Jumat, 22 Maret 2013

Gaysex dengan teman kuliah

Saat ini aku sedang duduk di bangku kuliah, jurusan Ilmu Komunikasi
Fakultas FISIP di salah satu PTS di Malang. Aku mulai menyadari bahwa
aku ini seorang gay sejak aku pindah ke kota Malang ini. Tapi aku selalu
berusaha untuk ngebuktiin kepada orang lain dan juga selalu bilang
kepada diriku sendiri bahwa aku ini bukan sejelek seperti yang
masyarakat kira. Meski aku nggak berani untuk mengatakan kepada orang
lain bahwa aku ini gay, soalnya aku takut dan nggak berani mengahadapi
orang-orang yang tahu bahwa aku ini gay.

Aku takut kalau mereka bakal ngejauhin aku dan nganggap aku ini seperti
virus yang harus dijauhin dan ditinggalin, atau dianggap sebagai aib.
Itulah alasan kenapa aku ini jadi sedih dan kesepian soalnya aku nggak
tahu harus lari kemana dan cerita ke siapa soal masalah yang aku hadapi
ini. Tapi aku berharap suatu ketika aku bisa ngedapetin seorang
laki-laki yang dapat bersikap sebagai gentleman yang bisa mencintai aku
dan mengasihi aku apa adanya.

Farhat adalah seorang cowok yang cukup populer di kampus dan juga
kebetulan sekelas denganku. Pertama kali aku ngelihat dia, aku langsung
beranggapan kalo dia itu orangnya cool tapi mungkin juga agak-agak
sombong, aku nggak begitu yakin soal itu, tapi one thing for sure… I
really want him to be my best-friend, itulah yang aku inginkan sejak dulu.
Banyak sekali cewek di kampusku yang suka sama Farhat, soalnya selain
orangnya supel dan gampang banget bergaul serta berbaur sama orang lain,
Farhat juga adalah cowok yang suka banget sama yang namanya olah raga
terutama basket. Sering kali di kampus diadain kompetisi bola basket dan
terus terang aja pas waktu dia maen banyak banget cewek-cewek yang bisa
dibilang crazy banget ama dia. Dan tentu saja aku juga setuju ama
cewek-cewek itu. Menurutku, Farhat keliatan begitu macho dan sexy
apalagi pas lagi keringetan, seakan-akan badannya yang atletis itu
menjadi mengkilap dan menggiurkan dibasahi keringatnya itu.

Tiap malam, aku nggak pernah kelupaan untuk selalu membayangkan Farhat
itu menjadi cowokku, cowok yang aku idam-idamkan selama ini. Aku
ngebayangin kami berduaan aja di bawah sinar bulan di malam yang kelam
dan agak-agak dingin, lalu kami saling berpelukan untuk menghangatkan
badan… my arms around him and his arms around me… and then we kiss
pasionately… and end up in bed together making a great and unforgetable
love. Tapi kemudian aku terbangun dari impianku itu dan sadar kalo itu
semua adalah khayalan semata dan nggak mungkin terjadi pada diriku. Aku
menangisi diriku dan bertanya-tanya kenapa love is so unfair???

Malam itu kebetulan Farhat sedang maen ke kost-an ku yang kebetulan
terletak nggak jauh dari kampus. Kita cerita banyak dan bisa dibilang
curhat, soalnya as time goes by, aku dan Farhat sekarang ini bisa
dibilang best-friend, kita sering banget cerita-cerita dan curhat satu
sama lainnya. Dan malam itu, aku rasa aku harus ceritain my deepest
secret to him, aku harus bilang kalo aku ini seorang gay dan suka banget
sama dia. Jadi, malam itu… setelah aku kumpulin segala kekuatanku
akhirnya aku bilang ama Farhat,

"Farhat, bisa nggak kamu jaga rahasia??? Soalnya ada sesuatu yang bisa
dibilang rahasia banget yang kayaknya harus aku ceritain ke
kamu…",kataku pelan-pelan tanpa berani menatap wajahnya. "Emangnya ada
apa sih Jo (panggilan Farhat untukku, biasanya Jonathan)??? Kok pake
rahasia-rahasiaan segala sich??? Bukannya selama ini kita udah sering
banget cerita-cerita???", tanyanya penuh kebingungan.

"Tapi kalo yang satu ini beda Farhat dari yang laen-laen, dan aku harus
yakin kalo kamu nggak bakalan ceritain hal ini ke orang laen apalagi
karena kamu udah aku anggap sebagai temen baek aku, so… please… could
you promise me not to tell anyone about what I'm gonna say here???"
tanyaku penuh kecemasan.

"OK, dech… aku janji. Emangnya ada apaan sich???", tanya Farhat tambah
bingung lagi.

"Gini Farhat,… (aku sempet terdiam sesaat lalu kulanjutin lagi) aku rasa
aku ini gay!!!", jelasku kepada Farhat sambil menunduk tapi berusaha
menatap mukanya soalnya aku pengen tahu gimana reaksinya pas aku bilang
hal itu sama dia. "Gay??? Maksud kamu, kamu itu homo???" tanya Farhat
dengan nada yang penuh kekagetan. "Iya, dan selama ini aku berusaha
untuk berbohong ama diri aku sendiri dan juga orang laen, soalnya aku
nggak mau kalo orang laen itu tahu kalo aku itu gay, aku takut kalo
mereka bakalan ngejauhin aku dan cerita ke orang-orang lain soal aku",
kataku. "Tapi kayaknya aku nggak bisa simpen nih rahasia lebih lama
lagi, dan apalagi aku suka banget ama kamu," lanjutku lagi penuh
kecemasan. "Kamu suka sama aku???" tanya Farhat. "Iya Farhat, aku selalu
berharap kalo kamu itu bakal suka balik ama aku dan mau jadi cowok aku
soalnya aku rasa kamu cowok yang paling gentle yang aku suka", lanjutku
lagi. "Please, jangan benci aku yach… mungkin kamu jadi ngerasa jijik
ama aku tapi aku mohon jangan benci aku dan tinggalin aku atau nggak mau
temenan lagi ama aku, soalnya kamu satu-satunya orang yang care ama aku
dan aku nggak mau kehilangan kamu, at least we still can be friends even
though be lovers is out of the question", jelasku ama Farhat sambil
memegang tangannya soalnya aku takut sekali kehilangan dia.

"Jo… aku nggak bakalan ninggalin kamu dan aku betul-betul salut ama kamu
soalnya kamu udah mau cerita sesuatu yang rahasia banget ama aku dan aku
nggak bakalan ngecewain kamu. Terus terang saja aku juga punya feeling
ama kamu. Aku juga ngerasa kalo aku ini gay, dan sejak pertama aku kenal
ama kamu, aku semakin pengen jadian ama kamu, Jo… soalnya kamu itu
orangnya pengertian, dan baek ama aku. I think I like you and fall in
love with you", penjelasannya kepadaku yang sempet bikin aku shock dan
bisu entah pengen ngomong apa, aku cuma bisa bilang "Bener Farhat, kamu
juga suka ama aku… oh, gosh… aku nggak tahu harus ngomong apaan lagi???
I love you too, Farhat".

Lalu kami saling berpelukan dan akhirnya berciuman, that was my very
first kiss with a man that I have loved so much.

Kami berciuman lamaaa sekali, dan aku bener-bener enjoy saat-saat itu.
Aku menciumi bibirnya yang lembut, memasukkan lidahku ke mulutnya,
demikian juga halnya dengan Farhat. Lalu Farhat membaringkan aku di
tempat tidurku sambil terus menciumiku, aku memeluknya dengan erat dan
mendekatkan tubuhnya ke tubuhku. Aku dapat merasakan kontolnya
berdekatan dengan kontolku dan itu membuatku semakin terangsang dan
lebih ngaceng lagi. Farhat lalu membuka bajuku dan aku membuka bajunya
kancing demi kancing sampai akhirnya aku melepaskan bajunya dan
melemparnya ke lantai. Lalu Farhat berdiri di samping tempat tidurku
sementara aku duduk di tempat tidurku. Aku mulai membuka ikat pinggang
Farhat, dan setelah itu membuka kancing celana jeansnya, kemudian
resletingnya dan menurunkannya ke bawah. Farhat memakai celana dalam
putih dan aku melihat benjolan yang amat besar di balik celana dalamnya
itu. Nggak sabaran lagi dan juga penasaran akhirnya aku menurunkan
celana dalam Farhat dan langsung saja kontol sepanjang 15 cm dalam
keadaan super tegang berada pas di depan wajahku. Langsung saja tanpa
berpikir panjang lagi aku membuka mulutku lebar-lebar dan mulai mengulum
kontol Farhat yang begitu menggiurkan. Sambil menghisap kontol Farhat,
aku juga mulai membuka celanaku dan akhirnya kami berdua sudah dalam
keadaan bugil. Aku tetap menghisap kontol Farhat sekuat tenaga yang
tentu saja membuat Farhat menjadi uring-uringan dan merintih penuh
kenikmatan sambil dengan tangan kiriku aku mulai mengocok kontolku yang
sudah ngaceng dari tadi dan mulai mengeluarkan cairan bening yang sering
disebut pre-cum.

