Senin, 16 Februari 2015

SETELAH PERANG

"Memang kadang dunia ini sepi dan kadang dunia ini ramai. Entah ramai
kebahagiaan ramai kejahatan atau sepi dengan kasih sayang."

Setelah perang dunia ke-3 Aku dan kakakku berkelana menuju Negara
matahari terbit. Sedangkan Negaraku sedang kacau balau. Ribuan jiwa
melayang di mana - mana. Perekonomian hancur. Peradaban manusia hampir
punah. Aku dan kakakku berjalan menuju Jepang hanya bermodal nekat. Aku
sudah mengalami banyak sekali kesedihan. Mulai dari ayah yang di bunuh
oleh orang tak di kenal, Ibuku yang melakukan bunuh diri, dan adikku
yang mati terkena peluru di kepalanya, saat aku, dia dan kakakku
berusaha kabur dari penyegrapan di rumah kami. Dan keluarga yang aku
miliki saat ini hanya seorang kakak yang begitu tegar. Dia menerima
segalanya. Memang kakakku tidak mempercayai agama, tetapi aku percaya
pada kakakku bahwa dia sedang tersesat.

Dua minggu setelah perang dunia ketiga, aku sampai di Negara gajah
putih. Disana semua orang murung, para pemerintah setempat dan beberapa
tenaga sukarela membantu menguburkan ribuan mayat. Aku dan kakakku
membantu negara itu. Dan saat malam hari aku dan kakakku melanjutkan
perjalanan. Aku mulai lelah dan aku meminta kakakku untuk istirahat
sejenak di sebuah rumah yang setengah hanjur. Aku dan kakakku
beristirahat di sana. Kakakku pamit ke aku untuk mencari makanan dan
minuman. Selang beberapa menit aku menemui kakakku sedang membawa
beberapa sepotong roti dan 2 buah botol air mineral. Aku dan kakakku
memakan dan meminumnya. Aku mulai tertidur dan kakakku juga sudah
terlelap saat itu.

Pagi - pagi sekali aku dan kakakku bangun dan melanjutkan perjalanan.
Saat di tengah perjalannan tepatnya di tengah - tengah hutan ada empat
orang tentara dari negara paman sam yang sedang melakukan hubungan
sexual. Aku dan kakakku begitu kaget, sehingga membuat mereka terkejut.
Namun bukannya malu, tentara itu malah tetap melanjutkannya. Tubuh
mereka begitu sexy dengan masih memakai baju tentara yang setengah
terbuka, dia memaju mundurkan tubuhnya. Kontolnya begitu besar. Aku
hanya melamun saja karena pemandangan indah yang belum aku lihat secara
langsung. Jujur aku memang seorang Gay namun aku belum pernah melihat
kejadian seperti itu secara live. Kontolku ngaceng berat, entah mengapa
kaki ini begitu susah di kontrol hinggga membuat aku menuju ke 4 tentara
itu.

Aku berlutut kepada seseorang tentara dan melumat kontolnya yang begitu
besar dan panjang. Aku Lumat kontolnya dengan liar, sehingga membuat dia
mengerang keenakan. Aku sudah tidak peduli lagi dengan kakakku. Saat aku
sedang lumat kontol itu, aku di tarik dengan kuat oleh seseorang. Aku
lihat ternyata adalah kakakku. Dia menyuruhku untuk cepat lari, namun
aku tolak dan aku melanjutkan melumat kontol tentara itu. Tidak tau
kenapa aku begitu hangat dari belakang. Aku sangat begitu nyaman sekali.
Karena terlalu nyaman aku melepas kontol tentara itu dari mulutku. Aku
terjatuh di dada seseorang yang ternyata adalah kakakku. Aku memandangi
wajahnya yang tampan, Bibirnya yang sexy, hidungnya yang mancung,
matanya yang begitu indah. Aku memejamkan mataku dan "Kisssss" ciuman
pertamaku. Kakakku mulai menjulurkan lidahnya ke dalam mulutku. Aku
sedot - sedot lidah kakakku dengan lembut, membuat sensasi tersendiri
dalam posisi seperti itu. Tangan kakakku mulai melepas kaosku dan
membuka celana jeans yang sudah kotor. Dia remas kontolku yang masih di
dalam CD, aku hanya menikmati saja dengan service kakakku ini. Aku
berbalik arah, karena aku sudah nafsu sejak melihat adegan sex para 4
tentara, aku langsung menuju selangkangannya dan membuka celananya
beserta CDnya. "Wow" kontolnya sama dengan para tentara amerika itu, aku
begitu takjub dengan kakakku ini. Yang usiannya baru 19 tahun sudah
memiliki kontol dengan panjang 22 cm dan diameter 3,5 cm. Aku jilat
ujung kontolnya, aku klik - klik lubang kencingnya. Karena gak tahan aku
emut kontolnya namun bibirku hanya berhenti di antara kepala kontolnya
dan batangnya. Aku jilati daerah itu membuat abangku ini teriak tidak
karuan. Aku sedot terus sampai aku merasakan precum kakakku keluar
dengan banyak.

Aku lepas emutan superku dan aku lepas seluruh celana jeansku. Aku
posisikan kontol abangku ini di lubangku yang masih perjaka. Aku coba
menuruninya namun masih belum berhasil. Karena aku kesel gak masuk -
masuk aku hentakan dengan keras "AHHHHHH" teriakk begitu kencang sampai
menggema di hutan ini. Para tentara amerika itu kaget dengan teriakanku
yang begitu tiba - tiba. Namun keadaan kembali normal, para tentara
amerika itu melanjutkan hubungan sexnya Cowok dengan badge namanya
bernama George di fuck oleh dua kontol besar di anusnya. dia begitu
menikmati kontol itu menggesek - gesek dinding anusnya. Karena tersisa
tentara satunya dia menuju ke aku dan kakakku. Dia menyondorkan
kontolnya ke dalam mulut kakakku. Aku juga sudah beradaptasi dengan
kontol yang berada dalam anusku ini. Aku mulai menggerakan bokongku ini.
Aku lihat kakakku begitu lahap menjilat dan melumat kontol tentara
Amerika itu. Aku gak mau kalau sama kakakku yang liar. Aku juga
mempercepat gerakanku. Saat di tengah - tengah aku menggerakan pantatku,
aku melihat tentara yang di lumat kontolnya oleh kakakku ekspresi
mukanya memerah dan matanya memejamkan dan dia menggigit bibir bawahnya.
Aku tau dengan tanda ekspresi muka itu. Kakakku gak mau meninggalkan
jejak sedikit pun oleh air mani dari tentara itu. "AHHH Fuck!!!!" aku
begitu kaget Karena George sedang orgasme dengan begitu kuat. Dan aku
melihat di anusnya ada lelehan peju yang amat banyak. Kakakku melihat
wajahku. Dia mendekatkan bibirnya ke wajahku, dia menjilati bibirku
layaknya sebuah es krim. Aku menikmatinya. Aku buka mulutku dan aku
sedot kuat - kuat lidah kakakku. Dia begitu menikmatinya, begitu juga
dengan aku. Tangan kakakku menuju ke anusku. Ternyata dia berusaha
memasukan jari - jemarinya kedalam anusku yang penuh dengan kontolnya.
Aku begitu kaget. Segera aku mengetatkan otot - otot yang berada di
anusku. "CROOOTTT" Aku menumpahkan pejuhku ke perut kakakku yang six
pack. Dan aku juga merasa Anusku hangat dan basah. Aku begitu capek
hingga kita semua tertidur lelap.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar