Minggu, 15 November 2015

NIKMATNYA [ONE SHOOT]

Ini adalah kisah nyata,yg baru ku alami.Namaku Mukti,umurku 17 thun 3
bln 1 minggu,sekarang aku kelas 12 di sebuah SMK di Purwokerto.Hari ini
Jumat,21 September 2012 adalah hari yg sangat menyenangkan.Ya!! Hari ini
adalah pertama kalinya aku merasakan enaknya ML.Aku ML dg orang yg baru
ku kenal lewat fb,3 hari lalu.Namanya m
as Ade umurnya 24 thun.Kami udah janjian mau ketemu di depan sebuah
Rumah Sakit di Purwokerto.
Bel pulang berbunyi,aku langsung menunggu angkot,sebelumnya aku sms mas
Ade ''Lg dmana mas?'',namun ga ada jwaban.Ya udahlah aku langsung aja
naik angkot yg menuju Rumah Sakit.Sewaktu di angkot,HPku
bergetar,kulihat sebuah pesan darinya
''Sory,tadi lg dijalan,kamu lg dmana?''
''Aku lg di angkot mas,bentar lg nyampe''jawabku
''Ok'' ucapnya singkat dalam sms.
Akhirnya aku sampai di depan Rumah Sakit,aku sms dia lgi
''Mas,aku udah didepan Rumah Sakit''
''Ya,bentar aku beli kondom dulu,kamu sebelah mana?'' tanya dia
''Ya mas,aku di sebelah utara pintu masuk'' jwbku.
''Mas pake baju apa'' tanyaku.
''Warna putih''jwbnya
Sambil duduk di sebuah batu,Akupun menunggu mas Ade,yg tak kunjung
datang.Aku sms dia lg.
''Mas,lg dimana?''
''Di depan kamu''jawabnya.
Aku tidak melihat kedatangannya,karna aku fkous dg HP.Aku melihat laki2
yg masih dudukdi sebuah sepeda motor yg masih menyala mesinnya.Dia
memberikan isyarat,dan aku mendekatinya dan bertanya ''Mas Ade kan''
tanyaku.Dia hanya menganggukkan kepala.Tanpa basa basi aku langsung naik
motornya,membonceng dia.
Hanya sekitar 150 meter,aku dam mas Ade sampai di kostnya.
''Ayo masuk!'',tanpa menjawab aku masuk kekamar kostnya.Aku langsung
disuruh duduk.Dia masuk ke kamar mandi,aku disuruh menunggu entah apa
yang dilakukan.Setelah beberapa menit ,dia keluar dg hanya memakai CD
model G-String.Aku langsung ngaceng.Dia langsung duduk di sebelahkku,dan
bertanya ''Mana HPmu,ada bokepnya ga?''
Aku langsung membuka file bokepku,yg pasti bokep gay.Setelah dia selesai
melihat bokep,sembari menghabiskan hisapan rokoknya,dia menyuruhku
membuka kaosku.Aku langsung telanjang dg hanya memakai CD.Dia langsung
membuka CDku danmemegang kontol yg sudah sangat ngaceng dari
tadi.Selanjutnya dia telentang,tanpa basa basi,aku langsung raih
kontolya.Setelah kubuka CDnya,ternyata dia tidak disunat dan jembutnya
tipis sepertinya abis dicukur dan baru tumbuh.Aku senang dan langsung
menjilat dan menghisap kontolnya yg keras.Aku menghisap kontolnya,dan
dia mengocok kontolku.Rasa kontolnya sangat nikmat walaupun ini pertama
kalinya aku menghisap kontol.Kumainkan ujung kontolnya yg seksi dg
lidahku,dia nampak keenakan.Selain menghisap batangnya,aku juga menelan
buah pelirnya.Aku juga disuruh menjilati lubang anusnya,rasanya manis
menurutku.Setelah bermain dg kontolnya,dia memakai kondom dan menyuruhku
nungging.Aku langsung nungging dan dia mengoleskan lotion ke batang
kontolnya dan ke lubang anusku.Tanpa menunggu lama dia langsung berusaha
memasukkan kontolnya ke anusku.Satu kali,meleset.Dia memasukkan jari
tengahnya ke lubang anusku,rasanya enak sekali.Kemudian dia memasukkan
koltolnya ke lubang anusku yg masih perawan.Centi demi senti kontolnya
memasuki lubang anusku.

''Aarrggghhh aarrgghhh aarrgggghh sakit mas''teriakku

Rasanya sangat sakit sekali dan panas.Akhirnya semua batang kontolnya
tenggelam di lubang anusku.Dia mulai menngenjot lubang anusku.

''aarrgggghhh aarrggghhh aarggghh''aku hanya berteriak kesakitan

Tapi hanya beberapa menit menggenjot,kontolnya­ masuk semakin dalam ke
lubang anusku.Kontolnya entah menyentuh bagian apa pada bagian dalam
anusku,seketika itu rasa sakit berubah menjadi rasa nikmat yg tak
ternilai.Mas Ade semakin cepat menggenjot lubangku.Aku merem melek
sambil mendesah keenakan.

''Enak ga?''tanya dia

''Enak banget mas!''jawabku

Dia terus mengenjot lubangku,setelah beberapa menit dan aku merasa mau
keluar dan CROOT... CROOOT... CREET...nikmat sekali.Aku terus mendesah
dan Mas Ade semakin mempercepat gerakannya,dan kurasakan kontolnya
berdenyut dan dia mengeluarkan cairan kenikmatannya di dalam kondom.Kami
terkulai lemas.Mas Ade tidak langsung mencabut kontolnya,dan memelukku
dari belakang.Sangat hangat dadanya.Permainan kami sudahi,karena dia
dapat sms supaya jemput temennya.Jam menunjukkan pukul 12:25.Akhirnya
dia mencabut kontolnya dan masuk kamar mandidan membersihkan
kontolnya.Setelah dia selesai aku masuk ke kamar mandi buat membersihkan
kontol dan pantatku.Ku sentuh bagian anusku,kulihat ada darah
keperawananku di jariku.Setelah selesai aku keluar dan memakai bajuku
lg.Walaupun cuma bermain 25 menit,aku sangat senang menikmati percintaan
sejenis ini.