Farhat memegang kepalaku dan mendorongnya agar aku dapat memasukkan
kontolnya lebih dalam lagi dalam mulutku sementara tangan kananku
meraba-raba pantatnya yang mulus dan mendorongnya ke arah mulutku.
Dengan demikian kontolnya mulai merembes masuk lebih dalam lagi ke
mulutku sampai aku dapat merasakan bulu jembutnya di sekitar mulutku.
Perasaan geli menyelimutiku tapi aku tidak peduli dan tetap menghisap
kontolnya penuh nafsu birahi yang selama ini tidak pernah tersalurkan.
Setelah beberapa saat kami akhirnya merubah posisi kami menjadi posisi
69, Farhat tidur terlentang di tempat tidurku sementara aku berada di
atasnya. Aku betul-betul menikmati menghisap kontol dan kontolku dihisap
apalagi dengan seseorang yang selama ini aku cintai. It was very
special. Tak berapa lama kemudian aku merasakan otot badan dan kontol
Farhat menjadi tegang dan aku yakin ini tandanya Farhat sebentar lagi
bakalan ngecret, aku tetap saja menghisap dan mengocok-ngocok kontol
Farhat dengan cepat dan akhirnya cret… cret… cret……….. cret… cret…
cairan hangat yang rasanya agak-agak aneh segera memenuhi mulutku. Baru
pertama kali aku merasakan sperma begitu banyak di dalam mulutku,
walaupun sebelumnya aku juga pernah mencoba spermaku sendiri tapi cuma
sedikit aja aku mencobanya… kalo kali ini betul-betul cairan putih
kentaaal dan hangat itu memenuhi rongga mulutku.

Nggak lama setelah Farhat ngecret, aku juga mulai menegang dan akhirnya
tanpa sempet basa-basi lagi akhirnya aku memuncrati wajah Farhat dengan
spermaku, Farhat sempet kaget tapi ia tetap saja menghisap dan
menjilat-jilati kontolku penuh kenikmatan. Akhirnya kami kecapean
setelah melakukan oral sex yang menurutku betul-betul asyik dan nikmat
apalagi ini adalah merupakan pengalaman pertama bagiku dan juga Farhat.
Tapi akhirnya fantasi-fantasiku mengenai ngisap kontol dan diisap
kontolnya terpenuhi dan terwujud juga. Setelah itu kami terbaring di
tempat tidur sambil saling berpelukan seakan tidak ingin terpisahkan
satu dengan lainnya sambil berciuman.

Beberapa menit kemudian kontol Farhat mulai ngaceng lagi demikian halnya
dengan kontolku, lalu kami saling mendekapkan badan sehingga kontol kami
saling menindih satu sama lain dalam keadaan tegang dan membuat kami
semakin wild dan horny. Aku lalu mulai mengolesi kontol Farhat dengan
baby oil dan memijitnya, menarik-nariknya dan mengocoknya dengan penuh
kegemesan dan birahi tinggi. Aku juga mengolesi lubang pantatku dengan
baby oil dan aku meminta Farhat untuk masukin kontolnya ke lubang
pantatku sambil memegang batang kontolnya yang agak-agak licin dan
menuntunnya ke lubang pantatku. Aku masing dalam keadaan terlentang di
tempat tidurku sementara Farhat duduk menghadapiku dengan menaruk
kakinya di bawah kakiku sementara kakiku diangkatnya lalu
dilingkarkannya ke pinggangnya. Farhat lalu mulai memasukkan kontolnya
ke dalam lubang pantatku, aku sempet meringis merasakan sesuatu benda
keras masuk ke lubang pantatku. Ku coba rileks dan meminta Farhat untuk
melakukannya secara pelan-pelan dan gently.

Aku dapat merasakan kepala kontolnya yang cukup besar itu di mulut
pantatku dan perasaanku agak-agak takut dan aneh juga merasakan benda
asing berada di dalam pantatku, tapi itu semua terkalahkan dengan
perasaan nikmat yang betul-betul belum pernah aku rasakan sebelumnya.
kontolku mulai dikocok-kocok oleh Farhat dan aku menambahkan baby oil di
kontolku biar perasaan licin dan lebih nikmat bila dikocok dapat aku
rasakan. Lama Farhat menggoyang dan memaju mundurkan kontolnya di lubang
pantatku. Aku serasa terang melayang keenakan merasakan gesekan kontol
di dinding-dinding lubang pantatku yang penuh syaraf kenikmatan itu. Tak
berapa lama kemudian aku merasa bahwa Farhat akan segera memuncratkan
cairan kenikmatan untuk kedua kalinya dengan cepat ia menarik kontolnya
keluar dari pantatku dan mengocok-ngocoknya dengan tangannya sambil
tangan satunya tetap mengocok-ngocok kontolku dan akhirnya ngecret juga
dia di ata perutku dan sebagian menutupi bulu jembutku. Farhat sempet
memejamkan mata ketika memuncratkan cairan spermanya kepadaku
seakan-akan perasaan nikmat yang tiada duanya dirasakannya dan badannya
yang mengkilap dibasahi keringatnya membuat aku semakin horny dan ingin
gantian memasukkan kontolku ke pantatnya.

Aku sempat menyeka sisa sperma yang ada di perutku dengan tanganku lalu
aku belai sekujur badan Farhat dengan tangan masih penuh dengan sperma
sambil menciumi dan menjilati badannya yang berotot dan berkeringat itu.
Aku juga menggelitiki putingnya dengan lidahku dan menghisapnya
kuat-kuat, Farhat merintih kegelian sekaligus kenikmatan. Setelah itu
aku meminta Farhat untuk nungging dan aku mulai mengolesi kontolku
dengan baby oil dan mengocok-ngocoknya sebentar sambil mengolesi lubang
pantat Farhat dengan baby oil juga. Setelah itu aku mulai mengarahkan
kepala kontolku ke lubang pantatnya dan mendorongnya masuk ke dalam,
Farhat sempat merintih sebentar lalu mendorong pantatnya ke arahku
dengan maksud agar aku mau memasukkan kontolku lebih dalam lagi ke
pantatnya. Kali ini posisi kami seperti anjing kawin aja tapi posisi ini
betul-betul asyik juga. Setelah beberapa saat aku masukin dan keluarin
kontolku, kayaknya aku juga bakalan segera ngecret dan nggak lama
kemudian aku nggak dapat menahannya lagi dan aku cepat-cepat menarik
kontolku keluar dari pantat Farhat dan ngecret di punggungnya.

Aku merasakan kenikmatan yang betul-betul hebat sekaligus merasa lelah
dan capek juga, setelah itu aku meminta Farhat untuk tidur telungkup dan
aku mulai memijat punggungnya yang masih berlumuran dengan spermaku.
Tapi aku tidak tahan lebih lama lagi soalnya aku sudah merasa
betul-betul capek akhirnya aku tidur dengan menindih tubuh Farhat yang
masih tidur telungkup dengan berlumuran sperma itu. Kami tidak sempat
membersihkan diri kami malam itu, soalnya kami berdua merasa tidak
sanggup lagi untuk ngapa-ngapain yang ada kami cuma tidur sambil saling
berdekapan dalam keadaan telanjang bulat dengan masih berlumuran sperma
yang menjadi agak-agak lengket tapi kami tidak peduli akan hal itu. Aku
sempat membisikkan kata "I love you" kepada Farhat dan Farhat menjawab
"I love you, too", dan setelah itu kami berdua jatuh tertidur ke dalam
tidur yang nyenyak.

3 komentar:

  1. tak semudah itu tuk mengatakan gay. Kalau boleh, aq mau kirim cerita. Bisa d kirim kemana?

    BalasHapus
  2. Arifin@ ke sini aja : Dhanaprayoga35@gmai.com

    BalasHapus
  3. 578077cd invite ya para gay :-* :-*

    BalasHapus