Senin, 08 Desember 2014

Gelinjang Gay

Sebagaimana hampir setiap malam minggu, suasana tempat kosku malam itu
terasa sepi dan sunyi. Beberapa teman-teman kosku memang punya pacar
sehingga hampir setiap malam panjang mereka lewatkan untuk memadu cinta
dengan ceweknya masing-masing. Sementara mereka yang tidak punya pacar,
biasanya pergi dengan teman-temannya untuk bersantai di tempat hiburan
malam atau check-in di hotel-hotel murahan dengan teman kencan mereka
sekedar untuk melepas syahwat.Waktu masih punya cewek, akupun biasa
melewatkan malam panjang untuk memadu cinta atau mendulang nikmat
syahwat dengan pacarku di tempat kosnya. Namun sejak dua bulan lalu, aku
tidak lagi wajib mengencani cewekku karena sudah putus hubungan. Untuk
mengisi akhir pekanku setelah putus hubungan dengan cewekku, biasanya
aku bergabung dengan teman-temanku bertripingria di disco-disco yang
bertebaran di ibu-kota. Tak jarang pulang disco aku membawa teman
sesyahwat untuk memadu nikmat bersejenis. Aku memang cowok bisex yang
begitu bernafsu pada tubuh-tubuh mulus lawan jenisku, tapi aku juga
terangsang pada tubuh-tubuh jantan yang bergerinjal otot. Bagiku cewek
dan cowok sama asyiknya untuk dikencani dan sama nikmatnya untuk
digumuli. Kadang aku heran pada diriku sendiri yang mudah tergiur pada
tubuh lelaki ganteng yang atletis, bugar, berotot dan mulus, padahal aku
sendiri memiliki fisik yang cukup istimewa. Mungkin saja karena
kegilaanku pada olah kebugaran tubuh serta aktifitas yang bersifat
jantan dan menantang sehingga aku sering memperhatikan cowok-cowok yang
berpenampilan jantan dan bugar yang lambat laun membuatku terangsang
pada hal-hal yang bersifat keperkasaan. Hanya saja aku lebih suka pada
tubuh-tubuh jantan yang mulus daripada yang berbulu karena aku dapat
langsung menikmati sentuhan pada gerijal otot-otot kelelakiannya saat
bergumulan.Malam itu aku memang belum merencanakan pergi kemana-mana
karena aku ingin memutar video gay yang baru kudapat dua hari hari.
Hari-hari sebelumnya suasana kos memang tidak memungkinkan bagiku untuk
memutar VCD gay tersebut karena teman-teman kosku ngobrol bahkan sampai
tidur di kamarku. Aku memang sangat merahasiakan orientasi seksku yang
ganda ini dan tak seorangpun teman kos atau teman gaulku yang mengetahui
selera syahwatku pada sesama jenis.Cover VCD gay yang baru kudapat itu
memang menarik, menampilakan sepasang lelaki muda yang tampan, bugar dan
menggemaskan dengan mesranya berpelukan dalam keadaan bugil, sehingga
aku begitu penasaran, terlebih kesempatan untuk memutar selalu tertunda
yang membuatku semakin bernafsu memutarnya. Maka ketika suasana tempat
kos kurasakan sepi dan cukup aman untuk memutar VCD gay, kuputuskan
malam minggu itu untuk tidak keluar rumah.Waktu menunjukkan tepat pukul
20.00 ketika aku mulai memutar VCD yang membuatku penasaran itu. Sejak
awal cerita film porno itu memang sudah sangat menarik, menceri-takan
sepasang cowok muda bersahabat yang saling jatuh cinta, dalam casting
yang artistik dan romantis. Yang menarik dari VCD itu karena diperankan
oleh cowok-cowok latin yang ganteng, keren dan bugar. Tak heran aku
begitu menghayati tontonan yang indah itu, sehingga ketika tiba pada
adegan percumbuan, tanpa kusadari diriku mulai terhanyut dalam suasana
romantis dan menggairahkan. Aku mulai terangsang, urat kontolku mendesir
dan batang kontolku berdenyut melihat kedua pemuda ganteng yang cool,
sexy dan menggemaskan itu saling berpelukan, berciuman, bergumulan,
menggerayang dan melucuti tubuh masing-masing hingga bugil. Bentuk dan
liku-liku tubuh kedua pejantan Itali yang segar, bugar dan berhiaskan
otot-otot kejantanan. Kontol kedua cowok jantan itu yang besar, panjang
dan keras itu benar-benar menggoda syahwat kelelakianku. Berahiku
semakin bergolak ketika kedua cowok keren itu saling merangsang tubuh
jantan lawan mainnya dengan remasan, ciuman dan lumatan. Darah
kelelakianku semakin mendidih ketika menyaksikan adegan kedua bule itali
itu saling mengulum dan mengisep kontol lawan mainnya yang nampak sudah
ngaceng besar dan keras sekali. Aku mulai merangsang diriku sendiri
dengan memilit-milit puting susuku serta merogoh dan meremas-remas
bongkahan kontolku ketika aku sudah tak dapat mengendalikan berahiku.
Tubuhku sudah demikian gerah dan berkeringat ketika adegan pergumulan
semakin hot dan salah satu pejantan itu memasukkan batang kontolnya yang
sudah demikian tegang ke liang kenikmatan pasangan ngentotnya lalu
menggenjotnya dengan perkasa. Desah nafas berat dan hentakan erotis
kedua pejantan berjinah itu membuat nafsuku semakin memuncak dan
kontolku terasa makin berdesir mengeras dan membesar. Tubuhku sudah
nyaris bugil dan berkeringat saat tanganku mulai mengocok batang
kontolku dan meramas-remas kantung biji peler yang bergundal-gandul di
selangkanganku. Kulihat bonggol kepala kontolku sudah demikian besar,
bulat dan merah mengkilat, sementara urat-urat darah sepanjang batang
kontolku nampak bergerijal menonjol. Rasa nikmat menjalar dan menyebar
ke sekujur tubuhku yang sudah nyaris bugil akibat rangsangan yang
kulakukan sendiri pada batang kontolku serta organ-organ kejantananku
yang lain di sekitar selangkangan dan dadaku. Aku sedang berada pada
kondisi nikmat stadium tinggi dengan onaniku ketika tiba-tiba seseorang
mengetuk pintu kamarku sambil memanggil namaku."Don...Don." suara itu
memanggil namaku Donny sambil mengetuk pintu kamarku."Shit!!" dumalku
dalam hati ketika merasa keasyikanku beronani terganggu."Sbentar!"
jawabku sambil menghentikan film dan memakai kembali pakaianku."Oh elo
Man, kirain siapa. Gue pikir lo pergi" sapaku ketika kubuka pintu
kamarku dan kudapati Arman anak kos sebelah kamarku berdiri di
depannya."Lagi ngapain lo? Sepi-sepi aja" sapanya sambil masuk ke
kamarku."Ngak ngapa-ngapain, tiduran aja" jawabku."Tumben lo malam
minggu jomblo, ngak jalan?" lanjutnya nyelutuk sambil duduk di atas
karpet dan bersender pada bantal besar."Lagi males. Nah, lo sendiri ngak
ngapel?" timpalku sambil duduk di sampingnya."Emang siapa yang gue mau
apelin? Gue ngapelin lo aja deh" candanya sambil tersenyum. Mungkin
karena aku seorang bisex yang tertarik padanya, ucapannya itu cukup
membuatku bungah walaupun aku tetap menganggapnya sebagai candaan."Si
Reny lo kemanain? Putus nih?" sindirku."Lo pikir, dia cewek gue? Ah lo
kurang sepi gaul banget, sampe temen sebelah aja ngak tau skandalnya.
Untuk sekecret dua kecret sih oke, tapi untuk jadi pacar, entar dulu
deh" jelas Arman sedikit sombong."Gile lo, cewek secakep doi masih juga
lo jadiin barang maenan. Dasar lo playboy cap kucing!" celetukku
sengit."Eh lo abis ngapain sih, keringatan gitu" tanyanya sambil
mengamati wajahku yang membuatku kaget menyadari penampilanku yang
memang belum normal sesudah me-ngalami horny stadium tinggi."Tiduran,
gerah lah ya" jawabku singkat dan ragu-ragu."Boong lo! Abis nonton BF
ya? Tuh video player lo masih nyala, layar teve kosong dan … kontol lo
nongol gini … ngaceng lo ya!" sempal Arman sambil meremas selangkanganku
dimana kontolku masih belum reda ngacengnya.Aku benar-benar kaget dengan
remasannya pada selangkanganku dan malu karena dia mendapati kontolku
masih dalam keadaan keras. Namun dibalik itu, aku malah terangsang
dengan remasannya pada kontolku. Betapa tidak, aku baru saja mengalami
horny akibat adegan sex di VCD yang kutonton, tiba-tiba kontolku diremas
oleh cowok ganteng yang selama ini membuatku kesemsem dan sering menjadi
inspirasi sensualku saatku beronani. "Ah lo ada-ada aja" kataku salah
tingkah. Ada rasa kaku saat mengungkapkan kalimat tersebut karena aku
merasa malu ketahuan melakukan perbuatan yang sesungguhnya
memalukan."Ala, ga usah muna deh. Nonton BF aja kok malu sampe muka lo
merah gitu. Biasa-biasa aja deh, gue juga sering nonton gituan. Pasang
lagi donk, gue udah lama ngak nonton BF nih." pintanya."Jelek filmnya
Man" jelasku meyakinkan untuk menampik keinginannya. Tentu saja aku
tidak ingin dia mengetahui bahwa film yang baru kupasang dan membuat
kontolku ngaceng adalah BF gay."Jelek? Buktinya lo ngaceng gitu. Udah..
pasang donk, biarin jelek juga" "Beneran jelek Man, mainnya jorok dan
kasar. Lo pasti jijik liatnya" kucoba untuk meyakinkannya."Biarin jelek
juga, gue suka kok yang lo bilang jijk. Ayo donk" "Nggak ah, rekamannya
jelek Man, ngerusak player. Kalo lo ada BF lain pasang disini aja."
kilahku lebih lanjut."Gak ada. Gue ngak punya BF yang kayak gitu, paling
yang biasa-biasa. Bosen donk" jawabnya. Aku tak mengerti apa yang dia
maksud dengan "BF yang kayak gitu" dan aku mulai panik dengan ucapannya
yang nampak mengarah seakan dia mengetahui jenis BF yang barusan
kupasang.Beberapa saat aku dan dia terdiam tak bicara sepatahpun sebelum
akhirnya aku dikejutkan dengan ucapan Arman yang membuatku semakin
kaget."Kalo lo gitu … kita praktek langsung aja Don" kata Arman dengan
suara lembut dan setengah berbisik sambil meremas tanganku. Ucapan Arman
benar-benar membuatku bingung apa maksudnya. Ada tersirat harapan dalam
benahku bahwa apa yang diucapkan Arman benar-benar merupakan ajakan
untuk bercinta. Apalagi diucapkan dengan lembut dan mesra disertai
pegangan tangan yang hangat dan meluluhkan kelelakianku. Tapi aku tak
seberani itu untuk menyimpul-kan ucapannya dan tak ingin terjebak dalam
permainan kalimatnya. Jangan-jangan dia sedang becanda atau bahkan
menjebak. Tapi untuk menepisnya akupun tak kuasa melakukannya karena aku
tak ingin kehilangan kesempatan itu bila saja ternyata ucapan-nya itu
benar-benar ungkapan keinginannya. Arman memang sudah menarik
perhatianku sejak pertama kali dia indekos di tempatku. Wajahnya
ganteng, tubuhnya atletis, bugar dan sexy, penampilannya cool, keren dan
jantan, pembawaannya hangat, energik dan menyenangkan. Tak heran kalau
banyak teman-teman cewekku yang kesemsem padanya dan memanfaatkan waktu
berkunjung ke tempatku untuk ngeceng Arman. Bagiku Arman merupakan cowok
yang sensual dan sexy. Aku sering mencuri-curi pandang saat ngobrol atau
berhadapan langsung dengannya. Hatiku selalu berbunga-bunga setiap dia
menatapku dan aku begitu menikmati setiap senyum manisnya yang kurasakan
begitu menggoda kelelakianku. Akupun tak dapat menghindarkan diri untuk
tidak terangsang saat tubuhku bersentuhan dengan tubuhnya yang hangat.
Tak heran kalau sosok wajah dan tubuhnya sering mengisi ruang hayalku
saat beronani, bahkan saat aku bersetubuh dengan cewekku. Pinggang dan
buah pantatnya yang padat merupakan bagian tubuh Arman yang paling sexy
dan sering menyusup dalam ecstasy sexualku.Aku benar-benar tak dapat
berucap sepatah katapun untuk menanggapi kalimat yang diucapkan Arman.
Akupun tak mampu menatap wajahnya ketika tiba-tiba saja wajahnya sudah
demikian dekat dengan wajahku. Yang kurasakan hanyalah debaran jantungku
yang semakin cepat berpacu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar