Minggu, 31 Agustus 2014

Keperjakaanku Habis Oleh Bapaku ( Gay Story )

Aku jalani kehidupan ku ini seperti anak SMA pada umunya, sibuk karena
persiapan untuk ujian akhir, hampir setiap malam aku belajar setelah
selesai makam malam bersama keluargaku di rumah. Deni namaku, selain
belajar dan sekolah aku pun sempat membuat usaha kecil - kecilan untuk
membantu orang tuaku membayar uang sekolah, walau tidak lama aku
menjalaninya. Ya benar bapaku sudah tidak bekerja semenjak masa PHK tahun
lalu, dalam keadaan sulit itu bapak tidak pernah mengeluh dan tetap
bersuaha memberi yang terbaik untuk kami sekeluarga.

Walau bapak hanya lulusan SMA tapi cita-cita dan keinginanya untuk
menguliahkan ku sangatlah besar, semua bapak usahakan demi kelanjutanku di
jenjang sekolah, akupun tau kerja keras bapak selama ini kepada diriku,
dengan memberikan hasil yang memuaskan setiap pembagian rapot dan bersikap
baik di sekolah serta di rumah, itu semua aku lakukan untuk membuat hati
bapak senang dan bangga memiliki buah hatinya yang diharpkan bisa menjadi
suskse kedepanya, tak berbeda dengan ibuku, beliau sangat berjasa dalam
hidupku.

Ayahku berumur 48 tahun sementara ibuku berumur 45 tahun, mereka menikah
tua entah karena apa atau alasan tertentu, akupun tidak pernah meilhat
adik atau kakaku sampai aku menulis cerita ini. Benar aku anak satu-
satunya dari pernikahan mereka walau semenjak kecil sampai sekarang aku di
manjakan, aku berusaha tetap tidak menjadikan itu sebagai alasan utuk
mendapatkan apapun dari kedua orang tuaku. Semenjak aku di bangku sekolah
dasar, diriku merasa ada yang berbeda, ketertarikan ku tidak hanya kepada
lawan jenis, tetapi sesama jenis pun sempat ada dan aku rasakan. Berawal
dari aku menyukai sampai ada perasaan aku menyayanginya, aku membantah
diriku bahwa diriku menyukai sesama jenis, tapi betapa kuatnya rasa birahi
ini terutama melihat pria dewasa atau umuran tua yang aku lihat disekitar
tidak dapat aku pungkiri.

Walau aku tetap menjaga dan merahasikan ini dari semua, napsu ini kadang
tidak bisa di bendung, nyatanya saat bapaku sedang berada dekat di sisiku,
karena bapa sering menggunakan celana pendek, tidak jarang aku suka
mencuri curi pandang untuk melihat kontolnya dan buah zakar yang menjendol
dan menjiblak di celana bapaku. Jujur badan bapaku gempal seperti badan
pria tua lainya sehat dan sedikit berlemak, bulu bulu tipis di tangan kaki
dan dadanya sempat membuatku sangat penasaran dan birahi, tidak hanya itu
saat ada kesempatan bapakku mengangkat kedua tanganya napsukupun langsung
naik ketika melihat jelas ketiak bapa yang berbulu hitam itu, tidak hanya
pernah tapi sering aku membayangkan aku dapat bersama bapaku untuk saling
menikmati tubuh kita di dalam kamar berdua.

Mencoba untuk mengintip bapa di kamar mandi dan berpura-pura mengambil
barang di kamar bapa saat bapa mengganti pakaian adalah saat dimana
kesemptan baik untuk ku, memang aku aga nekad untuk melakukan seusatu,
walau aku tetap menjaga situasi dan melihat kondisi, kejadian itu sangat
membuat diriku puas, tapi perasaan ini terus menggebu-gebu, memaksa untuk
melakukan yang lebih sampai aku bisa merasakan dan mendapatkan apa yang
aku mau, kontol hitam milik bapaku ini sangatlah istimewah bagiku, dengan
bulu kemaluan yang tipis berwarna hitam pekat serta buah zakar yang besar
dalam keadaan lemaspun aku melihat begitu besarnya dan kuatnya batang
kontol milik bapaku ini, entah kapan aku dapat melihat kontol bapaku dalam
keadaan tegang dan dapat kunikmati.

