria dan kenyalnya lidah polisi ini. Sambil
berciuman aku mengesekan lobang pantatku
kearah selangkangan kak Satria yang kayaknya
udah kepancing buat tegang. Uh, baru aku
gesek-gesekkan saja rasanya udah senikmat ini
apalagi kalau masuk seluruhnya kontol kak
Satria itu, bisa-bisa nggak mau aku copot deh
kontolnya dari lobangku…
Kak Satria sekarang memelukku dan
mengelus-ngelus tubuhku. Bibirnya masih
mencium-cium bibirku. Kurasakan napasnya
yang hangat dan air ludahnya yang nikmat
mengisi rongga mulutku. Aku tidak butuh
kesiapan karena aku yang akan
memepersiapkan kak Satria diranjang. Kak
Satria pasti juga menginginkanku sebesar aku
menginginkannya.
"Hmmmpppp..ermmmm",erangku tertahan.
Ku elus-elus dadanya yang bidang. Ah, hangat
sekali tubuh pak Bripda ini.
"Kak.. I love youhhhh..", bisikku sambil
kembali menyosor bibirnya.
"Oohh.. I love you, too, Bay.. Aahh.. Kamu
manissss sekalihhh.. Oohh..".
Akhirnya kak Satria lepas juga. Dia udah
berani medesah didepanku. Awas kamu kak
bakalan aku bikin kamu mengerang-erang
kayak srigala nanti.
Kak Satria mulai menelanjangiku dengan
tatapannya. Apa yang dia pikirkan ya? Aku juga
nggak tahu tapi sekejap kemudian dia
mengangkat tubuhku agak keatas dan bagaikan
seorang bayi yang lapar, dia menyerang
putingku dengan rakusnya. Dia menjilat-jilat
putingku seperti aku menjilat putingnya
barusan. Aku melenguh-lenguh keenakkan
seraya menggeliat-geliat bagaikan putra ular.
Putingku memang sangat sensitif. SLURP!
SLURP! bunyi suara lidahnya. Kedua putingku
langsung menegang, seksi sekali. Sesekali kak
Satria menggigit dengan lembut kedua putingku,
membuatku makin liar dan mengerang nikmat.
"Ohhhh uhhhh kakkkk auhhhhh ahhhhh
iseppppinnn ihhhhh oh ohhh lagihhhh ahhhh
ahhhhh ahhhh".
Slurp! Slurp! Slurp! "Aahh.. Oohh.. Enak
bangettttthhhh .. Aahh.. Jilat terus kakkkkhhh
ahhhh.. Aahh.." erangku seraya memeluk dan
menjambak-jambak kepalanya yang memiliki
potongan rambut cepak. "Aahh.." Jilatan-jilatan
lidah kak Satria benar-benar membuatku
kelojotan.
Aku harus berpegangan padanya agar tidak
jatuh dari tempat tidur. Tahu bahwa putingku
sensitif, kak Satria malah semakin beringas
mengenyotnya.
"Aahh.. Aahh.. Aahh.. auhhhhhh oohhhhh…".
Badanku menggelepar-gelepar seperti ikan
kekurangan air. Rasa nikmat yang teramat
sangat menyetrum tubuhku. Sungguh saat ini
kak Satria benar-benar bagaikan bintang porno
gay idolaku.
Puas rasanya kak Satria mengerjai putingku,
lalu aku suruh kak Satria bergerak turun sambil
menjilati tubuhku yang sudah berada dibawah
dan kak Satria diatas. OMG! Dia nurut! Lidahnya
bagaikan kain pel menyapu permukaan kulitku.
Pusarku juga tak luput dari jilatan mesranya,
meninggalkan bekas air liur. Lidahnya
kemudian bergerak kearah selangkanganku.
Sungguh ku kira dia akan mengisap kontolku
yang tegang ini tapi ternyata dia mengangkat
kakiku dan dia tekuk keatas. Dia mencari-cari
lubang anusku untuk dijilati nya. Uh, enak
banget rasanya!
"Lubang kamu indah, dek. Kakak suka
ngeliatnya," komentar kak Satria. "Kakak
pengen nikamatin ini ampe pagi", katanya lagi.
Aku nggak nyangka ternyata inilah kak Satria
yang nol besar? Dia bernilai sepuluh! Ckckck…
dia ternyata TOP yang doyang memek. Karena
aku nggak punya memek, maka lubangku yang
jadi sasarannya. Kemudian kak Satria menusuk
lobangku yang udah berdenyut-denyut dengan
ujung lidahnya yang hangat dan basah. Tanpa
ampun, lobangku disedot abis-abis
Sent from my BlackBerry® via Smartfren EVDO Network

Kamis, 25 April 2013

Dosenku tercinta

Seperti biasanya, setiap awal tahun ajaran baru
pasti ada acara ospek untuk penyambutan
mahasiswa baru. Tahun ini gue menjadi salah
satu panitia ospek di kampus, dan kebagian jatah
jadi koordinator operasional mulai dari
menyediakan dan memasang semua
perlengkapan yang dibutuhin buat acara ospek.
Sehari sebelum ospek dimulai, gue dan panitia
lain sibuk menyiapkan semua perlengkapan
sampai malam. Setelah semua selesai, yang lain
pada pulang kecuali gue dan 2 orang teman. Gue
istirahat sebentar sambil mengambil botol
minuman di tas gue. "Di, Pulang sekarang yuk!",
ajak Hanif salah seorang temen gue. "Ntar, gue
masih mau ngecek apa semua sudah beres. Kalian
pulang aja duluan nanti gue nyusul." Jawab gue.
"Ya udah, hati-hati ya!"."Oke..Sip". Hanif dan Budi
akhirnya keluar dari auditorium meninggalkan
gu esendirian. Gue lalu keluar sebentar untuk
melihat keadaan sekitar. Ternyata kampus sudah
sepi sekali, lorong-lorong kampus dan lobi
diterangi oleh cahaya lampu. Gue memutuskan
untuk pergi ke toilet untuk buang air. Setelah itu
gue kembali ke auditorium untuk mengecek
ulang apakah semua pekerjaan sudah beres.
Sesampai di auditorium gue terkejut, ternyata
ada seseorang yang masuk ke ruang auditorium
saat gue ke toilet tadi. Gue masuk dan
menemukan Pak Herman sedang memperhatikan
hasil pekerjaan gue dan temen-temen. Pak
Herman adalah salah satu dosen termuda di
kampus gue. Dia juga merangkap pembimbing
akademik gue, jadi gue lumayan dekat dan kenal
dengan dia. Umurnya baru 28 tahun. Sebagai
seorang dosen Pak Herman bisa di bilang cukup
keren, apalagi penampilannya selalu rapi dan
bodinya juga lumayan berisi. Jadi wajar kalau
cewek-cewek di kampus jadiin Pak Herman
sebagai dosen favorit. Dan gue sebagai cowok
yang suka sama cowok pastinya juga tergila-gila
dengan ketampanan Pak Herman. "Eh, bapak
gimana hasil pekerjaan kami?" tanya gue
membuka percakapan. "Bagus, semua sound
system dan peralatan lain sudah terpasang semua
kan?", tanya dia balik. "Sudah pak, sekarang saya
tinggal mengecek ulang apa semua sudah beres."
"Ya udah kalo gitu, cepat kerjakan!", perintah dia.
"Baik pak", gue langsung mengecek semua
peralatan yang sudah terpasang. Sementara gue
bekerja Pak Herman terus mengajak gue
ngobrol. "Kamu sendirian? Yang lain kemana?"
"Barusan Hanif dan Budi pulang duluan pak,
mereka mau menyiapkan peralatan lain buat
besok pagi." Jawab gue "Ohhh, gak takut
sendirian?", tanya Pak Herman dengan nada
menakut-nakuti. "Takut apaan pak? udah gede
ini" "Siapa tau aja ada hantu atau orang iseng
yang mau memperkosa kamu." Deg, seketika gue
kaget dengan yang dikatakan Pak Herman. Apa
maksud dari ucapannya? "Maksudnya apa pak?
Mana ada hantu yang mau memperkosa manusia
apalagi cowok". Gue membalasnya dengan
candaan. "Siapa tau aja, kan sekarang hantu gak
pandang bulu." Pak Herman meneruskan
pembicaraan sambil tertawa lepas. "Jangan-
jangan bapak yang mau memperkosa saya" "Oh,
bisa saja" Akhirnya kita berdua terdiam. Gue
tetap meneruskan pengecekan dan melupakan
becandaan kami tadi. Tapi tak lama kemudian
ketika gue sedang berada di sudut auditorium
gue kaget ada yang meniup tengkuk gue. Gue
membalikkan badan ternyata Pak Herman. "Eh,
bapak buat saya kaget saja" "Gimana, Di?" "Sudah
beres semua pak, besok semua perlatan sudah
siap dipakai" "Bukan, maksud saya gimana tiupan
gue tadi" Hah, gue langsung salah tingkah dan
menjawab sekena gue. "Bikin merinding pak."
"Kalau diliat-liat kamu ganteng juga, Di." Kenapa
lagi ni dosen, apa dia sudah kehilangan
kesadaran? Tapi gue senang juga sih. Jangan-
jangan Pak Herman juga pecinta cowok kayak
gue. Tapi gue gak berani langsung menebak, gue
ikuti aja apa yang dia mau. "Ah, biasa aja Pak.
Bapak juga ganteng, emank kenapa Pak? Bapak
suka sama saya?" Gue memberanikan diri buat
menggoda Pak Herman. "Saya suka sama kamu,
Di." "Maksud bapak?" "Saya sayang sama kamu"
Gue seneng banget mendengar apa yang
diucapkan Pak Herman. Tapi sebagai mahasiswa
gue masih menghormatinya sebagai dosen gue.
Tapi di sisi lain khayalan melambung tinggi
setelah apa yang barusan diucapkan Pak Herman.
"Tapi saya kan cowok Pak?" "Iya, saya suka
cowok kayak kamu" Akhirnya gue yakin kalau
Pak Herman adalah seorang Gay. "Saya juga suka
sama bapak sebenarnya." "Bener?" "Bener pak."
Seketika itu Pak Herman langsung meraih tubuh
gue dan memeluk gue. Bibirnya langsung
melumat bibir gue dengan lembut. Gue hanya
bisa menikmati lumatan bibir Pak Herman. Gue
masih gak yakin, kalau cowok yang sedang
melumat bibir gue adalah dosen yang selama ini
jadi favorit para mahasiswa. Beberapa menit
berlalu gue dan Pak Herman saling berciuman.
Pak Herman semakin ganas menciumi gue,
ciumannya semakin liar bahkan sampai ke leher
gue. Gue hanya tersandar di dinding sambil
menikmati ciuman Pak Herman. Pak Herman
terus menciumi gue sambil meraba-raba
punggung dan pantat gue. Kemudian Pak Herman
jongkok kepalanya tepat berada di depan celana
gue yang di dalamnya ada kontol gue yang dari
tadi sudah siap untuk dikeluarkan dari
sarangnya. Tanpa permisi Pak Herman langsung
menurunkan retsleting saya dan langsung
mengeluarkan kontol saya yang sudah tegang
dari tadi. Dengan cepat dia memasukkan kontol
gue ke mulutnya. Ah nikmatnya...... Gue ngerasa
seneng banget malam ini. Impian gue buat
bercinta sama dosen ganteng terwujud. Sekarang
kontol gue sedang berada di dalam mulutnya.
Pak Herman mengulum kontol gue dan menjilati
buah zakar gue yang menggantung. Lubang
kontol gue dimainkan dengan lidahnya yang
membuat gue menjadi geli dan keenakan. Gue
hanya bisa mendesah dan menikmati semua yang
dilakukan Pak Herman.
"Arghhhh.....uhhh.....oh......", gue mendesah
sambil menggeliat di dinding. "Ah...terus pak,
enak." "Ohhh....oohhhhh...ohhh....." Pak Herman
tidak peduli dengan desahan gue, dia terus asyik
dengan kontol gue. Bahkan dia makin
mempercepat kocokan mulutnya. Gue semakin
kelojotan, nikmat sekali. "Pak, saya udah gak
tahan" "Gak pa pa." Pak Herman masih terus
mengulum, sampai
akhirnya.."cretttt..crettttt...cretttt", air mani gue
keluar banyak banget di dalam mulut Pak
Herman. Semua mani gue ditelan Pak Herman.
Pak Herman langsung berdiri dan menyuruh gue
untuk berbalik badan. Lalu Pak Herman meloroti
celananya hingga kontolnya yang ditumbuhi
jembut yang lebat itu kelihatan juga. Gue senang
banget akhirnya gue bisa melihat langsung
kontol Pak Herman. Kontolnya tidak terlalu
besar tapi gemuk dan jembutnya sangat lebat dan
hitam hingga merambat sampai perutnya yang
indah. Gue membalikkan badan gue, dan Pak
Herman langsung memasang kontolnya tepat di
pantat gue. Awalnya dia memberi ransgsangan
gue dengan menggesek-gesekan kontolnya di
lubang pantatnya gue. Benar-benar kenikmatan
yang susah dibayangkan. "Saya masukkan ya, Di?"
"Iya pak, tapi pelan-pelan." "Baik sayang" Pak
Herman lalu menyodokkan pelan kontolnya ke
dalam pantat gue. Gue merasakan sakit saat
kontol Pak Herman mulai masuk. "Aw..sakit pak"
"Tenang, sebentar lagi juga enak" Pak Herman
terus menyodokkan kontolnya, sambil kedua
tanganya meremas-remas pantat gue sambil
membantu menyempurnakan posisi kontolnya
supaya bisa masuk ke pantat gue. Rasa sakit
bercampur perih begitu terasa saat kontol Pak
Herman perlahan melewati dinding pantat gue.
Gue terus teriak, sambil merasakan nikmatnya
remasan tangan Pak Herman. Akhirnya pantat
gue sudah dipenuhi kontol Pak Herman. Pak
Herman langsung membuat gerakan maju
mundur. Awalnya terasa sakit dan perih, namun
lama-lama rasa itu berubah menjadi rasa nikmat
dan geli. "Ah enak pak, terus" "Ah...ah...ah...,
pantat kamu sempit banget, Di. Enak rasanya"
"Kontol bapak juga enak, terus pak,
ah....yesss....." Pak Herman terus memompa
tubuhnya maju mundur. Semakin cepat pak
Herman memompa tubuhnya. Ah nikmat banget.
Suara Teriakan-teriakan kecil memenuhi ruangan
yang sepi ini. Malam yang dingin pun tak terasa,
karena Pak Herman telah memberikan
kehangatan buat gue. Hampir 15 menit kontol
Pak Herman berada di dalam pantat gue. Sampai
akhirnya Pak Herman pun sudah tidak tahan dan
memuntahkan lahar hangat ke dalam pantat gue.
Seketika air mani Pak Herman keluar dari pantat
gue dan membasahi paha gue. Pak Herman
terlihat lemas. Sebelum Pak Herman memakai
kembali celananya, gue minta izin buat ngisap
sama menyodomi dia. Tapi ternyata Pak Herman
menolak dan langsung menaikkan celananya.
Gue sedikit kecewa, tapi ternyata Pak Herman
punya rencana lain. Dia malah mengajak gue ke
kontrakannya, ternyata dia gak mau kalau
sampai ada orang yang melihat kita berdua
disini. Akhirnya gue memakai celana gue dan
membersihkan sisa-sisa mani yang sempat
tercecer. Malam itu masih pukul 9 malam. Gue
pun langsung cabut ke kontrakan Pak Herman
dengan berboncengan, sementara motor gue gue
tinggal di kampus. sesampainya di kontrakannya
gue gak mau menunggu lama. Gue langsung
meraih tubuh Pak Herman dan menguasainya.
Langsung gue lucuti pakaian Pak herman Hingga
bugil. Semalaman gue menikmati tubuh Pak
Herman. Sampai akhirnya besok gue kesiangan.
Pagi-pagi gue terbangun setelah teman gue
menelpon supaya gue cepat ke kampus. Gue
kelelahan semalam. Gue melihat Pak Herman
masih tertidur dengan badan telanjang. Akhirnya
gue tinggal dia dan gue mandi, tapi tak lama
kemudian tenyata Pak Herman sudah berada di
dalam kamar mandi juga. Mau tidak mau kami
melakukannya lagi di kamar mandi. Setelah puas
kami membersihkan diri dan segera berangkat
ke kampus. Pak Herman hanya mengantar aku
sampai jalan dekat kampus supaya tidak ada
yang curiga. Sejak kejadian malam itu, gue
semakin dekat dengan Pak Herman. Dia adalah
segalanya buat gue. Guru, sahabat, kekasih. Tiap
ada kesempatan kami tak pernah melewatkan
sedikitpun waktu utnuk bercinta. Ah nikmatnya
tubuh dosenku.......

Sent from my BlackBerry® via Smartfren EVDO Network

Jumat, 22 Maret 2013

Keponakanku Gay

Hari itu, entah kenapa sejak bangun tidur tadi pagi, bawaanku selalu
horny. Ini bukan lagi sekedar efek morning erection bagi stiap pria di
pagi hari. Namun bawaan untuk mengkhayal hal hal yang erotis ini terbawa
siang hingga sore hari.

Tampilan iklan di televisi yang biasanya berlalu begitu saja, namun
seharian itu aku malah mengkhayalkan hal yang tidak tidak.
Menjelang sore, seperti biasa teman-temanku berdatangan untuk sekedar
ngobrol, numpang nonton TV, atau ada yang iseng bermain game di
komputerku. Dan aku seperti biasa menyiapkan minuman segar dan menemani
mereka. Dan setelah hampir tiga jam ngobrol, lalu teman-temanku pulang
sehingga tinggal aku saja yang menonton acara TV.

Aku ke kamar mandi untuk mandi membersihna badan. Setelah membuka baju
dan celanaku, tinggallah celana dalam yang menimbulkan sesuatu yang jadi
berbentuk seperti jendolan. Oh, my god! Aku masih terus ereksi! Mungkin
saatnya aku mengeluarkan sesuatu dari dalamnya sehingga aku bisa menjadi
tenang. Lalu muncul ideku untuk membuatnya berkurang ereksinya. Ku ambil
pencukur kumis, dan berniat untuk mencukur bulu kelaminku yang sudah
lebat sekali. Kutarik pelan-pelan celana dalamku, lalu kuambil pencukur
itu, dan kuhabiskan seluruh bulu yang ada di sekitar kontolku.

Bukannya berkurang ereksinya karena takut tergores silet pencukur, malah
kontolku semakin tegang saja. Setelah semua bulu kelaminku tercukur
bersih. Lalu iseng aku genggam senjata kebanggaanku itu. Aku mulai
membayangkan hal hal yang erotis dan mesum Namun konsentrasiku tidak
lagi terpusat pada satu adegan erotis, namun banyak kelebatan adegan
film bokep yang membuatku semakin terbawa nafsu birahiku. Tanpa sengaja
aku duduk di closet kamar mandiku. Lalu aku meremas batang kontolku
dengan penuh perasaan. Aku mulai mengkonsentrasikan adegan erotis secara
runut.

Kubayangkan aku sedang menciumi bibir seseorang yang sensual.
Membayangkan hal itu sambil aku terus mengocok kontolku. Dan efeknya,
aku jadi gemetaran. Kusambar sabun mandiku dan kubalurkan ke batang
kontolku. Lalu aku terus mengocok dan semakin intens kuremas remas pula.
Sesekali aku gerayangi kedua bijir pelerku juga, lalu kudorong bagian
bawah bijiku itu sehingga kontolku semakin tegang tengadah ke atas
menyentuh perutku. Kugesek dengan telapak tanganku dengan arah ke atas
dan ke bawah, sambil kubayangkan ada tangan lain yang melakukan kocokan
di kontolku. Dan efeknya? Wow! Batanganku mulai berdenyut-denyut dan
akupun merasakan kenikmatan tersendiri. Ada sebuah perasaan yang sulit
dijelaskan dengan ungkapan. Semakin terbang anganku terbawa libido
birahiku, hingga kudengar ketukan pintu yang membuyarkan lamunan tingkat
tinggiku.

Aku agak kaget saat kudengar suara ketukan pintu dan ada yang
memanggilku. Segera kuguyur tubuhku dengan air, terutama sisa sisa busa
sabun di bagian selangkanganku. Sambil membasuhi tubuhku, aku melongok
bercermin pada kaca kamar mandi. Wow! Tubuh yang indah! Cute,
menggemaskan! Aku selalu terangsang sendiri saat melihat diriku di
cermin. Kubayangkan aku meniduri diriku sendiri lalu bercinta sampai
pagi. Aku kembali dikejutkan oleh ketukan yang semakin keras. Buru buru
aku menyelesaikan mandiku.

"Kak, Kakak, bukain dong!" seru sebuah suara tergesa-gesa. Gawat! Aku
buru-buru menyambar handuk lalu memakai celana dalam, dan berpakaian
lengkap.

"Sebentar!" Setelah kubuka pintu, ternyata keponakanku Harry dengan
wajah polosnya yang nampak sedang kebingungan.

"Ada apa?"

"Tolong Kak, aku mau ngerjain tugas malam ini, tapi komputerku tiba-tiba
rusak"

"Lho, apa hubungannya sama aku?" ledekku bercanda.

"Ah, Kakak ini, ayolah, besok tugas ini harus dikumpulin. Kakak betulin
komputerku ya"

"Iya, iya, sebentar", lalu aku mengambil beberapa keping CD yang mungkin
diperlukan untuk memperbaiki komputer Harry.

Kami melaju dengan motor Harry. Baru kali ini aku dibonceng keponakanku
Harry, karena sebenarnya beberapa kali saat komputernya rusak, selalu
Yoyok, pembantu Budheku yang menjemputku. Kuamati terus bagian belakang
leher keponakanku ini, lalu kulit pipinya yang halus, dan, bau khas
badannya yang entah memakai deodoran jenis apa. Di jalan Harry terus
bercerita tantang komputernya yang tiba-tiba rusak, tetapi aku tidak
begitu mendengarnya, karena sura deru motor. Apalagi pikiranku juga
sibuk membayangkan hal-hal porno karena tadi di kamar mandi belum sempat
selesai.

Dan saat ini aku ada di belakang ponakanku Harry yang sedang beranjak
dewasa ini. Apalagi dia sedang memakai baju ketat, sehingga otot
lengannya tercetak jelas. Apalagi tengkuknya juga kuperhatikan banyak
ditumbuhi bulu bulu halus. Uh, pastilah saat dia terangsang, bulu kuduk
ini akan berdiri. Dan saat dicium oleh pasangannya, pasti dia akan
merasakan sensasai dengan bulu bulu itu. Ups, pikiran sesnsualku semakin
menjadi jadi. Dan itu berlangsaung hingga sampai di rumah Harry yang
berjarak sekitar 5 kilometer. Ternyata ada beberapa teman Harry yang
sedang nongkrong sambil bermain gitar. Salah satunya aku kenal, Miko.
Cowok gemulai yang berprofesi sebagai MC dan juga penyiar salah satu
radio terkenal. "Sedang apakah dia di rumah Harry, ini",pikiranku
menerawang.

"Helo profesor, gimana kabarnya? Tolongin yah si Harry. Karena dia dah
nggak tau mo diapain lagi komputernya. Tiap hari diutak atik terus. Sok
pinter sih" kata si Budhe Misye, menyapaku.

"Aduh mama. Orang komputernya yang rusak sendiri" Harry membela diri
dengan gayanya yang polos. Aku cuma tersenyum menanggapinya. Kami
langsung menuju kamar Harry.

"Gimana sih gejalanya?" tanyaku sambil menekan tombol power.

"Nggak tau tuh, kok selalu nggak bisa muncul windowsnya."

"O, ini kan ada file yang korup" aku mendiagnosa setelah kulihat pesan
muncul di monitor saat itu.

"Korup? Mana kutau? Abis pake bahasa inggris gitu errornya"

"Makanya, bahasa inggris tuh lebih penting daripada bahasa jawa, hehe"
aku mencoba meledeknya.

Berikutnya, aku serius mengotak-atik komputer itu sehingga jarang
berbicara. Setelah beberapa menit, Harry bertanya padaku..

"Kira-kira bisa nggak ya komputerku jadi normal lagi malam ini?"

"Alaa, paling banter kan rusak trus bisa beli baru. Minta ama Mamamu"
jawabku sekenanya.

"Ah Kakak ini bercanda terus, aku gugup nih, tugas belum diketik sama
sekali."

Harry terlihat cemberut. Lalu kulihat dia melepas kaosnya, mungkin
kepanasan. Aku sempat melirik badannya yang bersih. Wow, kulit remja
tanggung ini cukup bersih dan badannya dijejali otot otot. Sekilas aku
nilai, badan dia lebih bagus dari tubuhku sendiri. Ah, jadi iri.. Saat
itu aku bisa melihat badannya dengan leluasa. Sungguh iri memliki kulit
bersih tanpa cacat seperti itu. Apalagi bulu bulu di dada hingga turun
ke arah perut itu menambah jantan penampilan keponakan cowokku ini.

Kira-kira beberapa langkah lagi aku menyelesaikan tugasku, jadi aku
tinggal menunggu proses yang berlangsung di layar monitor computer. Lalu
tak sengaja mataku tertuju pada bungkusan koran yang membentuk kotak.
Iseng aku buka, ternyata koran itu membungkus dua CD. Dan betapa
terkejutnya, ketika aku buka bungkusan itu. Ternyata CD itu video bokep
gay. Covernya menampilkan gambar dua cowok bule yang sedang berpelukan,
dan bule yang lain sedang mengisap kontol. Sedang CD yang lain,
gambarnya tidak sevulgar cover pertama, tapi tetap menampilkan dua sosok
cowok bertelanjang dada. Sudah pasti itu juga film gay. Sembrono sekali
menaruh barang yang sifatnya rahasia, tergeletak di meja komputer.
Mungkin dia terlupa, dan ga sempat mengamankannya.

"Ah, apakah keponakanku ini seorang gay?,"aku berfikir keras. Aku sangat
terkejut dan tak pernah menyangkanya. Lalu aku tutup lagi dan kubungkus
lagi seperti sedia kala.

Kulihat Harry yang bertelanjang dada sedang sibuk menekan-nekan tombol
HP-nya.

"Har, ini barangmu ya?,"tanyaku sambil memandanginya.

"Apa? Oh, itu punya si Miko,"jawabnya sambil beringsut berdiri. Lalu
buru buru mengambil bungkusan CD itu.

Ah, apakah adik ponakanku ini gay?. Rasanya sulit kupercaya.

"Har, kamu ama Miko ada hubungan apa?,"tanyaku penuh tuduhan.

"Ah, ga ada apa-apa. Cuma berteman biasa,"jawab Harry mengelak terlihat
gugup.

"Kamu ngaku aja. Aku dah tau isi di bungkusan koran itu. Itu film bokep
gay,"aku berusaha memojokkan Harry.

Saat itulah Harry terlihat pucat dan dia buru buru memelukku.

"Kak, tolong jangan bocorin ke mama ya. Please. Kakak jangan bongkar
aibku ini ya?"hiba Harry.

Lho..lho.. apa apaan ini. Kok jadi begini. Aku tidak menyangka jika
respon Harry akan panik dan histeris seperti ini.

"Emang kamu sudah melakukan apa saja,"tanyaku ingin tau.

"Ga melakukan apa-apa kok,"Harry mencoba berkelit.

"Kamu ngaku dan berterus terang aja lah,"desakku.

"Anu..eh…anu…kami Cuma saling oanani saja. Ga lebih. Sumpah!!,"Harry
agak berteriak meyakinkan.

"Oh ya? Saling oanani saja?,"tanyaku menyelidik.

"Iyah. Aku belum melakukan hal hal lebih jauh,"ujarnya lagi.

"Bener yah? Tadi katanya ga melakukan apa-apa. Sekarang cuma saling
oanani. Yang bener yang mana,"tanyaku sedikit meledek.

"Jangan jangan kamu sudah melakukan sodomi segala,"tuduhku.

"Eh…iya..eh, itu baru sekali saja kok,"Harry menjawab dan itu membuatku
semakin terkejut.

Dan saat itu Harry nampak sangat gugup, sehingga dia yang berada di
belakangku kini tangannya secara reflek memijit punggungku.

Aku jadi keenakan dipijit oleh tangan Harry yang kokoh ini.

"Ehe, kok aku malah ngaceng, Ha.. Ha.." ledekku dengan menunjukkan kesan
bercanda.untuk mencairkan ketegangan. Harry cuma tersenyum kecut sambil
melepaskan tangannya.

"Kok dilepasi. Terusin aja,"perintahku.

Dan Harry akhirnya meneruskan aksi memijiti punggungku.

"Kamu tuh kan cakep. Dan si Miko juga cakep. Aapalagi aku tahu kalau
banyak cewek yang naksir kamu. Bahkan Lusy juga sempat minta tolong
untuk dicomblangin ama kamu. Kok malah kalian ini terlibat hubungan
sejenis. Kamu emang gay?,"aku bertanya.

"Ga kok Kak. Ini cuma just fun saja. Senang senang sesaat dalam hal
seks,"Harry menjelaskan.

Ah, senang senang soal seks? Pikiranku langsung tertuju pada aksi
onaniku tadi yang sempat terhenti gara gara Harry datang menjemputku.

"Kok bisa dengan sesama cowok?"tanyaku menyelidik.

"Karena kalau ama cewek, jelas resikonya lebih berat. Belum lagi kalau
hamil. Bisa berabe, dan bikin malu keluarga. Tapi kalau ama cowok, kan
nikmatnya dapet, tapi ga bikin hamil,"jelas Harry.

Wwoww..boleh juga. Hal ini langsung membuat rasa ingin tahuku tersentil.

"Emang rasanya enak?"tanyaku polos.

"Iyah. Enak kok. Kakak mau coba?,"cengir Harry.

"Hah?! Gila!!. Aku buhan homo ya!!,"umpatku.

"Aku juga bukan homo, Kak. Kan cuma menyalurkan hasrat seks sesaat saja.
Ga harus jadi homo,"adik ponakanku ini membela diri.

"Ooh…"mulutku melongo.

"Diapain aja seh,"tanyaku terlihat pilon.

"Kakak diam saja ya," Harry memberitahuku. Lantas dia menurunkan
tangannya ke arah dadaku. Aku merasakan geli. Namun Harry membisiku agar
dia. Lalu tangan Harry meilin milin putting tetekku. Ada aliran nikmat
menyengati sekujur tubuhku. Spontan, benda di selangkanganku menjadi
bengkak. Lalu dagu Harry digesek gesekkan di tengkukku, dan itu
kurasakan sensasinya luar biasa. Akupun semakin larut oleh aksi Harry.

Aku gemetaran dan semakin terangsang.

Harry terus maju dan akhirnya Harry berhasil mendekap badanku. Aku coba
meronta, tapi karena aku lebih pendek dari Harry. Dia mengunci kedua
tanganku dengan tangan kanannya dan membawaku ke belakang badannku,
sehingga tangan kirinya bebas merayap di dadaku. Dan itu yang paling
membuatku horny. Sambil terus begitu, Harry mulai mencium pipiku dan aku
mulai tenang, atau mungkin aku berpikir untuk sedikit bersikap lunak
karena tadi orgasmeku tertunda.

Aku diam saja. Harry terus menciumi wajahku, lalu tangan kanannya
melepaskan kedua tanganku dan berganti meremas-remas kontolku dari
celana panjangku. Akhirnya lama-lama aku menikmatinya juga, buktinya aku
memejamkan mata sambil mendesah. Harry membuka celanaku yang tidak
berikat pinggang, dan kepala kontolku yang bersih langsung terlihat
menyembul melebihi ukuran celana dalamku. Diusapnya perlahan-lahan
kepala kontolku bagian bawah lalu dipijat pijat lembut. Karena rasa
nikmat begitu kuat mendera, aku terus menikmatinya sampai-sampai badanku
gemetar.

Wah, jangan-jangan nanti aku ketagihan, pikirku. Baguslah! Lubang
kontolku mulai mengeluarkan precum, dan Harry langsung menjilatinya,
lalu dimasukkan sekalian batangan itu ke mulutnya. Dan dia buat gerakan
maju mundur di mulutnya. Aku begitu keenakan sampai-sampai kedua
tanganku meremas-remas seprei kasur Harry.

"Ohhh, gelii.. tapii ouuhhhhhhh…"aku tidak dapat meneruskan kata kataku
karena rasa nikmat itu terus menderaku.

Harry tidak menanggapiku lagi karena tangannya mulai meraba-raba bagian
bawah perutku, dielus-elus dengan perlahan. Harry terus merabaiku sambil
terus meremas-remas kontolku, Harry juga mulai mengocok kontolnya sendiri.

Aku nampak terlonjak, lalu frekuensi kocokanku naik dan badanku kembali
bergoyang-goyang menyesuaikan dengan kocokan tangannya.

"Kak, mau nggak kau masukin kontolmu di pantatku?"

"Ha? Emang bisa?"

"Coba aja"

Lalu Harry bangkit dan membimbing aku untuk memasukkan kontolku ke
pantatnya, setelah sebelumnya dilumuri lagi kontolku dengan ludahnya.
Tidak terlalu lama, seluruh kontolku masuk ke pantatku. Posisi Harry
telentang dengan dua kaki terangkat ke atas dan aku menyodoknya dari
arah depan pantatnya. Kulihat mata Harry merem-melek menikmati sodokan
kontolku. Dan mulutku juga mendesis desis karena rasa nikmat yang tak
terkira. Tentu karena baru kali ini aku merasakan batanganku dijepit
sesuatu yang begitu kuat dan terasa hangat.

"Ayo, Kak, dorong!"

Aku menurut. Kudorong badanku maju mundur. Awalnya lambat, lalu semakin
lama semakin kencang. Aku yang merasakan nikmat tak terkira, mulai
membanjir precumku minta penyelesaian. Harry meraih tanganku untuk
membantu menggenggam batangan kontolnya. Sementara tangan kiriku
diposisikan membelai-belai kepala Harry. Harry semakin terlihat
keenakan, begitu juga aku.

"Har, Aku mau keluar" teriakku, yang mungkin karena belum orgasme sejak
tadi.

Secara spontan Harry mencabut pantatnya, sehingga batang kontolku
tercabut dari pantatnya. Dia berdiri dan membelakangiku. Rupanya dia
ingin menunda ejakulasiku dan dia ingin merasakan posisi yang lain. Saat
itu ubun ubunku sudah penuh, berjuta sengat nikmat itu meletup letup
seakan membawaku melanglang dunia. Matakupun juga terasa berkunang
kunang, badan gemetar. Puh dingin mengucur deras membasahi tubuhku.

Lalu setelah beberapa saat menggoyang pantatnya di selangkanganku. Harry
kembali meraih batangan kontolku untuk diarahkan dan dimasukkan kembali
ke lubangnya. Setelah kepala kontolku menembusi lubangnya, Harry
menunduk dan mengambil posisi bersujud. Dan dengan sekali hentak ke
belakang, maka pantat Harrypun membenamkan seluruh batang kontolku. Ups,
rasa hangat menjalari batang kontolku yang terjepit dinding dinding anus
Harry. Sungguh kurasakan rasa nikmat tiada terkira. Badanku semakin
bergetar. Dadaku serasa panas, dan nafasku semakin memburu, Mulutku
mendesis desis mendesiskan rasa nikmat.

Agak lama aku memaju mundrkan batang kontolku menusuki antat Harry.
Sungguh dengan posisi ini aku dengan leluasa membenamka seluruh batangan
kontolku. Apalagi aku lihat pantat Harry yang begitu kenyal dan montok
ini. Mataku mere melek menikmati setiap hentakan dan goyangan pantat Harry.

Lalu Harry membalik posisi lagi. Sehingga batang kontolku tercabut lagi
dan teracung acung bebas. Kali ini aku yang telentang dan Harry dengan
posisi duduk menghadapiku, sementara kontolku tetap menancap di
pantatnya. Harry mendekatkan badannya sehingga bisa mencium dan
meraba-raba dadaku. Aku mendengar dengus nafas Harry seperti orang yang
baru saja berlari jauh. Posisinya yang mirip orang yang sednag
menunggang kuda ini, membuatnya lebih leluasa mengatur dan menggoyangkan
pantatnya.

Adik kecilku yang terjepit di antara dinding anus Harry mulai terusik
karena rasa hangat itu mendera membangkitkan sensasi nikmatku. Tangan
kananku tanpa sadar semakin kuat mengocoki batang kontol Harry sebagai
pelampiasan. Dan dengan kombinasi naik turun seperti sedang menduduki
sesuatu, batang kontolku kadang tercabut dan terlepas, namun karena
posisinya masih tetap teracung ke atas, maka pantat Harry dengan mudah
membenamkannya lagi.

Harry kini memasukkan seluruh batanganku dengan pelan-pelan sambil
metutup mulutku dengan tangan kanannya. Aku menahan nafas sementara
proses penetrasi berlangsung. Dan setelah sempurna, Harry mengambil alih
untuk mengocok batanganya sendiri dengan tangan kanannya. Kulihat
ekspresi keenakan, saat Harry terus memaju-mundurkan pantatnya. Aku
benar-benar keenakan, sampai kepalaku bergoyang-goyang.

Lalu Hary melepaskan tangannya, dan meminta tanganku yang mengocoki
batang kontolnya. Rupanya Harry terlalu terbawa perasaan sehingga dia
muncrat duluan. Badannya bergetar dan kepalanya menggeleng geleng sambil
melenguh. Ouuhhh…. Terus terusss.. akhhhhhhhhhhhh.. aku keluarrrrrrrrrr…

Crott…crottt…sprema Harry muncrat membasahi tanganku. Menyembur
membasahi perut dan dadaku. Bau khas sperma cowok remaja ini segera
tercium hidungku, dan itu semakin membangkitkan nafsu birahiku.

Harry masih terus menggenjot pantatnya dan semakin kupercepat gerakan
pantatnya. Setelah beberapa menit, akhirnya akupun tak kuasa membendung
rasa nikmat yang mendera dan meledak ledak dari pangkal kontolku. Batang
kontolku berdenyut denyut terasa penuh.

Sesuatu yang sejak tadi pagi tertahan itu kini siap menyembur. Dan
akhirnya crott…crott…muncratlah sperma hangatku di dalam pantat Harry.

Rasa panas seketika kurasakan, diikuti semburan spermaku yang terus
menyemprot mengaliri dinding anus Harry. Aku menjadi lemas seiring tetes
terakhir spermaku.

Aku hanya bisa melenguh perlahan seiring tuntasnya denyutan di kontolku.

Harry merebahkan badannya yang basah oleh keringat menindihku. Lalu dia
memelukku erat. Ada perasaan tenang dan damai saat itu. Lalu dia
membisiku "Sekarang Kakak kan juga melakukan hal yang sama. Jadi Kakak
ga bakalan membocorkan rahasiaku yang berhubungan dengan Miko ke
Mama,"katanya sambil nyengir.

Ahh busyet, rupanya Harry sengaja menjebakku ke dalam permainan sejenis
ini agar dia punya senjata waktu tadi rahasianya kebongkar. Ah, masa
bodoh. Akupun cukup menikmatinya kok…