Aku akan berusaha mencari lg orang yg mau mengentoti lubang anusku.

BERCINTA DI MAKAM

tahun 1996
saya seorang pemuda berusia 24 tahun, lebih banyak menghabiskan waktu
bermain dari pada memikirkan masa depan, sering kali saya mampir/bahkan
boleh dibilang saya sering mengunjungi tempat billiar xxx (sebuah
biiliar berlokasi dekat rumah saya) dijadikan sebagai tempat nongkrong,
dari sore sampai malam, saya menghabisakan waktu di tempat itu, kalau
lagi asyik main billiar dan ada lawan main yang seru, main nya bisa
sampai pagi, cukup menghabiskan waktu yang lama, tempat itu menjadi
idola bagiku... kalau lagi tidak main billiar, saya bisa ngobrol dengan
siapa aja disana, karna memang disana pengunjungnya sangat banyak, meja
billiarnya pun mencapai 50 meja, cukup luas, 3 ruko dijadikan satu, dan
berlantai 3 tingkat lagi, pemilik billiar itu bernama pak benny,
orangnya baik, selalu tersenyum pada siapa aja, apalagi kalau pengunjung
aktif seperti saya,... kami bukan lagi saling mengenal, tapi udh ibarat
bagai air dan pasir di pantai, satu sama lain udah sering berdekatan,
udh akur kayak saudara... dan pak benny ini punya sesuatu kelebihan yang
tidak dimiliki orang umumnya. dia bisa memanggil "jelangkung"... nah,
suatu hari dimalam sepi, kami sekelompok orang yg hampir terdiri dari 10
orang ditantang... untuk membuktikan bahwasan memang benar adanya dia
bisa memanggil jelangkung, namanya juga anak muda..saya dan sekelomplok
teman lainnya tentu tertantang, malah ingin sekali hal itu bisa terjadi,
apalagi saya sendiri yang belum pernah melihat apa itu jelangkung? di
sebrang ruko pak beny, ada sebuah ruko yang kosong, pintu pagarnya pun
belum di pasang, disitulah kami memulai permainan ini, pak benny mulai
memasang dupa di sebelah timur dari jarak tempat kami ngumpul sekitar 30
meter.. kemudian pasang lagi dupa disebelah arah barat, saya sendiri
tidak tahu apa yang dia baca saat memanggil jelangkung itu, batok kelapa
dan baju serta kawat udh disiapin, di bentuk dan dipasang menyerupai
boneka asal asalan, tiba2 angin kencang berhembus... saya mencoba
melihat ke kiri dan kanan, bahkan belakang, tiba2 pak benny menyuruh 2
orang rekan dari kami yang sedang berkumpul untuk memengang boneka yang
telah disiapin itu... boneka itu mulai bergerak gerak, sebuah pena yang
telah disiapin di kaitkan ke boneka itu, dan boneka itu ber gerak gerak
menuliskan sesuatu...kami semua yang ada disitu,.. mengajukan berbagai
macam pertanyaan.. boneka itu menjawabnya dengan tulisan..., enak benar
tuh? saya juga ikut melontarkan pertanyaan..... bertanya..." anda mati
nya disebabkan apa?"... si jelangkung itu kemudian menggerak gerakan
penanya... menulis huruf demi huruf, hingga terbaca.. BUNUH DIRI..si
jelangkung itu baik sekaliiiii... ada teman yang malah menanya togel.
ada pula yang menanya agak berbau porno, semua dijawab si jelangkung
dengan tulisan..
hingga akhirnya se jam berlalu, pak benny menyuruh jelangkungnya
pergi,... cuman hanya di beri sebatang rokok dan dibakar kertas duit
palsu.. jelangkung itu pun sirna... hi..hi... enak juga ya main
jelangkung??!
kalau ada enaknya pasti selalu juga ada tidak enaknya, itu memang udh
kodrat, hal apapun yang ada didunia ini.. hari ini kamu enak karna hidup
sangat ber suka ria.... apa di lain hari kamu yakin enak itu terus ada??
di suatu hari pak benny mengajak saya ke pemakaman, guna untuk memanggil
jelangkung disana, katanya kalau manggil di pemakaman roh roh disana
lebih hidup. pak benny orangnya suka masang togel, tentu dia berharap
akan di beri nomer jitu, saya setuju ajaaa, jiwa saya ini cap mau, soal
takut gak mempan, apalagi tantangan seperti ini, di jiwa saya gak gentar
sedikit pun, maka jadilah kami berdua berangkat ke sebuah pemakaman di
malam hari .... ketika sampai tujuan, dan kaki mulai menginjak tanah
makam2 orang yang udah meninggal, kesan yang terpancar di benakku, cukup
seram, pemandangannya juga sedikit mengerikan, pohon2 rindang bertebaran
ke mana mana tidak rapi, pak benny kemudian berhenti dan membuat gerakan
agar saya juga berhenti melanglah, disitulah kami duduk.. dan mulailah
ritual... benar saja bulu kuduk ku jadi merinding.. selesai pak benny
baca komat kamit, angin langsung menerpa kencang.. daun2 melambai..
tadinya waktu kami datang.. belum ada angin seperti itu, saya mencoba
utk tenang, berusaha untuk se nyaman mungkin. pak benny kemudian
mengeluarkan boneka yang telah di buatnya... mulailah kami berdua
memegang boneka itu... dan mengaitkan pena ke boneka ... pak benny pun
mulai menanya jelangkung tersebut... aneh..tulisan jelangkung itu cepat
banget, sehingga saya yang memegang nya pun ikut bergerak cepat, semua
pertanyaan di ajukan pak benny dijawabnya dengan cepat, bahkan nomer
togel yang diminta pak benny pun di tulisnya secara cepat...ketika semua
sudah selesai.. saat pak benny menyuruh jelangkungnya pulang,,.. ehhh...
jelangkungnya malah gak mau pulang,... sekali pun udh dibakar uang
kertas palsu setumpuk... tangan saya yang memengang boneka itu.. melekat
begitu saja.. tidak bisa saya lepaskan, saya jadi panik... saya terus
mengadu ke pak benny... dalam situasi kacau seperti gitu, apalagi malam
udah diatas 00.00, aku terus mendesak pak benny untuk berbuat sesuatu
agar jelangkungnya bisa pergi, atau setidaknya genggaman boneka di
tangaku bisa terlepas...pak benny sendiri terlihat kewalahan, kami
bermaksud untuk meninggalkan tempat itu begitu saja, tapi kami berdua
berjalan kemanapun boneka itu terus melekat ditangan, dan satu hal lagi,
kami tidak bisa menemukan pintu gerbang pemakaman.. berjalan kemana pun
arahnya tetap kembali ke tempat semula kami duduk... sejam lebih
peristiwa mengerikan ini berlangsung, akhirnya pak benny bertanya ama
boneka itu, apa yang dikehendakinya?........ ya ampunn!! rupanya roh
jelangkung itu adalah pria yang berstatus gay... di dalam tulisan nya
dia mengemukakan akan pergi/melepaskan kami, apabila kami berhubungan
badan....aneh bukan? sungguh betul keterlaluan, pak benny bukan seorang
gay..dan saya juga gak mungkinlah main ama pak benny... dia itu kayak
orang tua saya, apalagi badanya banyak bulu, saya alergi ama orang yang
berbulu, terus.. pak benny itu juga badanya terlalu besar dan gempal..
saya kurang doyan tuhh..... bagaimana ini?... situasi udh seperti
begini, malah pak benny mencoba untuk menyakinkan saya agar segera buka
baju, sementara pak benny tanpa sungkan2 lagi langsung melucuti baju dan
celananya, hingga tersisa celana dalam, agar tidak membuat suasana
bertambah kacau, pak benny langsung jongkok di depanku dan melucuti
celanaku, dengan tarikan sekali, karet celana dalamku langsung jatuh ke
dengkulku, pak benny langsung mengisap kontolku, mulutnya terus menyedot
kontolku,hingga kontolku tegang keras, aku takut tapi sangat menyikmati
isapan pak benny ini... selesai isap.. malah dengan gerakan cepat sekali
pak benny langsung membuka baju dan celanaku hingga bugil 100 persen..
pakai an ku di letakan di pusara batu nisan entah punya siapa...kemudian
pak benny pun menarik turun celana dalam putihnya hingga telanjang
bulat, kontolnya kok bisa tegang keras melengkung keatas ya? aku jadi
heran? kok sangat bernafsu sekali ya pak benny ini.. kenapa selama kami
kumpul kok gak ada tanda2 bahwa dia ber nafsu ama saya? ah.. udahlah,
yang penting bisa selamat aja dan keluar dari tempat ini...pikir terlalu
banyak juga percuma. kami berdua berdiri sambil berpelukan erat, tangan
saling merangkul, sekali kali kontol kami mengadu dan menggesek satu
sama lain, pak benny ini memang termasuk memiliki ukuran kontol yang
cukup besar, panjangnya bisa di perkirakan mencapai 18cm.. dan
diameternya itu yang melebihi besar dari milik orang umumnya.. besar!
mungkin kalau di ukur bisa 6 diameter... sambil menggesek, kadang2 pak
benny mengambil tangannya melekatkan batang kami berdua.. sambil dikocok
kocok pelan...peristiwa itu berjalan tenang, napsu saya jadi naik
drastis, tadinya yang takut, malah sekarang ketakutan ini sedikit demi
sedikit terhapus, saya sendiri tidak merasa lagi berada di kuburan yang
penuh dengan makhluk halus ini..., kini pak benny melepaskan rangkulan
nya terhadap saya.. dia mundur 1 meter dari tempat berdiri, kemudian
duduk di tanah, pantatnya persis kena tanah2 lembab, kakinya dibuka
lebar lebar.. badanya agak sedikit miring ke belakang... sehingga nampak
jelas lobang pantatnya yang menantang, tanpa diberitahupun..saya
langsung jongkok bersimpuh... dan mengarahkan kontol saya ke lobang
pantatnya... pelan namum pasti, dibantu dengan genggaman tangan saya,
kontokku ku tekan masuk ke lobang anusnya pak benny...begitu kepala
kontol saya kutekan dan masuk, perasaan terdengar bunyi pembatas urat
anus yang jebol, pak benny meringis dan menjatukan badannya ke tanah...
saya tahu ini pertama kali dia di ngentot, saya berusaha untuk pelan2
setahap demi setahap memasukan kontolku, karna kalau ditekan amblas
mungkin akan terasa sakit sekali, apalagi bagi seorang pemula/ yang
pertama kali di ngentot....pak benny terus berusaha menahan sakit...
matanya terpejam tak berdaya... tangannya kadang berusaha coba untuk
mendorong saya yang menekan masuk kontolku, aku menjadi hiba,, aku mulai
mengocok ngocok kontolnya pak benny.. dengan cara begini mungkin
sakitnya bisa lebih berkurang... tapi semakin di kocok kontolnya pak
benny semakin keras teganganya.. urat2 di kontolnya malah jelas nonjol,
semua itu terasa di genggaman tangan saya. saya yakin kalau kocokan ini
diteruskan lagi..sperma pak benny akan muncrat.. guna mengimbangi..saya
terus.. menarik dan menusuk kontol saya ke liang pantat nya dengan
gerakan cepat... pak benny meronta... kakinya yang tadi terbuka lebar,
malah ditutup nya merapat, mungkin tidak bisa menahan kesakitan,tapi
saya membuka kembali dan menahan dengan kedua tanganku... pergulatan sex
yang aneh dan luar biasa ini, memacu kami berdua jadi beringas, lupa kan
berada dimana lokasinya... pak benny malah sekarang mendesah desah..
antara sakit dan nikmat berbaur jadi satu... saya sendiri membuat irama
yang beda beda, kadang saya hanya menggerak gerakan pantat saya dengan
goyangan patah patah.. jadi kontol saya yang masuk ini seakan akan
bergerak sebatas kepala kontol dan pertengahan batang kontol saya aja..
ketika saya menarik dan saat menekan terdengar nafas suara pak benny
yang mengadu tertahan... sungguh nikmat.!.. cukup makan waktu yang
lama.. kami berdua pun lupa akan berada dimana ini, hingga saat yang
dinanti nantikan pun tiba... saya mengubah posisi saya seperti sedang
push up, sementara posisi pak benny tidur terlentang dengan kakinya yang
tertekuk di bahu depannya.. aku terus meng push up..ketika saya push..
kontol saya langsung menekan kandas ke lobang pantatnya pak benny..
begitu saya up... kontol saya pun saya tarik... jadi layaknya di ngentot
dengan posisi orang ber olahraga push up... itu saya lakukan hampir ada
50 kali lebih.... sampai pada titik terakhir penghabisan, saya pun tak
dapat nahan lagi... saya langsung cepat2 menggerakan push up saya ini...
dan saat push yang terakhir kali itu.. langsung saya hujam dengan
tekanan yang keras dan membiarkan kontol saya menempel erat di anus
pantatnya, sehingga sperma saya itu dengan leluasa muncrat ke dalam
liang lobang pantatnya yang terdalam... hampir memakan waktu 30detik
saya menghabiskan sperma dan mengisi ke dalam liang lobang pantat nya..
aku jadi lemas... kontol saya masih belum di cabut.. .. pak benny mulai
mengocok ngocok kontolnya sendiri, berselang beberapa saat... pak benny
pun muncrat... dengan sperma nya yang banyak sekali,,.. banyak
sekali.....kami berdua pun cepat2 bangkit... sadar akan sudah situasi..
kami jadi bergegas,. tapi anehnya, posisi kami sekarang sudah berada di
gerbang pintu pemakaman, dan pakaian kami yang tadi di letakan di batu
nisan malah udah ada disamping kami berdua, dengan cepat pula kami bedua
mengenakan pakaian masing masing, dan boneka jelangkung itu pun sudah
tidak ada roh nya lagi... di gerak gerakan pun tidak bergeming. malam
itu kami juga pulang ... ketika kami sampai di rumah masing masing, aku
masih tidak percaya akan peristiwa tersebut, dan keesok sorenya saat
saya ke lokasi billiar, saya mendapatkan berita heboh, pak benny kena
togel 4 angka jitu, dia menang berpuluh puluh juta, saya ikut gembira,
saya juga diberikan persen tips yang cukup besar, tapi kok sepertinya
kejadiaan hubungan sex kemarin itu, tidak pernah dirasakan pak benny,
aku mencoba bertanya. tapi dianya malah kikuk gak mengerti, dan pak
benny berkata,... waktu terakhir dia membakar uang kertas palsu
setumpuk, jelangkungnya udah pergi dan kami berdua pun pulang,.. hhaaaa,
jadi saya lagi ngesek ama siapa??????

Senin, 14 September 2015

ANAK SULUNGKU YANG TANGGUH

Aku sudah 15 tahun menjadi janda. Kubesarkan ketiga anak-anakku dengan tenagaku. Aku harus harus pontang pantng mencari nafkah, agar anak-anakku bisa terus sekolah. Setelah lima tahun aku sendiri, anak sulungku Harun mulai bisa membantuku di pasar dan dua adik perempuannya harus pula kerja keras di rumah, walau mereka masih SMP. Aku banga pada anak sulungku yang mau membantuku di pasar berjualan. Dia mau bekerja keras mengangkati barang-barang pelanggan, seperti beras selalu dia pikul seberat 20 Kg.

Nilai raportnya di sekolah cukup bagus dan kami senang padanya. Aku kira, dia adalah seorang anajk yang sangat berbakti kepada ibunya yang sudah janda.
Ketika ayahnya meninggal dunia dia masih kelas 5 SD dan adiknya yang kercil belum sekolah.

Sebagai anak masih kelas 5 SD, aku dan ketiga anak-anakku selalu tidur sekamar. Terkadang aku membutuhkan Harun untuk mengambil air panas, untuk menyedu susu anak bungsunya. Harun selalu saja kurang tidur. JIka hujan, aku selalu mengeloni Harun untuk melepas rinduku pada bapaknya yang mriip sekali dengan wajahnya.

Aku menolak setiap tawan laki-laki yang mau menikahiku. Terlebih jika laki-laki itu tidak jelas, mau hidup menompang pula dalam kehidupanku yang yang aku anggap sudah susah, sementara mereka mengangap aku orang mampu karena memiliki dua buah kios peninggalan suamiku yang kuusahai dengan gigih.

Harunmemang suka kolokan. Malam-malam dia suka membuka bajuku dan menetek. Bila aku larang, dia selalu merengek. Dia tidak malu menetek di depan adik-adiknya. Lima tahun, dia terus menetek padaku, walau sebenarnya air tetekku sudah tidak ada. Sampai kelas 3 SMP, dia tidak bisa tidur, kalau dia tidak menetek.

Saat yang terjadi padaku, setiap kali di menetek, terus terang aku selalu nafsu, karena usiaku juga masih produktif. Terkadang, jika aku butuh, aku malah sering menyodorkan pentil tetekku ke mulutnya, kemudian tanganku meraba-raba klitorisku. Sampai akhirnya aku tertidur pulas, setelah aku tiba pada puncak klimaksku. Terkadang, Harun justru tertidur lebih dulu, sebelum aku tiba pada klimaksku, lalu aku memaksanya untuk kembali mengisap tetekku. Jika dia tidak mau, aku mengancam, kalau besok-besok aku tidak mengizinkannya menetek lagi.

Lima tahun dia terus menerus menetek, sampai dia kelas 1 SMA. Semakin lama, cara meneteknya semakin membuatku benar-benar bernafsu. Dia selalu menetek saat kami nonton TV, ketika adik-adiknya sudah tidur, atau kalau dia ingin menetek, dia tingalkan kamar tidurnya, lalu datang ke kamar kami dan langsung saja membuka bajuku dan terus menetek. Setelah puas menetek, dia kembali ke kamar tidurnya. Malam itu, 10 tahun lalu tidak demikian.

Kami nonton TV bareng, sampai pukul 01.00, karena ada acara yang menarik. Sambil menonton, aku menyodorkan tetekku ke mulutnya, karena aku juga nafsu melihat adegan dalam film yang kami tonton dengan menggunakan antena parabola, dari Prancis. Mungkin sebuah kesalahan bagiku, aku membiarkan tangan Harun menepis t anganku, saat aku meraba klitoris-ku. Tangan Harunlah yang menggantikan rabaan pada klitorisku dan aku menikmatinya. Aku berada di awang-awang rasanya, karean tangannya mampu membuatku terbang.

Aku pun sudah tidak duduk di sofa lagi, melainkan aku sudah duduk di lantai yang beralaskan karpet. Saat itu, tanpa sadar, karena aku sudah demikian hampir tiba pada orgasmeku. Aku tak ingat lagi bagaimana kejadiannya, tiba-tiba penis Harun sudah mesuk penuh ke dalam memekku. Aku mulai dipompanya dari atas dan aku melayaninya, sampai aku orgasme dan memeluiknya dengan kuat. Saat itu pula Harun melepaskan spermanya beberapa kali.

Lama kelamaan pelukan kami merenggang. Saat itulah aku sadar, kalau Harun masih berada di atas tubuhku.

"Kenapa kamu perkosa Ibu? Kan aku ibu kandungmu?" kataku setengah berteriak dalam bisikku. Harun tak menjawab.
"Kenapa, Nak?" tanyaku lagi.
"Maafkan Harun Bu. Harun gak sengaja. Harun nafsu sekali. Sudah lama sekali Haruin menginginkannya," katanya ketakutan.
"Tapi…." aku meneteskan air mata.
"Maafkan Harun, Bu…"

Kami pun diam. Kuturunkan kain sarungku untuk menutup kemaluanku. Lalu aku mengambil celana dalam Harun dan memakaikannya. Saat aku memakaikannya, aku masih melihat kemaluannya masih basah berlendir.

Aku mematikan TV dan pergi meninggalkannya. Kumasuki kamarku dan dan kukunci dari dalam. Kulihat kedua putriku tertidur dengan pulas. Aku teryus menangis, sampai kemudian aku tertidur pulas dan bangun kesiangan. Aku terbanguin, setelah Harun menggedor kamarku dan aku membuka pintu. Begitu aku membuka pintu, Harun memelukku dan memohon maaf atas kejadian tadi malam. Aku diam saja. Harun mengikutiku kemana saja sampai aku mulutku mengeluarkan kata-kata:"Ya.. sudahlah."
Beberapa hari kami tidak saling tegur sapa. Sepulang dari sekolah dia langsung ke pasar membantuku. Di pasar dia mengganti pakaiannya. Begitu dia datang, aku langsung menyiapkan makan siangnya, tanpa bicara apa-apa. Dia juga makan dalam diamnya dan bekerja dalam diamnya, karena dia sudah mengetahui apa yang harus dia lakukan sebagai tugas tugas rutinnya.

Setelah sepuluh hari, dia memasuki kamarku dan membuka bajuku, lalu menetek. Duh…. bathinku. Harun datang tepat waktu, saat aku demikian bernafsu malam itu. Tak bisa kutolak perbuatannya, karena entah kenapa aku benar-benar sangat bernafsu.
"Jangan di sini. Tunggu aku di kamarmu,: bisikku. Harun langsung ke luar kamar. Kupastikan kedua putriku tertidur pulas, aku pun mendatanginya ke kamar tidurnya. Langsung kubuka tetekku untuk kusodorkan ke mulutnya. Harun justru memelukku dan mencium bibirku dan melumatnya. Aku refleks membalas lumatan bibirnya dan kami saling melumat, dan semuanya berlangsung demikian saja, dan aku sudah telanjang bulat.

Tetekku menjadi sasarannya dan memekku dielus-elusnya, sampai basah kuyup. Dan… aku merasakan memekku sudah dipenuhi sebuah benda hangat.
Kami saling berpelukan lalu kami saling jilat, saling gigit dan segalanya, hingga kami berdua t iba pada pubncak kenikmatan kami. Lalu kami terkulai, sampai kami dibangunkan oleh adzan subuh. Kami bersiap-siap memakai pakaian kami dan aku segera kembali ke kamarku.

Sebulan setelah itu, aku ternyata tidak haid. Saat aku periksakan, hasilnya menyatakan aku sudah hamil tiga minggu. Aku panik. Aku mendengar cerita-cerita tremanpteman dipasar, sampai aku mengatakan ada tetanggaku yang hamil sudah t iga minggu, sementara suaminya sedang mefrantau. Bagaimana mengatsinya. Kasihan tetanggaku, ujarku. Seorangt teman mengajariku, agar aku membawa sang tetangga ke sebuah ahli jejamuan. Katanya kalau belum lewat sebulan masih gampang di luncturkan. Nasihatnya aku turuti, Malam aku minum jamunya, besok siangnya aku haid selama empoat hari.
Setelah kulaporkan pada temanku bahwa nasihatnya itu manjur, temanku di pasar menganjurkan agar tetanggu yang aku ceritakan padanya, memakai susuk KB pada seorang bidan yang dia kenal dan laki-laki selinmgkuhannya itu memakai kondom jadi aman, sebab keduanya sudah saling menjaga.

Aku memutuskan, aku harus memakai susuk KB dan aku membayarnya kepada sang bidan. Kemudian aku menyediakan sekotak kondom dan memberinya kepada Harun tanpa penjelasan. Harun ternyata mengerti maksudku.

Setiap hari tak ada lagi pertanyaan atau komenmtar apapun di antara kami. Jelasnya, kepada dua putriku aku mengatakan, pintu kamar jangan dikunci. Mana tau ada apa-apa, biar Harun abang mereka bisa cepat membantu. Kedua putriku malah meledekku. Katanya, biar Harun bisa netek, kapan dia dia mau.

"Hus… sudah… namanya juga sudah kebiasaan, jadi susah merobahnya," kataku dan mereka dapat menerimanya, walau seoprang putriku sudah kelas 3 SMP.

Harun juga tak pernah mengunci pintu kamarnya. Yang paling membuatku senang, dia sama sepertiku. Tidur hanya memakai kain sarung tanpa pakai celabna dalam. Jika aku membutuhkannya, aku gampang saja mengungkap kain sarungnya, kemudian mengulumn kemaluannya sampai tegak berdiri, Jika dia tak bangun juga setelah penisnya mengeras, aku yang menaiki tubuhnya.

Sebenyanya dalam usianya ke 39 tahun aku sadar kalau sudah menua. Tapi di sisi lain, kenapa justru pada usiaku seperti ini, nafsuku justru meledak-ledak. Apakah karena aku sangat percaya pada anakku sendiri, atau apakah karena aku sangat menyayanginya ataukah aku yang tak mampu membendung nafsuku yang berlebihan.

Sebaliknya Harun sendiri selalu saja tak pernah menolak, bila aku membutuhkannya. Pernah suatu kali, di kios kami, Karena sepi pembeli, Harun tertidur di lantai di bawah meja-meja yang kami buat. DImana di atas meja-meja itu, terbentang barang dagangan dan biasanya aku duduk di lantai menunggui pembeli. Tiba-tiba nafsuku membuncah dan kemaluanku cenat-cenun ingin disetubuhi. Kuraba penis anakku dan kuraba-raba sampai mengeras. Harun menurunkan celananya, sampai kontolnya keluar dari celana. Saat itu, aku melepaskan celana dalamku dan aku beruntung, karena memakai rok kembang.

Cepat kunaiki tubuh anakku dan menuntun kontolnya memasuki memekku. Setelah masuk, tiba-tiba pembeli datang membeli sabun mandi dan aku layani, sementara kontol Harun berada di dalam memekku. Kemudian aku harus melayani pembeli yang meminta kacang hijau dua kilogram. Aku terpaksa berdiri menimbangnya. Saat itu, aku merasa sangat tersiksa sekali dan aku melayaninya dengan cepat dan mengembalikan uangnya.
Setelah dia pergi cenut-cenut di memekku tak mampu kubendung dan aku kembali ke tempat semula dan menangkap kontol Harun dan menuntunnya ke dalam memekku.
Kutekan jauh kontol itu memasuki lubangku. Saat orang sepi cepat kuputar-putar pinggullku sembari melihat ke sekeliling, kemudian aku orgasme, sampai memekku demikian basahnya. Harun justru belum orgasme. Dia menahan tubuhku dan aku memberi peluang beberapa centi, hingga dia mampu menusuk-nusuk memekku dari bawah, sampoai akhirnya dia menarik tubuhku rapat ke bawah dan dia melepaskan spermanya.

Aku bangkit dan Harun memperbaiki celanaya, kemudian di pergi ke toilet umum, sedang aku melapnya pakai tissu. Setelah Harun kembali, baru aku ke toilet umum. Keadaan seperti biasa saja. Kami hanya saling melempar senyum puas saja. Senyuj yang tak mungkin bisa diketahui oleh orang lain maknanya.
* * *
Setelah sekian tahun kami lakukan, pada sabtu malam aku bertanya, apa tak ingin bermalam minggu seperti teman-teman? Harun balik bertanya, apakah dia boleh pergi? Kataku silahkan, asal jangan pulang larut malam. Harubn pun pergi dengan mengenderai sepeda motor bebek barunya. Aku gelisah. Tak tau apa yang kugelisahkan, begitu melihat jam sudah pukul 24.00. Aku terus menunggu Harun di depan televisi. Pukul 24. 15 aku mendengar sepeda motornya memasuki teras rumah dan aku cepat membuka pintu. Aku merah dalam hjatiku, karena Harun lama sekali baru pulang.

"Kenapa kamu lama sekali pulangnya?"
"Cerita-cerita sama teman setelah pulang nonton film," jawabnya sekenanya.
"Kamu pasti bawa cewek ya?" kataku. Aku sangat cemburu sekali. Aku yakin dia sudah punya pacaran karean sudah setahun dia menjadi mahasiswa. Harun menatapku dengan tajam.
"Mana mungkin aku pacaran, Bu. Kan aku sudah punya pacar," katanya dingin. Akau semakin cemburu. Kutangkap dia dan bertanya siapa pacarnya. Kemarahanku membuat dia berbisik di telingaku.
"Kan ibu sendiri pacarku. Mana ada yang lain," katanya. Darahku langsung berubah dingin. Dia tersnyum manis meluluhkan hatiku.
"Apakah kamu serius, kalau aku ini pacarmu, bukan ibumu?" tanyaku melunak.
"Kedua-duanya. Pacarku dan ibuku juga. Mungkin sudah menjadi isteriku," jawanya tegas. Aku tersenyum dan memeluknya. Dia balas memelukku, menciumku, akhirnya kami ke kamarnya dan melakukan persetubuhan.

* * *
Setelah dilantik jadi sarjana beberapa tahun, kedua adik-adiknya pun sudah menikah. Sibungsu malah tak sempat kuliah. Begitu lulus uajian kelas tiga, dia langsung dilamar. Mereka berdua sudah diboyong oleh suaminya, bahkan kota kami berjarak ratusan kilometer. Aku sudah berusia 53 tahun. Harun tak menikah-menikah juga. Egoiskah aku. Suatu malam, aku bertanya padanya, apa tak punya rencana menikah? Katanya dia tidak akan menikah, karena dia yakin dia tidak akan menemui perempuan sebaik dan secantik aku serta sehebat aku. Aku terenyuh juga mendengarnya.

"Aku kan sudah tua. Apa kamu tidak ingin yang lebih muda, yang lebih kencang dan lebih segala-galanya," kataku. Harun marah besar. Aku berusaha menyadarkannya, agar dia realistis saja, kalayu semua tubuhku sudah tidak ketat lagi. Akhuirnya dia maragh lagi dan dia akan buktikan sesuatu yang mampu membuatnya betah, asal aku mau mengikutinya. Mana mungkin aku menolak keinginannya.

Haru mengajakku bersetubuh. Dia membawa baby oil. Sebelumnya kami sudah telanjang bulat dan aku sadar jkalau tubuhku, semuanya sudah kendur. Dia memintya kontolnya aku kulum sampai dia mengeras. Dia suruh aku menungging, seperti biasanya, dia menusuk memekku dari belakang. Yang terjadi bukan itu, dia melumuri kontolnya dan melumuri duburku dengan baby oil. Perlahan aku merasakan ujung kontolnhya menyentuh duburku, kemudian dia menekannya. Aku merasa sakit. Tapi aku harus menahannya, demi kebahagiaan Harun. Perlahan tapi pasti, kontolnya memasuki duburku. Perlahan dia menariknya, kemudian dia mensuknya kembali, demikian berulang-ulang.

Yang mulanya ada rasa sakit sedikit, lama-lama menjadi sebuah kenikmatan bagiku, terlebih saat dia menusuk-tarik kontolnya, dia metremas-remas kedua buah dadakku. Terkadang tangannya mempermainkan klentitku. Makin lama tusuk tariknya semakin cepat dan aku merasakan semakin nikmat, kemudian dia merintih dan aku juga berdesis. Kami sama-sama orgasme.

Mungkin tak ada yang opercaya, tapi aku juga tak ingin orang bisa percaya. Kini usiaku sudah 57 tahun, dan kami masih saja terus melakukannya dengan Harun. Terkadang aku kasihan padanya, karena dioa tidak menikah. Tapi terkadang aku mau marah dan mau membunuhnya, bisa dia terlalu dekat dengan perempuan mana saja, bahkan walau hanya aku tau dia bebricara basa basi saja. Tatapan mataku, diekathuinya kalau aku cemburu verat dan Harun pun menjaga dirinya.

Aku sudah tidak memakai syusuk KB lagi, karena aku sudah beberapa tahun mati haid. Tapi jangan dikira nafsuku tidak ada, malah sebaliknya, aku merasa nafsu seks ku biasa saja. Mungkin rasa cinta yang membuatku demikian dan orang selalu mengatakan aku seorang perempuan yang poenuh semangat hingga susah menjadi tua.
Entahlah !

Aku memutuskan, aku harus memakai susuk KB dan aku membayarnya kepada sang bidan. Kemudian aku menyediakan sekotak kondom dan memberinya kepada Harun tanpa penjelasan. Harun ternyata mengerti maksudku.

Setiap hari tak ada lagi pertanyaan atau komenmtar apapun di antara kami. Jelasnya, kepada dua putriku aku mengatakan, pintu kamar jangan dikunci. Mana tau ada apa-apa, biar Harun abang mereka bisa cepat membantu. Kedua putriku malah meledekku. Katanya, biar Harun bisa netek, kapan dia dia mau.

"Hus… sudah… namanya juga sudah kebiasaan, jadi susah merobahnya," kataku dan mereka dapat menerimanya, walau seoprang putriku sudah kelas 3 SMP.

Harun juga tak pernah mengunci pintu kamarnya. Yang paling membuatku senang, dia sama sepertiku. Tidur hanya memakai kain sarung tanpa pakai celabna dalam. Jika aku membutuhkannya, aku gampang saja mengungkap kain sarungnya, kemudian mengulumn kemaluannya sampai tegak berdiri, Jika dia tak bangun juga setelah penisnya mengeras, aku yang menaiki tubuhnya.

Sebenyanya dalam usianya ke 39 tahun aku sadar kalau sudah menua. Tapi di sisi lain, kenapa justru pada usiaku seperti ini, nafsuku justru meledak-ledak. Apakah karena aku sangat percaya pada anakku sendiri, atau apakah karena aku sangat menyayanginya ataukah aku yang tak mampu membendung nafsuku yang berlebihan.

Sebaliknya Harun sendiri selalu saja tak pernah menolak, bila aku membutuhkannya. Pernah suatu kali, di kios kami, Karena sepi pembeli, Harun tertidur di lantai di bawah meja-meja yang kami buat. DImana di atas meja-meja itu, terbentang barang dagangan dan biasanya aku duduk di lantai menunggui pembeli. Tiba-tiba nafsuku membuncah dan kemaluanku cenat-cenun ingin disetubuhi. Kuraba penis anakku dan kuraba-raba sampai mengeras. Harun menurunkan celananya, sampai kontolnya keluar dari celana. Saat itu, aku melepaskan celana dalamku dan aku beruntung, karena memakai rok kembang.

Cepat kunaiki tubuh anakku dan menuntun kontolnya memasuki memekku. Setelah masuk, tiba-tiba pembeli datang membeli sabun mandi dan aku layani, sementara kontol Harun berada di dalam memekku. Kemudian aku harus melayani pembeli yang meminta kacang hijau dua kilogram. Aku terpaksa berdiri menimbangnya. Saat itu, aku merasa sangat tersiksa sekali dan aku melayaninya dengan cepat dan mengembalikan uangnya.
Setelah dia pergi cenut-cenut di memekku tak mampu kubendung dan aku kembali ke tempat semula dan menangkap kontol Harun dan menuntunnya ke dalam memekku.

Kutekan jauh kontol itu memasuki lubangku. Saat orang sepi cepat kuputar-putar pinggullku sembari melihat ke sekeliling, kemudian aku orgasme, sampai memekku demikian basahnya. Harun justru belum orgasme. Dia menahan tubuhku dan aku memberi peluang beberapa centi, hingga dia mampu menusuk-nusuk memekku dari bawah, sampoai akhirnya dia menarik tubuhku rapat ke bawah dan dia melepaskan spermanya.

Aku bangkit dan Harun memperbaiki celanaya, kemudian di pergi ke toilet umum, sedang aku melapnya pakai tissu. Setelah Harun kembali, baru aku ke toilet umum. Keadaan seperti biasa saja. Kami hanya saling melempar senyum puas saja. Senyuj yang tak mungkin bisa diketahui oleh orang lain maknanya.

* * *
Setelah sekian tahun kami lakukan, pada sabtu malam aku bertanya, apa tak ingin bermalam minggu seperti teman-teman? Harun balik bertanya, apakah dia boleh pergi? Kataku silahkan, asal jangan pulang larut malam. Harubn pun pergi dengan mengenderai sepeda motor bebek barunya. Aku gelisah. Tak tau apa yang kugelisahkan, begitu melihat jam sudah pukul 24.00. Aku terus menunggu Harun di depan televisi. Pukul 24. 15 aku mendengar sepeda motornya memasuki teras rumah dan aku cepat membuka pintu. Aku merah dalam hjatiku, karena Harun lama sekali baru pulang.

"Kenapa kami lama sekali pulangnya?"
"Cerita-cerita sama teman setelah pulang nonton film," jawabnya sekenanya.
"Kamu pasti bawa cewek ya?" kataku. Aku sangat cemburu sekali. Aku yakin dia sudah punya pacaran karean sudah setahun dia menjadi mahasiswa. Harun menatapku dengan tajam.
"Mana mungkin aku pacaran, Bu. Kan aku sudah punya pacar," katanya dingin. Akau semakin cemburu. Kutangkap dia dan bertanya siapa pacarnya. Kemarahanku membuat dia berbisik di telingaku.
"Kan ibu sendiri pacarku. Mana ada yang lain," katanya. Darahku langsung berubah dingin. Dia tersnyum manis meluluhkan hatiku.
"Apakah kamu serius, kalau aku ini pacarmu, bukan ibumu?" tanyaku melunak.
"Kedua-duanya. Pacarku dan ibuku juga. Mungkin sudah menjadi isteriku," jawanya tegas. Aku tersenyum dan memeluknya. Dia balas memelukku, menciumku, akhirnya kami ke kamarnya dan melakukan persetubuhan.
* * *
Setelah dilantik jadi sarjana beberapa tahun, kedua adik-adiknya pun sudah menikah. Sibungsu malah tak sempat kuliah. Begitu lulus uajian kelas tiga, dia langsung dilamar. Mereka berdua sudah diboyong oleh suaminya, bahkan kota kami berjarak ratusan kilometer. Aku sudah berusia 53 tahun. Harun tak menikah-menikah juga. Egoiskah aku. Suatu malam, aku bertanya padanya, apa tak punya rencana menikah? Katanya dia tidak akan menikah, karena dia yakin dia tidak akan menemui perempuan sebaik dan secantik aku serta sehebat aku. Aku terenyuh juga mendengarnya.

"Aku kan sudah tua. Apa kamu tidak ingin yang lebih muda, yang lebih kencang dan lebih segala-galanya," kataku. Harun marah besar. Aku berusaha menyadarkannya, agar dia realistis saja, kalayu semua tubuhku sudah tidak ketat lagi. Akhuirnya dia maragh lagi dan dia akan buktikan sesuatu yang mampu membuatnya betah, asal aku mau mengikutinya. Mana mungkin aku menolak keinginannya.

Haru mengajakku bersetubuh. Dia membawa baby oil. Sebelumnya kami sudah telanjang bulat dan aku sadar jkalau tubuhku, semuanya sudah kendur. Dia memintya kontolnya aku kulum sampai dia mengeras. Dia suruh aku menungging, seperti biasanya, dia menusuk memekku dari belakang. Yang terjadi bukan itu, dia melumuri kontolnya dan melumuri duburku dengan baby oil. Perlahan aku merasakan ujung kontolnhya menyentuh duburku, kemudian dia menekannya. Aku merasa sakit. Tapi aku harus menahannya, demi kebahagiaan Harun. Perlahan tapi pasti, kontolnya memasuki duburku. Perlahan dia menariknya, kemudian dia mensuknya kembali, demikian berulang-ulang.

Yang mulanya ada rasa sakit sedikit, lama-lama menjadi sebuah kenikmatan bagiku, terlebih saat dia menusuk-tarik kontolnya, dia metremas-remas kedua buah dadakku. Terkadang tangannya mempermainkan klentitku. Makin lama tusuk tariknya semakin cepat dan aku merasakan semakin nikmat, kemudian dia merintih dan aku juga berdesis. Kami sama-sama orgasme.

Mungkin tak ada yang opercaya, tapi aku juga tak ingin orang bisa percaya. Kini usiaku sudah 57 tahun, dan kami masih saja terus melakukannya dengan Harun. Terkadang aku kasihan padanya, karena dioa tidak menikah. Tapi terkadang aku mau marah dan mau membunuhnya, bisa dia terlalu dekat dengan perempuan mana saja, bahkan walau hanya aku tau dia bebricara basa basi saja. Tatapan mataku, diekathuinya kalau aku cemburu verat dan Harun pun menjaga dirinya.

Aku sudah tidak memakai syusuk KB lagi, karena aku sudah beberapa tahun mati haid. Tapi jangan dikira nafsuku tidak ada, malah sebaliknya, aku merasa nafsu seks ku biasa saja. Mungkin rasa cinta yang membuatku demikian dan orang selalu mengatakan aku seorang perempuan yang poenuh semangat hingga susah menjadi tua.