Sampai suatu hari, ibuku kembali ke kampung karena nenek / ibu dari ibuku
sedang jatuh sakit, semnetara aku sibuk dengan sekolahku dan bapa menjaga
rumah, akhinya ibu pergi sendiri dan berencana untuk tinggal beberapa hari
di sana. Entah dari mana pikiran ku saat itu, saat pulang kerumah dari
sekolah, siang itu aku segera masuk ke kamar dan berganti pakaian, berniat
untuk pergi kedapur, aku melihat bapa sedang santai membaca koran di ruang
tamu, akupun segera menghampiri dan menawarkan pijat kepadanya. Hujanpun
mulai turun dari mendung tadi saat aku masih di sekolah. Tanpa menolaknya
bapaku menerima ajakan itu, karena aku sering memijat bapa ketika ada
waktu luang.

Saat bapaku rebahan dan aku siap untuk memijit, napsu birahi ku seakan
memuncak dan memberikan ide-ide gila untuk aku lakukan, seperti biasa aku
pijat dari kedua kakinya dengan mengoleskan minyak, akupun tidak kuasa
untuk menikmati setiap bagian-bagian tubuh bapaku sendiri, urat-urat
dikaki dan pahanya sangat aku nikmati, dalam keadaan kontolku tegang dan
napsu birahi ini terus naik, aku sarankan bapa untuk membuka bajunya dan
celenanya sampai dia hanya menggunakan kolor berawarna putih, bapaku
melakukan itu semua mungkin karena tidak ada persaan atau pikiran negatif
kepadaku, sementara aku sedang berusaha untuk bagaimana membuat bapaku
bisa aku nikmati seutuhnya.

Terbawa oleh permbicaraan santai kita berdua, bapakupun sangat menikmati
pijatan dari tanganku ini, dia tidak merasa canggung atau risi dari awalku
memijat kaki paha dan pantatnya, betapa puasnya aku saat dimana aku terus
menerus memijat dan menikmati badan bapaku sendiri, dalam selingan
selingan pijat itu aku sempatkan untuk memaikan jari di sela sela pantat
dan pahanya, sungguh bagus sekali badan badapku ini di pikiranku,
sampailah akhirnya aku memijat tanganya, kepalan tangan yang kuat dan otot
yang sedikit berlemak semakin membuat diriku tidak karuan, apalagi saat
dimana aku bisa memijat ketiak dan menyentuh bulu bulunya, aroma yang
keluar dari ketiaknya sungguh benar benar jantan dan membuat diriku ingin
menjilati dengan lidah ku yang sudah tidak kuat menahan lagi, sayang
sekali jika aku menyelesaikan sampai disini pijatanku.

Inilah puncak dari apa yang aku inginkan kepada bapaku, karena situasi
sangat mendukung dan hujan belum reda, aku pun segera memijat bagian dada
dari bapaku, tanpa ada reaksi apapun aku terus memijat dari dada perut
sambil sesekali aku memaikan jariku kembali di puting bapaku, tidak hanya
satu, dua puting bapaku secara bersamaan aku mainkan dengan jariku ini,
aku menikmati setiap puteran-puteran kedua jariku ini, dari keadaan puting
masuk kedalam hingga keadaan puting bapaku sekarang yang telah terbangun
dan keluar, sungguh puas diriku bisa melakukan ini lagi kepada bapaku, aku
lihat bagian perut dan pusarnya, semakin membuat birahiku menjadi sangat
besar. Bulu tipis yang menuju ke dalam kontolnya sangat ingin sekali aku
jilani dengan lidahku ini.



Dengan hati yang berdebar dan napsu ini sudah sangat besar, akhinya aku
memberanikan diri untuk memijat dan mengelus bulu itu, takut akan keadaan
berubah, akupun segera menghentikan dan melepaskan itu semua dari
tanganku, tapi apa yang aku lihat sangatlah berbeda, reaksi seakan bapaku
tidak melarang membuatku semakin berani untuk menyentuh batang kontolnya
dengan perlahan, aku elus dan mainkan kontol itu dari luar celana dalamnya
tetap bapa tidak memberikan reaksi yang membuat aku untuk menghentikan
perbuatanku itu, hingga akhirnya aku masukan jari tanganku semua dan
memegang penuh batang dan kepala kontol milik bapaku. Seakan mendapatkan
ijin, lalu kubuka semua celana dalam bapaku, ternyata benar kontol yang
aku impikan selama ini bisa aku nikmati jelas dengan mataku tanpa ada
halangan apapun, kulihat bapa hanya terseyum tipis di bibirnya, akupun
segera melahap semua kontol dan batangnya kedalam mulutku, aku hisap dan
aku jilat tanpa ada satu bagianpun yang terleawatkan.

Segera aku membuka semua pakaianku hingga kami berdua telanjang di kamar
itu, bapakupun segera memeluk ku dan mencim mulutku yang sudah basah oleh
liur bekas menghisap batang miliknya, kamipun saling memaikan dada dan
puting secara bergantian, kontolku yang sudah tegangpun segela di kocok
oleh bapaku, aku meminta untuk melakukan saling oral kepada bapaku, tanpa
membuat waktu posisi 69 pun kami lakukan, aku hisap habis kontol bapaku
ini, dengan ku gerakan kepala maju dan mundur akupun memeluk erat kedua
kakinya, sama dengan apa yang aku lakukan, bapakupun melakukan hal yang
sama kepada kontolku, dari bau has kontol dan bulu bulu di sekitarnya aku
sangat menikmati dan terus aku laukan. sedikit kurasakan bahwa ada cairan
yang keluar dari kontol bapaku, walau sedikit menjijikan tapi itu habis
aku telan sambil terus menggerakan kepala ku maju dan mundur. Aku merasa
penantianku selam ini akhinya bisa terbayar oleh apa yang sedang aku
lakukan sekarang, benar rasa kontol orang dewasa dan hisapanya sangat lah
membuat aku tidak berdaya. Lidah liar bapaku seakan terus menjilati batang
dan buah zakarku sambil sesekali memasukan jarinya ke dalam lubang
pantatku, tidak ada pikiran apapun saat itu hanya menikmati dan saling
dinikmati saja yang ada. Hanya sebagian dari batang bapaku yang aku bisa
telan dan masuk ke dalam mulutku ini, sementara milikku semuanya bisa
dilahap oleh bapaku, takhanya itu, bapakupun menjilati kedua buah zakarku
dan menuju ke lubang patatku yang sudah kembang kempis dari tadi.

Aku tau walaupun bapaku seperti ini, beliau tetap pria yang menykai
lubang, hingga akhinya aku mengerti dan berinisiatip untuk memanjakan
kontolnya dengan memberikan lubang pantat perawanku kepada bapaku, jujur
saja samapai saat ini, hanya bapaku lah yang pernah menikmati tubuhku
seutuhnya, segera aku mengambil lotion di meja rias ibuku, akupun langsung
mengolesi semua bantang kontol bapaku yang sudah sangat tegang dan merah
yang sebelunya aku terus isap sampai masuk kedalam kerongkonganku. Bersiap
bapa untuk menyodomiku, akupun dengan sangat takut dan napsu memberikan
pantat itu kepadanyam, perlahan sakit yang sangat sekali aku rasakan,
tetapi bapa sangatlah lihai sepertinya, hingga tidak lama aku merasakan
bahwa kontol bapaku sudah masuk sepenuhnya kedalam duburku ini.

Benar-benar pertama kali aku melakuakan ini semua, berpikir sejenak apa
inikah rasanya menjadi bot/anal saat kita melakuakan hubungan sesama jenis
(PRIA), tapi apa mau dikata, bapaku sudah memaju mundukan badanya sambil
terus menggesekan kontolnya yang kuat dan besar itu di dalam lubang
duburku. Betapa perih dan sakitnya aku tetap tahan demi memuaskan diriku
dan kontol bapaku, karena tau akan anaknya kesakitan bapaku segera
memelukku dan menciumi bibirku untuk membuat aku tetap menikmati
permainanya.Ternyata benar, aku sangat menikmati dan sangat sangat puas
dibuat oleh bapaku sendiri, selepas bapaku mencium leher dan menjilati
putingku, diapun segera mengocok kontolku dengan tanganya, sementara
tangan satunya di berikan kedalam mulutku yang terus dari tadi mendesah
keenakan, sepeti memberi isyarat bahwa tak lama lagi pejunya akan keluar,
aku pun segera merentangkan kaki dan membuat peju di dalam kontolku siap
untuk keluar.

Akhirnya dengan perlahan bapaku menarik kontolnya dari lubang duburku,
walau aku masih merasa ingin di gesek oleh kontol bapaku, dengan keadaan
keringat dingin dan saling penuh napsu birahi akupun segera menahan
pantatnya dengan kedua tanganku, aku meminta beliau untuk mengeluarkan
pejunya semuanya di dalam lubang pantatku, segera bapaku merunduk dan
memelukku erat, saat lidah dan mulutku habis di hisap oleh bapaku, aku
rasakan ada yang mengalir deras di dalam lubang pantatku ini, rasanya
begitu luar biasa, seiring dengan desahan keras yang keluar dari mulut
bapaku, aku pun segera memeluk erat kembali badanya yang basah karena
kerikat kita berdua.



Dengan napas yang terpatah-patah, bapaku tetap memeluk dan menciumi
tanganku, masih dalam keadaan kontol di dalam duburku, bapakupun segera
mengocok kontolku untuk mengeluarkan peju nya di perutku, tak lama dari
itu, sama seperti apa yang baru bapaku lakukan, akhinya pejuku keluar dan
muncrat membasahi semua perut dan dadaku, aku rasakan betapa nikmatnya
saat itu, kontolku yang tegang dan basah itu masih tetap di kocok oleh
tangan bapaku, tidak kuasa aku karena masih menikmati keadaan ini, akhinya
bapaku menarik semua kontolnya dari duburku, seiring kita dalam keadaan
berpelukan dan saling memainkan lidah satu sama lain.

Kejadian ini hampir aku lakukan sampai dimana ibuku kembali kerumah dan
melakukan aktifitas seperti biasa, walau bapaku tidak pernah meminta dan
menwarkan akan hal itu, aku pun sendiri tetap menjaga napsu birahiku yang
kadang keluar dengan sendirinya, semua itu aku dasari karena aku malu dan
takut akan ibuku mengetahui apa yang terjadi saat minggu lalu.

Akhinya akupun bisa menjadi orang yang dapat membalas semua jasa dari
kedua orang tuaku, tidak hanya dengan perilaku, semua hasil keringatku
bekerja aku berikan kepada orang tuaku untuk kehidupan sehari-hari di
rumah, Aku sendiri berpisah rumah karena kerjaan yang membawaku sampai
kelain kota, walau napsu terus ingin melakuakn hubungan, tapi tetap
tekadku bulat bahwa aku tidak akan memberikan dan memberanikan melalukan
selain dengan bapaku sendiri, walaupun aku sadar ini semua merupakan
larangan dalam kehidupan, tapi ... sudahlah semoga apa yang aku alami ini
semua hanya diriku yang menjalani dan merupan cerita dari bagian hidupku.

--
Using Opera's mail client: http://www.opera.com/mail/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar